Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Furqan Ayat 61

Al-Furqan Ayat ke-61 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

تَبٰرَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِى السَّمَاۤءِ بُرُوْجًا وَّجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَّقَمَرًا مُّنِيْرًا ( الفرقان : ٦١)

tabāraka
تَبَارَكَ
Blessed is He
Maha Suci
alladhī
ٱلَّذِى
Who
yang
jaʿala
جَعَلَ
has placed
telah menjadikan
فِى
in
di
l-samāi
ٱلسَّمَآءِ
the skies
langit
burūjan
بُرُوجًا
constellations
gugusan bintang
wajaʿala
وَجَعَلَ
and has placed
Dan dia menjadikan
fīhā
فِيهَا
therein
padanya
sirājan
سِرَٰجًا
a lamp
pelita (matahari)
waqamaran
وَقَمَرًا
and a moon
dan bulan
munīran
مُّنِيرًا
shining
bercahaya

Transliterasi Latin:

Tabārakallażī ja'ala fis-samā`i burụjaw wa ja'ala fīhā sirājaw wa qamaram munīrā (QS. 25:61)

English Sahih:

Blessed is He who has placed in the sky great stars and placed therein a [burning] lamp and luminous moon. (QS. [25]Al-Furqan verse 61)

Arti / Terjemahan:

Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya. (QS. Al-Furqan ayat 61)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Padahal jika mereka mengetahui kekuasaan Allah di alam seluruh, mereka pasti bersujud kepada-Nya. Mahasuci Allah dan Maha banyak kebaikan-Nya kepada makhluk-Nya, yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dalam jumlah milyaran. Semuanya berjalan secara teratur, tak pernah ada benturan antara satu dengan lainnya. Dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar. Matahari mempunyai energi panas yang luar biasa besarnya yang terus menyala-nyala sehingga bisa bersinar dengan kekuatannya sendiri. Sementara bulan bersinar dengan sinar yang lembut dan redup, karena mendapatkan pancaran dari cahaya matahari. Matahari dan bulan memberikan manfaat yang luar biasa kepada manusia.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Mahasuci Allah yang menjadikan di langit bintang-bintang yang jumlahnya tidak terhitung. Allah menjadikan pula matahari yang bersinar terang dan bulan yang bercahaya.
Menurut para ilmuwan, dalam membicarakan benda-benda angkasa, Al-Qur'an juga sudah membedakan bintang dari planet. Bintang adalah benda langit yang memancarkan sinar. Sedangkan planet hanya memantulkan sinar yang diterima dari bintang. Dengan demikian, bintang mempunyai sumber sinar, sedangkan planet tidak (Lihat Yunus/10: 5 dan al-hijr/15: 16).

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maha Suci) yakni Maha Agung (Allah yang telah menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang) yang ada dua belas, yaitu: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricornus, Aquarius dan Pisces. Gugusan-gugusan tersebut merupakan garis edar dari tujuh planet yang beredar, yaitu planet Mars mempunyai Aries dan Scorpio, Gemini dan Virgo, planet Bulan mempunyai Cancer, planet Matahari mempunyai Leo, planet Yupiter mempunyai Sagitarius dan Pisces, planet Uranus mempunyai Capricornus dan Aquarius (dan Dia menjadikan padanya) juga (lampu) yakni matahari (dan bulan yang bercahaya) menurut suatu qiraat lafal Siraajan dibaca Suruujan dengan ungkapan jamak. Arti Muniiran adalah Nayyiraatin yakni yang bercahaya. Sengaja di sini hanya disebutkan bulan di antara planet-planet tersebut karena mengingat keutamaan yang dimilikinya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. mengagungkan dan membesarkan diri-Nya atas keindahan segala apa yang diciptakan-Nya di langit berupa gugusan-gugusan bintang yang besar-besar, menurut pendapat Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, Abu Saleh, Al-Hasan, dan Qatadah. Sedangkan menurut pendapat yang lain, yang dimaksud dengan al-buruj ialah gedung-gedung penjagaan yang ada di langit. Demikianlah menurut riwayat yang bersumber dari Ali, Ibnu Abbas, Muhammad ibnu Ka'b, Ibrahim An-Nakha'i, dan Sulaiman ibnu Mahran Al-A'masy. Pendapat ini dikatakan pula oleh sebuah riwayat yang bersumber dari Abu Saleh. Akan tetapi, pendapat yang pertamalah yang lebih kuat. Terkecuali jika bintang yang besar-besar itu diumpama­kan sebagai gedung-gedung penjagaan, maka kedua pendapat ini dapat dipertemukan. Seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:

Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang (Al Mulk:5), hingga akhir ayat.

Karena itulah disebutkan oleh ayat dalam surat ini:

Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari. (Al Furqaan:61)

Yakni matahari yang bersinar bagaikan pelita pada alam wujud ini. Seperti juga yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari). (An-Naba': 13)

dan bulan yang bercahaya. (Al Furqaan:61)

Artinya, bercahaya lagi terang dengan cahaya sendiri, bukan cahaya matahari (Ibnu Kasir berpendapat bahwa bulan itu bersinar, dan bukan pantulan dari sinar matahari, pent.). Seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:

Dialah Yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. (Yunus:5)

Dan firman Allah Swt. menceritakan perkataan Nuh a.s. kepada kaumnya:

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? (Nuh:15-16)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mahasuci Allah dan Mahabanyak karunia-Nya. Dia menciptakan planet-planet di langit dan menciptakan garis orbit tempatnya beredar. Di antara planet-planet itu, Dia menjadikan matahari dan bulan yang bercahaya(1). (1) Ayat ini mengandung beberapa penafsiran ilmiah terhadap sistem alam raya yang diciptakan oleh Allah. Kita lihat bintang-bintang di langit berbentuk gugusan yang tidak berubah-ubah sepanjang masa. "Al-Bur3j" yang dimaksud dalam ayat di atas adalah gugusan bintang (rasi) yang dilalui matahari ketika secara lahir berputar mengelilingi bumi. Gugusan bintang tersebut seakan-akan menjadi tempat berputarnya matahari sepanjang tahun. Setiap tiga bulan terjadi satu musim yang dimulai dengan musim semi. Rasi-rasi tersebut adalah sebagai berikut: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricornus, Aquarius dan Pisces. Matahari adalah salah satu bintang yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Seperti halnya bintang-bintang lain, matahari bersinar dengan sendirinya karena interaksi atom yang ada di dalamnya. Sinar matahari yang timbul dari energi tersebut jatuh ke planet-planet, bumi, bulan dan benda-benda langit lainnya yang tidak dapat bersinar. Karena bersifat menyinari, maka matahari disebut sirâj yang berarti 'lampu yang terang benderang'. Adapun bulan disebut munîr, yang berarti 'bercahaya', karena cahayanya timbul akibat adanya sinar matahari yang jatuh di permukaannya.