Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara' Ayat 100
Asy-Syu'ara' Ayat ke-100 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَمَا لَنَا مِنْ شَافِعِيْنَ ۙ ( الشعراۤء : ١٠٠)
- famā
- فَمَا
- So (now) not
- maka/karena itu tidak ada
- lanā
- لَنَا
- we have
- bagi kita
- min
- مِن
- any
- dari
- shāfiʿīna
- شَٰفِعِينَ
- intercessors
- pemberi syafa'at
Transliterasi Latin:
Fa mā lanā min syāfi'īn(QS. 26:100)
English Sahih:
So now we have no intercessors. (QS. [26]Ash-Shu'ara verse 100)
Arti / Terjemahan:
Maka kami tidak mempunyai pemberi syafa'at seorangpun, (QS. Asy-Syu'ara' ayat 100)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
"Maka sehingga kita tidak mempunyai pemberi syafaat yaitu penolong, yang dapat menolong kita dari kesusahan saat ini."
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Orang-orang kafir dan musyrik itu baru menyadari bahwa di akhirat ini, tidak ada orang lain ataupun malaikat yang akan membantu mereka melepaskan diri dari azab Allah yang sudah di depan mata. Seandainya, di dunia dulu mereka beriman dan beramal saleh, pasti hal itu akan memberi syafaat kepada mereka..
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun) tidak sebagaimana orang-orang Mukmin; mereka memiliki para Malaikat, para Nabi dan orang-orang Mukmin lainnya yang dapat memberi syafaat kepada mereka.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Dan tiadalah yang menyesatkan kami kecuali orang-orang yang berdosa. (Asy-Syu'ara': 99)
Artinya, tiada yang menyeru kami berbuat demikian kecuali orang-orang yang berdosa (jahat).
Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun. (Asy-Syu'ara': 100)
Sebagian ulama tafsir mengatakan, yang dimaksud dengan pemberi syafaat adalah para malaikat, seperti yang mereka katakan:
Maka adakah bagi kami pemberi syafaat yang akan memberi syafaat bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan? (Al-A'raf: 53)
Begitu pula yang mereka katakan dalam surat ini, yang disitir oleh firman-Nya:
Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun dan tidak pula mempunyai teman yang akrab. (Asy-Syu'ara': 100-101)
Yang dimaksud dengan hamim ialah kerabat.
Qatadah mengatakan bahwa demi Allah, mereka mengetahui bahwa teman yang saleh itu dapat memberikan manfaat dan kerabat yang saleh itu dapat memberikan syafaat.
maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia), niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman. (Asy-Syu'ara': 102)
Demikian itu karena mereka berharap untuk dikembalikan ke kampung dunia untuk melakukan amal ketaatan kepada Tuhan mereka, menurut dugaan mereka. Padahal Allah mengetahui bahwa seandainya mereka dikembalikan ke kampung dunia, niscaya mereka akan kembali melakukan apa-apa yang mereka dilarang melakukannya. Dan sesungguhnya mereka dusta dalam penyesalannya itu. Allah Swt. telah menceritakan perihal pertengkaran ahli neraka di dalam surat Sad, melalui firman-Nya:
Sesungguhnya yang demikian itu pasti terjadi, (yaitu) pertengkaran penghuni neraka. (Sad: 64)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Maka kami pun tidak mendapatkan penolong yang dapat menyelamatkan kami dari siksa, seperti yang kami duga sebelumnya.