Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Furqan Ayat 18

Al-Furqan Ayat ke-18 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

قَالُوْا سُبْحٰنَكَ مَا كَانَ يَنْۢبَغِيْ لَنَآ اَنْ نَّتَّخِذَ مِنْ دُوْنِكَ مِنْ اَوْلِيَاۤءَ وَلٰكِنْ مَّتَّعْتَهُمْ وَاٰبَاۤءَهُمْ حَتّٰى نَسُوا الذِّكْرَۚ وَكَانُوْا قَوْمًاۢ بُوْرًا ( الفرقان : ١٨)

qālū
قَالُوا۟
They say
mereka berkata
sub'ḥānaka
سُبْحَٰنَكَ
"Glory be to You
Maha Suci Engkau
مَا
Not
tidak
kāna
كَانَ
it was proper
ada
yanbaghī
يَنۢبَغِى
it was proper
patut
lanā
لَنَآ
for us
bagi kami
an
أَن
that
bahwa
nattakhidha
نَّتَّخِذَ
we take
kami mengambil/menjadikan
min
مِن
besides You
dari
dūnika
دُونِكَ
besides You
selain Engkau
min
مِنْ
any
dari
awliyāa
أَوْلِيَآءَ
protectors
pelindung
walākin
وَلَٰكِن
But
tetapi
mattaʿtahum
مَّتَّعْتَهُمْ
You gave them comforts
Engkau memberi kenikmatan hidup mereka
waābāahum
وَءَابَآءَهُمْ
and their forefathers
dan bapak-bapak mereka
ḥattā
حَتَّىٰ
until
sehingga
nasū
نَسُوا۟
they forgot
mereka lupa
l-dhik'ra
ٱلذِّكْرَ
the Message
peringatan/mengingat
wakānū
وَكَانُوا۟
and became
dan adalah mereka
qawman
قَوْمًۢا
a people
kaum
būran
بُورًا
ruined"
binasa

Transliterasi Latin:

Qālụ sub-ḥānaka mā kāna yambagī lanā an nattakhiża min dụnika min auliyā`a wa lākim matta'tahum wa ābā`ahum ḥattā nasuż-żikr, wa kānụ qaumam bụrā (QS. 25:18)

English Sahih:

They will say, "Exalted are You! It was not for us to take besides You any allies [i.e., protectors]. But You provided comforts for them and their fathers until they forgot the message and became a people ruined." (QS. [25]Al-Furqan verse 18)

Arti / Terjemahan:

Mereka (yang disembah itu) menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagi kami mengambil selain engkau (untuk jadi) pelindung, akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup, sampai mereka lupa mengingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang binasa". (QS. Al-Furqan ayat 18)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mereka, yakni sesembahan itu, menjawab dengan bahasa masing-masing, “Mahasuci Engkau dari segala kekurangan dan sifat buruk. Tidaklah pantas bagi kami mengambil pelindung selain Engkau. Maka, mustahil bagi kami memaksa mereka menyembah kami, tetapi mereka sendirilah yang sesat dan tidak tahu berterima kasih. Engkau telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan hidup, namun mereka lena karenanya sehingga mereka melupakan peringatan dari-Mu; dan mereka adalah kaum yang benar-benar binasa dan pantas mendapat siksa.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dengan spontan mereka menjawab pertanyaan Allah yang tidak mereka duga sedikit pun akan dimajukan kepadanya. Mereka serentak menjawab, "Mahasuci Engkau Ya Tuhan kami, tidaklah patut bagi kami mengambil perlindungan selain Engkau. Inilah kepercayaan kami karena tidak ada yang berhak disembah dan diambil jadi pelindung kecuali engkau sajalah. Bagaimana pula kami akan menyuruh orang lain menyembah selain Engkau sedangkan hal itu bertentangan dengan akidah dan iman kami. Mungkin Engkau Ya Tuhan kami telah melimpahkan kepada mereka nikmat dan rahmat-Mu agar mereka bersyukur kepada-Mu tetapi mereka pergunakan nikmat dan rahmat itu untuk kepuasan hawa nafsu mereka, sehingga mereka telah tenggelam dalam kesenangan dan kelezatan. Akhirnya mereka melupakan-Mu dan jatuh ke jurang kesesatan dan tidak dapat ditolong lagi dan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang binasa."

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Mereka yang disembah itu menjawab, "Maha Suci Engkau,) dari apa yang tidak layak bagi Engkau (tidaklah patut) tidaklah dibenarkan (bagi kami mengambil selain Engkau) (untuk jadi pelindung) lafal Min Auliyaa berkedudukan menjadi Maf'ul pertama, sedangkan huruf Min adalah Zaidah yang berfungsi mengukuhkan makna Nafi. Lafal sebelumnya berkedudukan menjadi Maf'ul kedua. Maksudnya, mana mungkin kami memerintahkan mereka untuk menyembah kami (akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup) sebelumnya yaitu di dunia, dengan umur yang panjang dan rezeki yang luas. (Sampai mereka lupa akan peringatan) yakni nasihat dan iman kepada Alquran (dan mereka adalah kaum yang binasa.") Allah berfirman:

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman, menceritakan apa yang dikatakan oleh berhala-berhala yang disembah itu kelak di hari kiamat.

Mereka (yang disembah itu) menjawab, "Mahasuci Engkau, tidaklah patut bagi kami mengambil selain Engkau (untuk jadi) pelindung. (Al Furqaan:18)

tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup. (Al Furqaan:18)

Yaitu mereka diberi usia panjang sehingga mereka melupakan az-zikr. Yang dimaksud dengan az-zikr ialah wahyu yang telah diturunkan oleh Allah kepada mereka melalui lisan para rasul-Nya, yang isinya menyeru untuk menyembah Allah, mengesakan-Nya, tiada sekutu bagi-Nya.

dan mereka adalah kaum yang binasa. (Al Furqaan:18)

Ibnu Abbas mengatakan, makna bura ialah binasa.

Al-Hasan Al-Basri dan Malik mengatakan dari Az-Zuhri, bahwa makna bura ialah tiada kebaikan pada mereka.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mereka menjawab, "Mahasuci Engkau. Tidak pantas sama sekali bagi kami untuk mencari penolong dan yang menangani urusan kami selain Engkau. Maka bagaimana mungkin kami mengajak orang lain untuk menyembah selain Engkau? Akan tetapi kekafiran mereka adalah disebabkan nikmat-nikmat yang Engkau berikan kepada mereka. Engkau jadikan mereka dan nenek moyang mereka berlama-lama dalam kesenangan di dunia. Kesenangan itu lalu membuat mereka lalim dan lupa bersyukur dan menyembah hanya kepada-Mu. Karena kezaliman dan kekafiran itulah mereka menjadi kaum yang berhak untuk dibinasakan.