Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun Ayat 74

Al-Mu'minun Ayat ke-74 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَاِنَّ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ عَنِ الصِّرَاطِ لَنَاكِبُوْنَ ( المؤمنون : ٧٤)

wa-inna
وَإِنَّ
And indeed
dan sesungguhnya
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
لَا
(do) not
(mereka) tidak
yu'minūna
يُؤْمِنُونَ
believe
beriman
bil-ākhirati
بِٱلْءَاخِرَةِ
in the Hereafter
dengan/kepada akhirat
ʿani
عَنِ
from
dari
l-ṣirāṭi
ٱلصِّرَٰطِ
the path
jalan
lanākibūna
لَنَٰكِبُونَ
surely (are) deviating
sungguh mereka menyimpang

Transliterasi Latin:

Wa innallażīna lā yu`minụna bil-ākhirati 'aniṣ-ṣirāṭi lanākibụn (QS. 23:74)

English Sahih:

But indeed, those who do not believe in the Hereafter are deviating from the path. (QS. [23]Al-Mu'minun verse 74)

Arti / Terjemahan:

Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat benar-benar menyimpang dari jalan (yang lurus). (QS. Al-Mu'minun ayat 74)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan sesungguhnya engkau pasti telah menyeru mereka kepada jalan yang lurus. Orang-orang kafir itu menolak seruan Nabi karena mereka tidak meyakini adanya hari Pembalasan. Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat benar-benar telah menyimpang jauh dari jalan yang lurus menuju jalan kesesatan. Tidak ada jalan menuju kebahagiaan selain jalan Allah. Allah mengazab dan membinasakan mereka akibat bersikap keras kepala. Namun, seandainya mereka Kami kasihani, dan Kami lenyapkan malapetaka yang menimpa mereka, pasti mereka akan terus-menerus terombang-ambing dalam kesesatan mereka. Mereka akan tetap pada kekufuran dan kedurhakaan mereka seperti sediakala.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menegaskan dalam ayat ini bahwa orang-orang yang tidak mau beriman itu dan tidak percaya kepada hari akhirat, benar-benar telah menyimpang dari jalan yang benar. Kepada mereka telah diberikan berbagai alasan dan perumpamaan yang jelas. Seandainya mereka mau mendengarkan dan memikirkannya tentulah mereka akan sadar dan kembali kepada kebenaran. Tetapi hati dan pikiran mereka telah ditutupi oleh kesombongan, kedurhakaan dan perbuatan dosa yang selalu mereka lakukan. Mereka tidak berhak sama sekali atas rahmat dan kasih sayang Allah karena semua perbuatan baik tidak ada gunanya sama sekali buat orang-orang yang bersifat demikian.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada adanya hari akhirat) adanya hari berbangkit dan pembalasan pahala serta azab (dari jalan yang lurus) dari tuntunan yang lurus (mereka benar-benar menyimpang) yakni membelok.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat benar-benar menyimpang dari jalan (yang lurus).

Yakni benar-benar membelok, melampaui batas, dan menyimpang dari jalan yang lurus. Dikatakan oleh orang-orang Arab, "Nakaba Fulanun anit tariq (si Fulan menyimpang dari jalan yang semestinya)," yakni bila ia menyimpang darinya menuju ke jalur lain.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang yang tidak percaya kepada hari akhirat dengan kebahagiaan surga dan kesengsaraan neraka yang ada di dalamnya, benar-benar tersesat dari jalan yang benar itu. Sebuah jalan yang menjamin keselamatan pejalan di atasnya dari kebingungan (ketersesatan), ketergelinciran dan kejahatan.