Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Nur Ayat 16

An-Nur Ayat ke-16 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَلَوْلَآ اِذْ سَمِعْتُمُوْهُ قُلْتُمْ مَّا يَكُوْنُ لَنَآ اَنْ نَّتَكَلَّمَ بِهٰذَاۖ سُبْحٰنَكَ هٰذَا بُهْتَانٌ عَظِيْمٌ ( النّور : ١٦)

walawlā
وَلَوْلَآ
And why not
dan mengapa tidak
idh
إِذْ
when
tatkala
samiʿ'tumūhu
سَمِعْتُمُوهُ
you heard it
kamu mendengarnya
qul'tum
قُلْتُم
you said
kamu katakan
مَّا
"Not
tidak ada
yakūnu
يَكُونُ
it is
patut
lanā
لَنَآ
for us
bagi kami
an
أَن
that
untuk
natakallama
نَّتَكَلَّمَ
we speak
kami membicarakan
bihādhā
بِهَٰذَا
of this
dengan ini
sub'ḥānaka
سُبْحَٰنَكَ
Glory be to You!
Maha Suci Engkau
hādhā
هَٰذَا
This
ini
buh'tānun
بُهْتَٰنٌ
(is) a slander
dusta
ʿaẓīmun
عَظِيمٌ
great?"
yang besar

Transliterasi Latin:

Walau lā iż sami'tumụhu qultum mā yakụnu lanā an natakallama bihāżā sub-ḥānaka hāżā buhtānun 'aẓīm (QS. 24:16)

English Sahih:

And why, when you heard it, did you not say, "It is not for us to speak of this. Exalted are You, [O Allah]; this is a great slander"? (QS. [24]An-Nur verse 16)

Arti / Terjemahan:

Dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar". (QS. An-Nur ayat 16)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan mengapa kamu tidak berkata dengan tegas dan secara langsung ketika mendengarnya, “Tidak pantas bagi kita membicarakan berita bohong ini, lebih-lebih terhadap istri Nabi. Mahasuci Engkau ya Allah, ini adalah kebohongan yang besar.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah menyayangkan sikap sebagian kaum Muslimin yang tidak menyetop membicarakan fitnah itu dan tidak merasa layak memperkatakan dan menyambung-nyambungnya. Mereka seharusnya menyucikan Allah, bahwa Allah tidak akan mungkin membiarkan kekejian seperti itu menimpa istri seorang nabi apalagi Nabi yang paling dimuliakan-Nya. Seharusnya mereka menyikapinya bahwa berita itu adalah bohong besar.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan mengapa tidak, sewaktu) ketika (kalian mendengar berita bohong itu, kalian tidak mengatakan, "Sekali-kali tidaklah pantas) maksudnya tidak layak (bagi kita memperkatakan ini. Maha Suci Engkau) lafal Subhaanaka menunjukkan makna Ta'ajjub (ini adalah dusta) bohong (yang besar.")

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Hal ini merupakan pelajaran lainnya sesudah pelajaran yang pertama, yang intinya menganjurkan agar berbaik prasangka. Dengan kata lain, apabila disebutkan suatu hal yang tidak pantas menyangkut diri orang-orang baik, maka tindakan yang paling baik ialah janganlah mempunyai prasangka terhadap mereka kecuali prasangka yang baik. Janganlah pula mempunyai perasaan lain dalam dirinya, dan bila dalam dirinya terpaut sesuatu dari kecurigaan tersebut, maka janganlah ia membicarakannya, melainkan hanya simpanlah di dalam hati saja. Karena sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Sesungguhnya Allah Swt. memaaf umatku terhadap apa yang dibisikkan oleh hatinya, selagi ia tidak membicarakannya atau mengerjakannya.

Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkan hadis ini di dalam kitab Sahihain.

Firman Allah Swt.:

Dan mengapa kalian tidak berkata di waktu mendengar berita bohong itu, "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini.” (An Nuur:16)

Yakni tidaklah pantas bagi kita mempercakapkan hal ini, tidak pantas pula menceritakannya kepada orang lain.

Mahasuci Engkau ( Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar. (An Nuur:16)

Yaitu Mahasuci Allah, bila dikatakan hal ini terhadap istri Rasul-Nya yang paling dicintainya. Kemudian Allah Swt. berfirman:

Allah memperingatkan kalian agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya. (An Nuur:17)

Artinya, Allah melarang kalian seraya mengancam agar kalian jangan melakukan hal yang semisal di masa mendatang.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Semestinya, ketika mendengar berita bohong itu, kalian menasihati mereka agar tidak melakukan tuduhan karena hal itu tidak pantas buat kalian. Semestinya pula kalian heran terhadap kebohongan yang sangat hina dan berbahaya yang mereka perbuat itu.