Skip to content

Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara' Ayat 3

Asy-Syu'ara' Ayat ke-3 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

لَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ اَلَّا يَكُوْنُوْا مُؤْمِنِيْنَ ( الشعراۤء : ٣)

laʿallaka
لَعَلَّكَ
Perhaps you
boleh jadi kamu
bākhiʿun
بَٰخِعٌ
(would) kill
membinasakan
nafsaka
نَّفْسَكَ
yourself
dirimu
allā
أَلَّا
that not
karena
yakūnū
يَكُونُوا۟
they become
adalah mereka
mu'minīna
مُؤْمِنِينَ
believers
orang-orang yang beriman

Transliterasi Latin:

La'allaka bākhi'un nafsaka allā yakụnụ mu`minīn (QS. 26:3)

English Sahih:

Perhaps, [O Muhammad], you would kill yourself with grief that they will not be believers. (QS. [26]Ash-Shu'ara verse 3)

Arti / Terjemahan:

Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu, karena mereka tidak beriman. (QS. Asy-Syu'ara' ayat 3)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Boleh jadi engkau, wahai Rasul, akan membinasakan dirimu dengan kesedihan yang mendalam karena mereka penduduk Mekah itu tidak mau beriman denganmu, padahal kamu sangat menginginkan mereka untuk beriman.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Nabi Muhammad adalah seorang yang cinta kepada kaumnya dan selalu mengharapkan supaya mereka beriman semuanya. Dia yakin dengan memeluk Islam, mereka pasti akan bahagia dan selamat dari malapetaka yang biasa diturunkan Allah kepada orang-orang yang kafir dahulu. Hampir saja beliau berputus asa karena setelah sekian lama beliau menyeru mereka dengan mengemukakan alasan-alasan dan hujah-hujah yang kuat yang tidak bisa dibantah, mereka tetap membangkang dan menghinakannya. Sungguh amat tragis dan menyedihkan sekali bagi seorang pemuka agama yang cinta kepada umatnya dan berusaha untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka, tetapi selalu dicemoohkan oleh kaumnya.
Pada ayat ini, Allah menegur Nabi Muhammad yang sedang berada dalam puncak kesedihan dan duka-cita dengan mengatakan apakah Nabi akan membinasakan diri hanya karena kaumnya tidak mau menerima petunjuk dan ajaran yang benar? Seakan-akan Allah memberikan teguran kepadanya, mengapa Nabi terlalu berharap agar kaumnya beriman semuanya? Padahal kewajibannya yang utama hanyalah menyampaikan risalah Allah sebagai tersebut dalam firman-Nya:
Bukankah kewajiban para rasul hanya menyampaikan (amanat Allah) dengan jelas. (an-Nahl/16: 35)

Sebenarnya dengan teguran ini Allah melarangnya berbuat demikian seperti tersebut dalam firman-Nya pada surah yang lain:
Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Maka jangan engkau (Muhammad) biarkan dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (Fathir/35: 8)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Boleh jadi kamu) hai Muhammad (akan membinasakan dirimu) bunuh diri karena sedih, disebabkan (karena mereka tidak) yaitu penduduk Mekah (beriman) lafal La'alla di sini bermakna Isyfaq atau menunjukkan makna rasa kasihan. Maksudnya, kasihanilah dirimu itu, ringankanlah dari kesedihannya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu. (Asy-Syu'ara': 3)

Yaitu karena keinginanmu yang sangat akan keimanan mereka dan kamu menjadi bersedih hati.

karena mereka tidak beriman. (Asy-Syu'ara': 3)

Ayat ini merupakan hiburan dari Allah Swt. kepada Rasul-Nya untuk meringankan beban kesedihannya karena tidak mau berimannya orang-orang kafir dari kalangan kaumnya. Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. (Fatir: 8)

Dan firman Allah Swt.:

Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling. (Al Kahfi:6), hingga akhir ayat.

Mujahid, Ikrimah, Qatadah, Atiyyah, Ad-Dahhak, dan Al-Hasan serta lain-lainnya mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu. (Asy-Syu'ara': 3) Yakni membunuh dirimu sendiri, demikianlah makna bakhi'un. Seperti pengertian yang terdapat di dalam perkataan seorang penyair:

Ingatlah, hai orang yang membunuh dirinya sendiri karena kesedihan, sesungguhnya hal itu terjadi berdasarkan apa yang telah digariskan oleh takdir Tuhan.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Aku merasa prihatin melihat dirimu, wahai Muhammad, bersedih hati mendapatkan pengingkaran dan ketakberimanan kaummu.