Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Furqan Ayat 5

Al-Furqan Ayat ke-5 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَقَالُوْٓا اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ تُمْلٰى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا ( الفرقان : ٥)

waqālū
وَقَالُوٓا۟
And they say
dan mereka berkata
asāṭīru
أَسَٰطِيرُ
"Tales
dongeng-dongeng
l-awalīna
ٱلْأَوَّلِينَ
(of) the former people
orang-orang terdahulu
ik'tatabahā
ٱكْتَتَبَهَا
which he has had written
dituliskannya
fahiya
فَهِىَ
and they
maka ia
tum'lā
تُمْلَىٰ
are dictated
dibacakan
ʿalayhi
عَلَيْهِ
to him
atasnya
buk'ratan
بُكْرَةً
morning
diwaktu pagi
wa-aṣīlan
وَأَصِيلًا
and evening"
dan petang

Transliterasi Latin:

Wa qālū asāṭīrul-awwalīnaktatabahā fa hiya tumlā 'alaihi bukrataw wa aṣīlā (QS. 25:5)

English Sahih:

And they say, "Legends of the former peoples which he has written down, and they are dictated to him morning and afternoon." (QS. [25]Al-Furqan verse 5)

Arti / Terjemahan:

Dan mereka berkata: "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang". (QS. Al-Furqan ayat 5)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan mereka juga berkata, “Al-Qur’an itu hanya dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan secara sungguh-sungguh, lalu dibacakanlah dongeng itu kepada Nabi Muhammad setiap pagi dan petang, yakni secara terus-menerus.  

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang-orang kafir itu mengatakan bahwa Al-Qur'an itu hanyalah dongengan-dongengan orang dahulu yang mereka tulis di dalam buku-buku, dan Nabi Muhammad minta kepada orang-orang Yahudi supaya disalinkan dan dibacakan kepadanya agar dia dapat menghafalnya pagi dan petang. Setelah dihafal barulah dia bacakan kepada para sahabat dan pengikutnya sebagai Al-Qur'an yang turun dari langit. Alangkah beraninya mereka mengada-adakan sesuatu yang tidak pernah terjadi pada Nabi Muhammad saw. Kalau benar demikian tentulah para sahabatnya akan mengetahui hal itu dan tentulah mereka tidak akan percaya lagi kepadanya. Padahal Nabi Muhammad dikenal oleh mereka semenjak kecilnya sebagai orang yang paling dipercaya, jujur dan tidak pernah dusta. Apakah mungkin seorang yang demikian sifatnya sejak dari kecil akan menipu orang yang setia kepadanya dan mendakwahkan hal-hal yang bukan-bukan.
(6) Oleh karena orang-orang kafir itu keterlaluan mengadakan tuduhan-tuduhan yang tidak masuk akal, sedang mereka sudah ditantang sedemikian rupa dan tidak dapat menjawab tantangan itu, maka Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw supaya menyatakan kepada mereka dengan tegas bahwa Al-Qur'an itu bukanlah sebagaimana yang mereka tuduhkan. Al-Qur'an itu benar-benar diturunkan oleh Allah yang mengetahui segala rahasia yang tersembunyi di langit dan di bumi. Oleh karena itu terdapat di dalamnya hukum-hukum syariat dan peraturan yang sangat baik dan dalam bahasa yang amat tinggi nilai sastranya sehingga tidak ada seorang pun di antara mereka yang bisa menirunya. Al-Qur'an banyak yang mengandung hal-hal yang tidak dapat diketahui kecuali oleh Allah Yang Mahaluas Ilmu-Nya.
Sesungguhnya Tuhan yang menurunkan Al-Qur'an itu, Maha Pengampun dan Penyayang kepada hamba-Nya. Sebenarnya mereka harus bersyukur dan berterima kasih atas rahmat dan kasih sayang-Nya kepada mereka dengan menurunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk dan pembimbing mereka ke jalan yang benar. Tetapi mereka tetap ingkar dan durhaka dan menentang ajaran-ajaran-Nya. Kalau tidaklah karena rahmat dan kasih sayang-Nya tentulah telah ditimpakan kepada mereka azab yang pedih.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan mereka berkata,) pula bahwa Alquran itu ("Dongengan-dongengan orang-orang dahulu) yakni kedustaan-kedustaan mereka. Lafal Asaathiir adalah bentuk jamak dari lafal Usthuurah (dimintanya supaya dituliskan) telah menukilnya dari kaum tersebut melalui orang lain (maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya) supaya ia hafal (setiap pagi dan petang.") Kemudian Allah berfirman menyanggah ucapan mereka:

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan mereka berkata, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan.”(Al Furqaan:5)

Yakni kitab-kitab orang-orang terdahulu, lalu dia meminta agar dibuat salinan untuknya.

"Maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang." (Al Furqaan:5)

Yaitu setiap pagi dan sore. Ucapan mereka ini diketahui kebatilannya oleh semua orang karena ngaco, dusta, dan buat-buatan serta tidak ada buktinya. Karena sesungguhnya telah diketahui secara mutawatir dan pasti bahwa Muhammad Rasulullah Saw. tidak pernah belajar menulis, baik di permulaan usianya maupun di akhirnya. Dia tumbuh di tengah-tengah mereka yang melancarkan tuduhan tersebut, sejak kelahirannya hingga Allah mengangkatnya sebagai utusan-Nya, yang memakan waktu empat puluh tahun. Mereka secara pasti mengetahui seluk-beluknya, kejujurannya, kebersihan dirinya, kebajikannya, sifat amanahnya, jauh dari dusta dan perbuatan lacur serta akhlak-akhlak yang rendah lainnya. Hingga mereka memberinya julukan Al-Amin sejak kecil sampai Allah mengangkatnya sebagai utusan, sebab mereka mengetahui kejujuran dan kebajikannya.

Tetapi setelah Allah memuliakannya dengan mengangkatnya sebagai seorang rasul, maka mulailah mereka melancarkan permusuhan terhadapnya dan melemparinya dengan tuduhan-tuduhan tersebut, yang diketahui oleh setiap orang yang berakal, bahwa beliau bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka. Mereka sendiri bingung dalam melancar­kan tuduhannya, terkadang mereka dengan tuduhan dustanya menjulukinya sebagai seorang penyihir, terkadang mengatakannya sebagai seorang penyair, adakalanya mengatakannya sebagai seorang yang gila, adakalanya pula mengatakannya sebagai pendusta. Allah Swt. telah berfirman:

Lihatlah bagaimana mereka membuatperumpamaan-perumpamaan terhadapmu, karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar). (Al Israa':48)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tentang al-Qur'ân, mereka juga mengatakan, "Sesungguhnya al-Qur'ân itu adalah kebohongan orang-orang terdahulu yang mereka tulis di buku-buku mereka. Kemudian Muhammad meminta agar dituliskan kembali untuknya dan dibacakan terus-menerus, pagi dan sore hari, sampai dia hafal betul dan dapat melafalkannya."