Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Furqan Ayat 12

Al-Furqan Ayat ke-12 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِذَا رَاَتْهُمْ مِّنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍ سَمِعُوْا لَهَا تَغَيُّظًا وَّزَفِيْرًا ( الفرقان : ١٢)

idhā
إِذَا
When
apabila
ra-athum
رَأَتْهُم
it sees them
(neraka) melihat mereka
min
مِّن
from
dari
makānin
مَّكَانٍۭ
a place
tempat
baʿīdin
بَعِيدٍ
far
yang jauh
samiʿū
سَمِعُوا۟
they will hear
mereka akan mendengar
lahā
لَهَا
its
padanya
taghayyuẓan
تَغَيُّظًا
raging
suara kemarahan
wazafīran
وَزَفِيرًا
and roaring
dan teriakan/suara bernyala-nyala

Transliterasi Latin:

Iżā ra`at-hum mim makānim ba'īdin sami'ụ lahā tagayyuẓaw wa zafīrā (QS. 25:12)

English Sahih:

When it [i.e., the Hellfire] sees them from a distant place, they will hear its fury and roaring. (QS. [25]Al-Furqan verse 12)

Arti / Terjemahan:

Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya. (QS. Al-Furqan ayat 12)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Neraka yang Allah sediakan bagi para pendusta hari Kiamat amat mengerikan. Apabila neraka melihat para pendurhaka dari tempat yang jauh, meski para pendurhaka itu tidak melihatnya, mereka mendengar suaranya yang gemuruh bagai air mendidih yang siap menyambut mereka karena kemarahannya yang meluap-luap.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Apabila orang-orang kafir itu telah digiring ke neraka, seakan-akan neraka melihat mereka dari jauh, terdengarlah suaranya yang gemuruh karena kemarahan melihat orang-orang kafir itu, seakan-akan neraka itu seekor singa yang lapar melihat mangsanya mendekatinya. Ibnu Munzir dan Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa Ubaid bin Umair berkata, "Sesungguhnya Jahanam itu bergemuruh suaranya sehingga para malaikat dan nabi-nabi gemetar persendiannya mendengar suara itu, sehingga Nabi Ibrahim jatuh berlutut dan berkata, "Ya Tuhanku tidak ada yang aku mohonkan hari ini kecuali keselamatan diriku." Dapatlah dibayangkan bagaimana seramnya keadaan di waktu itu dan bagaimana dahsyatnya siksa yang akan diterima oleh mereka dan bagaimana beratnya penderitaan yang akan mereka rasakan pada waktu itu.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya) yakni suara mendidihnya seperti halnya orang yang sedang marah (dan suara nyalanya) suara yang keras sekali dari nyala apinya. Atau makna yang dimaksud adalah jika orang-orang tersebut melihat neraka sekalipun dari tempat yang jauh, mereka akan mendengar suara gemuruh dan nyala apinya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh. (Al Furqaan:12)

Maksudnya, bila neraka Jahanam melihat mereka di Padang Mahsyar.

Menurut As-Saddi, dari jarak seratus tahun.

mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya. (Al Furqaan:12)

Yakni karena merasa geram dan marah kepada mereka. Sama seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:


Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedangkan neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. (Al Mulk:7-8)

Yaitu hampir saja sebagian dari neraka terpisah dengan sebagian yang lainnya karena kemarahannya yang sangat terhadap orang-orang yang kafir kepada Allah.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Idris ibnu Hatim ibnul Ahnaf Al-Wasiti, bahwa ia mendengar Muhammad ibnul Hasan Al-Wasiti meriwayatkan hadis ini dari As-bag ibnu Zaid, dari Khalid ibnu Kasir, dari Khalid ibnu Duraik berikut sanadnya, dari seorang lelaki dari kalangan sahabat Nabi Saw. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang mengatakan dariku, padahal aku tidak mengatakannya, atau mendakwakan dirinya bukan kepada kedua orang tuanya, atau menisbatkan dirinya bukan kepada mawalinya (orang-orang yang telah memerdekakannya), maka hendaklah ia bersiap-siap untuk menempati tempat duduknya di neraka. Menurut riwayat lain disebutkan: hendaklah ia bersiap-siap menduduki tempat duduknya di antara kedua mata neraka Jahanam. Ketika ditanyakan, "Wahai Rasulullah, apakah neraka Jahanam mempunyai kedua mata?" Rasulullah Saw. bersabda menjawabnya: Bukankah kalian telah mendengar Allah Swt. pernah berfirman, "Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh.” (Al Furqaan:12), hingga akhir ayat.

Ibnu Abu Hatim telah mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad At-Tanafisi, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar ibnu Ayyasy, dari Ais ibnu Salim, dari Abu Wa-il yang menceritakan bahwa kami berangkat bersama Abdullah ibnu Mas'ud dengan ditemani oleh Ar-Rabi ibnu Khaisam. Lalu mereka melewati sebuah tempat pandai besi, maka Abdullah berhenti melihat besi yang sedang dipanggang di dalam api. Ar-Rabi ibnu Khaisam melihatnya pula. Maka tiba-tiba tubuh Ar-Rabi' terhuyung-huyung dan jatuh. Kemudian Abdullah melewati tempat pembakaran air panas untuk mandi sauna di pinggir Sungai Furat. Ketika Abdullah melihat api menyala dengan hebatnya di dalam tempat pembakaran itu, lalu ia membaca firman-Nya: Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya. (Al Furqaan:12) Maka Ar-Rabi' jatuh pingsan, lalu mereka menggotongnya pulang ke rumah keluarganya. Abdullah mengikatnya ke punggung kendaraannya, ternyata ia tidak sadar juga sesampainya di rumah.

Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Raja', telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abu Yahya, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa sesungguhnya seorang hamba diseret ke dalam neraka, maka neraka bergelegak sekali gelegak seperti suara geraman begal keledai saat melihat gandum (makanannya). Kemudian neraka itu menggelegar sekali gelegar, dengan suara yang membuat tidak ada seorang pun yang mendengarnya melainkan merasa takut. Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim berikut sanadnya secara ringkas.

Imam Abu Ja'far ibnu Jarir telah meriwayatkannya pula. Ia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Ibrahim Ad-Dauraqi, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abu Yahya, dari Mujahid berikut sanadnya sampai kepada Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa sesungguhnya bila seorang hamba diseret ke dalam neraka, maka neraka surut dan sebagian darinya terpisah dari sebagian yang lain. Maka Tuhan Yang Maha Pemurah bertanya kepada neraka, "Mengapa kamu?" Neraka menjawab, "Sesungguhnya dia meminta perlindungan kepada-Mu dariku." Maka Allah berfirman, "Lepaskanlah hamba-Ku." Sesungguhnya ada seorang lelaki yang diseret ke dalam neraka, maka ia berkata, "Wahai Tuhanku, bukan seperti ini yang aku dugakan kepada-Mu." Allah berfirman, "Lalu apakah prasangkaanmu terhadap-Ku?" Dia menjawab, "Engkau luaskan rahmat-Mu buatku." Maka Allah berfirman (kepada neraka), "Lepaskanlah hamba-Ku." Dan sesungguhnya ada seorang lelaki yang diseret ke dalam neraka, maka neraka bergelegak terhadapnya sebagaimana begal menggeram ketika melihat gandum, lalu neraka menggelegar sekali gelegar yang membuat tiada seorang pun yang mendengarnya melainkan ketakutan. Sanad asar ini sahih.

Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Mansur, dari Mujahid, dari Ubaid ibnu Umair sehubungan dengan makna firman-Nya: mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya. (Al Furqaan:12) Sesungguhnya neraka Jahanam itu menggelegar sekali gelegar, lalu tiada seorang malaikat terdekat pun, dan tiada pula seorang nabi yang menjadi rasul pun melainkan jatuh tersungkur dengan muka di bawah (karena ketakutan), semua persendian tulangnya bergetar sehingga Ibrahim a.s. sendiri terduduk bersideku di atas kedua lututnya seraya berkata, "Wahai Tuhanku, aku tidak memohon kepadamu hari ini kecuali untuk keselamatan diriku."

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Apabila mereka melihat neraka, dan neraka itu melihat mereka dari kejauhan, meraka mendengar desisan apinya yang menyala-nyala, yang siap membinasakan mereka. Perumamaannya seperti nafas yang keluar tersengal-sengal dari dada seseorang yang marah sebagai tanda kesusahan.