Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun Ayat 96

Al-Mu'minun Ayat ke-96 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ السَّيِّئَةَۗ نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَا يَصِفُوْنَ ( المؤمنون : ٩٦)

id'faʿ
ٱدْفَعْ
Repel
tolaklah
bi-allatī
بِٱلَّتِى
by that
dengan yang
hiya
هِىَ
which
ia
aḥsanu
أَحْسَنُ
(is) best -
lebih baik
l-sayi-ata
ٱلسَّيِّئَةَۚ
the evil
kejahatan
naḥnu
نَحْنُ
We
Kami
aʿlamu
أَعْلَمُ
know best
lebih mengetahui
bimā
بِمَا
of what
dengan/tentang apa
yaṣifūna
يَصِفُونَ
they attribute
mereka sifatkan

Transliterasi Latin:

Idfa' billatī hiya aḥsanus-sayyi`ah, naḥnu a'lamu bimā yaṣifụn (QS. 23:96)

English Sahih:

Repel, by [means of] what is best, [their] evil. We are most knowing of what they describe. (QS. [23]Al-Mu'minun verse 96)

Arti / Terjemahan:

Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. (QS. Al-Mu'minun ayat 96)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah dalam ayat ini mengajari Nabi cara menghadapi pendustaan kaum musyrik. Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan cara yang lebih baik, antara lain dengan tetap berbuat baik kepada mereka semampumu, memaafkan kesalahan mereka yang berkaitan dengan hak pribadimu, atau tidak menanggapi ejekan dan cemoohan mereka. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan kepada Allah.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Kemudian Allah memberikan tuntunan kepada Nabi Muhammad bagaimana cara yang sebaik-baiknya menghadapi sikap kaum musyrik itu. Di antaranya, Nabi harus tetap bersikap lemah lembut terhadap mereka dan jangan sekali-kali membalas kejahatan dengan kejahatan, kekerasan dengan kekerasan karena memang belum waktunya bersikap demikian. Bila mereka mencemooh dan mencaci maki hendaknya Nabi memaafkan ucapan-ucapan mereka yang tidak pada tempatnya itu, karena ucapan itu tidak mengenai sasarannya tetapi hendaklah dibalas dengan kata-kata yang mengandung patunjuk dan ajaran dengan mengemukakan dalil-dalil dan alasan yang masuk akal. Bila mereka hendak melakukan tindakan penganiayaan, hindari mereka dan jauhi sedapat mungkin kesempatan yang membawa kepada tindakan seperti itu dan hendaklah dihadapi dengan penuh kesabaran dan ketabahan. Nabi juga diperintahkan untuk menunjukkan kepada mereka bahwa beliau memang seorang ksatria yang tidak ada niat sedikit pun untuk mencelakakan mereka. Dengan sikap lemah lembut dan kebijaksanaan itu, mereka tidak akan merajalela terhadap kaum Muslimin. Lambat laun mereka yang keras seperti batu itu akan menjadi lembut dan menyadari sendiri kesalahan yang sudah mereka lakukan. Nabi juga diminta untuk meyakini dalam hati bahwa Allah mengetahui semua ucapan dan tindakan mereka. Allah lebih mengetahui apa saja yang mereka lakukan dan apa saja yang tersembunyi dalam dada mereka.
Sesuai dengan petunjuk ini Allah berfirman dalam ayat yang lain:
Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia. (Fussilat/41: 34)

Anas bin Malik berkata mengomentari ayat ini, "Seorang laki-laki mengatakan terhadap saudaranya hal yang tidak-tidak." Maka dia menjawab, "Jika ucapanmu itu bohong maka saya memohon kepada Allah supaya Dia mengampuni kebohonganmu itu. Jika ucapanmu itu benar maka saya memohon kepada Allah supaya mengampuniku."

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Tolaklah dengan menampilkan hal yang lebih baik) yaitu budi pekerti yang baik, bersikap lapang dada dan berpaling dari mereka yang kafir (hal yang buruk itu) perlakuan mereka yang menyakitkan terhadap dirimu. Ayat ini diturunkan sebelum ada perintah untuk berperang. (Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan) kedustaan dan buat-buatan mereka, maka kelak Kami akan membalasnya kepada mereka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik.

Hal ini sama dengan apa yang diungkapkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar. (Al Fushilat:34-35), hingga akhir ayat.

Yakni tiada orang yang dianugerahi pekerti atau sifat ini,

melainkan hanya kepada orang-orang yang sabar. (Al Fushilat:35)

dalam menghadapi gangguan manusia, mereka membalas manusia dengan kebaikan, sekalipun manusia memperlakukan mereka dengan perlakuan yang buruk

dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. (Al Fushilat:35)

Maksudnya, keberuntungan di dunia dan di akhirat.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Lanjutkanlah dakwahmu. Hadapilah perlakuan buruk mereka dengan tindakan yang lebik baik seperti memaafkan dan sebagainya. Kami pun sungguh sangat mengetahui keburukan-keburukan yang mereka katakan tentang dirimu dan tentang dakwahmu. Kami akan membalas mereka atas perbuatannya.