Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Furqan Ayat 58

Al-Furqan Ayat ke-58 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًا ۚ ( الفرقان : ٥٨)

watawakkal
وَتَوَكَّلْ
And put your trust
dan bertawakallah
ʿalā
عَلَى
in
atas/kepada
l-ḥayi
ٱلْحَىِّ
the Ever-Living
Yang Hidup
alladhī
ٱلَّذِى
the One Who
yang
لَا
does not die
tidak
yamūtu
يَمُوتُ
does not die
mati
wasabbiḥ
وَسَبِّحْ
and glorify
dan bertasbih
biḥamdihi
بِحَمْدِهِۦۚ
with His Praise
dengan memuji-Nya
wakafā
وَكَفَىٰ
And sufficient is
dan cukup-lah
bihi
بِهِۦ
He
dengan-Nya/Dia
bidhunūbi
بِذُنُوبِ
regarding the sins
dengan/terhadap dosa-dosa
ʿibādihi
عِبَادِهِۦ
(of) His slaves
hamba-hamba-Nya
khabīran
خَبِيرًا
All-Aware
Maha Mengetahui

Transliterasi Latin:

Wa tawakkal 'alal-ḥayyillażī lā yamụtu wa sabbiḥ biḥamdih, wa kafā bihī biżunụbi 'ibādihī khabīrā (QS. 25:58)

English Sahih:

And rely upon the Ever-Living who does not die, and exalt [Allah] with His praise. And sufficient is He to be, with the sins of His servants, [fully] Aware. (QS. [25]Al-Furqan verse 58)

Arti / Terjemahan:

Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya. (QS. Al-Furqan ayat 58)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Wahai Rasul-Ku, teruskan dakwahmu dan bertawakallah dengan menyerahkan segala keputusan akhir kepada Allah Yang Mahahidup, Yang tidak mati, jangan kepada yang selain-Nya! Dan bertasbihlah dengan menjauhkan-Nya dari semua sifat kekurangan dan memuji-Nya karena hanya Dialah yang berhak dipuji, karena kesempurnaan Zat-Nya dan SifatNya. Dan jika ada hamba-Nya yang berbuat dosa, maka cukuplah Dia Yang Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini memerintahkan manusia agar bertawakal kepada Allah yang Hidup Kekal tidak mati, Tuhan seru sekalian alam, berserah diri kepada-Nya, dan bersabar dalam segala musibah yang menimpa dirinya. Tuhanlah yang memberi kecukupan kepada manusia, yang menyampaikan kepada tujuan kebahagiaan. Manusia juga diperintahkan untuk bertasbih dengan memuji Allah, mensucikan-Nya dari segala sekutu, anak, istri, dan segala sifat yang tidak pantas, seperti yang dituduhkan oleh kaum musyrikin kepada-Nya. Perintah Allah bertawakal kepada-Nya itu bukan berarti bahwa manusia tidak perlu berusaha lagi, atau tidak perlu memikirkan sebab-sebab yang menimbulkan usaha itu, tetapi maksudnya ialah agar manusia menyerahkan kepada Allah segala sesuatu yang telah diusahakannya. Dalam ayat ini, Allah memerintahkan supaya bertawakal hanya kepada-Nya Yang Mahahidup, karena semua makhluk akan mati, maka tidak patut bertawakal kepada selain Allah. Hanya Allah-lah Yang Maha Hidup Kekal, yang mengetahui segala amal perbuatan dan dosa-dosa hamba-Nya dan yang mampu memberi balasan amal-amalnya. Amalan yang baik dibalas dengan pahala, dan amalan yang buruk dibalas dengan siksa.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup Kekal Yang tidak mati, dan bertasbihlah) seraya (memuji kepada-Nya) yakni, katakanlah, 'Subhanallah Wal Hamdulillah' yang artinya; Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah. (Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya) lafal Bihi berta'alluq kepada lafal Dzunubi.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Kemudian Allah Swt. berfirman:

Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati. (Al Furqaan:58)

Bertawakallah kamu dalam semua urusanmu kepada Allah Yang Mahahidup Yang tidak mati selama-lamanya. Dialah,

Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al Hadiid:3)

Yang Mahakekal, Mahatetap selama-lamanya, Yang Mahahidup lagi Yang Maha Berdikari, Tuhan segala sesuatu dan Yang memilikinya. Jadikanlah Dia sebagai tempat mengadu dan tempat berlindungmu. Dialah tempat untuk bertawakal dan mengadu, maka sesungguhnya Dia akan memberimu kecukupan, menolongmu, mendukungmu, dan menjadikanmu berhasil. Seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. (Al Maidah:67)

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abi Zar'ah, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muhammad ibnu Ali ibnu Nufail yang mengatakan bahwa ia pernah belajar dari Ma'qal ibnu Ubaidillah, dari Abdullah ibnu Abu Husain, dari Syahr ibnu Hausyab yang menceritakan bahwa Salman bersua dengan Nabi Saw. di sebuah jalan kota Madinah, lalu Salman bersujud kepada Nabi. Maka Nabi Saw. bersabda: Janganlah kamu bersujud kepadaku, hai Salman. Tetapi bersujudlah kepada Tuhan Yang Hidup (Kekal) yang tidak mati.

Hadis ini berpredikat mursal lagi hasan.

Firman Allah Swt.:

dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. (Al Furqaan:58)

Yakni barengkanlah antara tahmid dan tasbih dalam doamu. Karena itulah Rasulullah Saw. dalam doanya mengucapkan:

Mahasuci Engkau, ya Allah, Tuhan kami, dan dengan memuji kepada Engkau.

Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa ikhlaslah kamu dalam beribadah kepada-Nya dan bertawakallah kamu kepada-Nya. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya:

(Dialah) Tuhan masyriq dan magrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung. (Al Muzammil:9)

maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. (Huud:123)

Dan firman Allah Swt.:

Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nyalah kami bertawakal.” (Al Mulk:29)

Adapun firman Allah Swt.:

Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya. (Al Furqaan:58)

Yakni melalui ilmu-Nya Yang Mahasempurna, tiada sesuatu pun yang tersembunyi luput dari pengetahuan-Nya, dan tiada sesuatu pun yang seberat zarrah terhalang dari pengetahuan-Nya:

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Bertakwalah dalam segala urusan kalian kepada Allah, Zat yang Mahahidup yang tidak akan mati. Sucikan dan agungkanlah Dia dengan memuji segala nikmat-Nya. Biarkanlah orang yang keluar dari jalan kebenaran. Allah Maha Mengetahui ihwal mereka dan akan membalas dosa-dosa mereka.