Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun Ayat 63

Al-Mu'minun Ayat ke-63 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

بَلْ قُلُوْبُهُمْ فِيْ غَمْرَةٍ مِّنْ هٰذَا وَلَهُمْ اَعْمَالٌ مِّنْ دُوْنِ ذٰلِكَ هُمْ لَهَا عَامِلُوْنَ ( المؤمنون : ٦٣)

bal
بَلْ
Nay
bahkan
qulūbuhum
قُلُوبُهُمْ
their hearts
hati mereka
فِى
(are) in
dalam
ghamratin
غَمْرَةٍ
confusion
kesesatan
min
مِّنْ
over
dari
hādhā
هَٰذَا
this
ini
walahum
وَلَهُمْ
and for them
dan bagi
aʿmālun
أَعْمَٰلٌ
(are) deeds
perbuatan-perbuatan
min
مِّن
besides
dari
dūni
دُونِ
besides
selain
dhālika
ذَٰلِكَ
that
itu
hum
هُمْ
they
mereka
lahā
لَهَا
for it
kepadanya
ʿāmilūna
عَٰمِلُونَ
(are) doers
mereka mengerjakan

Transliterasi Latin:

Bal qulụbuhum fī gamratim min hāżā wa lahum a'mālum min dụni żālika hum lahā 'āmilụn (QS. 23:63)

English Sahih:

But their hearts are covered with confusion over this, and they have [evil] deeds besides that [i.e., disbelief] which they are doing, (QS. [23]Al-Mu'minun verse 63)

Arti / Terjemahan:

Tetapi hati orang-orang kafir itu dalam kesesatan dari (memahami kenyataan) ini, dan mereka banyak mengerjakan perbuatan-perbuatan (buruk) selain daripada itu, mereka tetap mengerjakannya. (QS. Al-Mu'minun ayat 63)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Tetapi meski ajaran Allah demikian jelas dan mudah, orang-orang kafir itu tetap durhaka sehingga hati mereka itu dalam kesesatan terkait hakikat yang Kami sampaikan ini, dan mereka mempunyai kebiasaan melakukan perbuatan-perbuatan lain yang buruk yang terus mereka kerjakan. Mereka melampaui batas dalam melakukannya sehingga mereka pantas menerima siksa.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa hati kaum musyrikin telah berpaling dan lalai dari memperhatikan petunjuk-petunjuk yang dibawa Al-Qur'an. Mereka tidak mau mengambil manfaat daripadanya. Padahal petunjuk-petunjuk itulah yang dapat membawa mereka kepada kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Seandainya mereka mau membaca dan memperhatikan Al-Qur'an tentulah hati mereka akan terbuka dan melihat bahwa ajaran Al-Qur'an itu memang amat berguna dan semua yang terkandung di dalamnya adalah benar. Mereka akan mengakui bahwa semua perbuatan manusia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah tanpa kecuali. Inilah kesalahan mereka yang pertama yang menyeret mereka kepada kesalahan-kesalahan lain dan menyebabkan mereka tidak mempedulikan lagi norma-norma akhlak yang mulia, berbuat sekehendak hati tanpa memperhatikan hak-hak orang-orang lain. Apa saja yang mereka inginkan mereka rebut walaupun dengan merampas dan menganiaya kaum lemah. Karena itu pula mereka telah tenggelam dalam kemusyrikan dan mata hati mereka telah buta tidak dapat lagi membedakan mana yang benar dan mana yang sesat, telinga mereka telah tuli, tidak dapat lagi mendengar ajaran agama. Hadis yang diriwayatkan Ibnu Masud, Nabi saw, bersabda:
....Demi Zat yang tidak ada tuhan selain-Nya, sesungguhnya seseorang di antara kamu beramal amalan penghuni surga, sehingga antara dia dan surga hanya tinggal satu hasta saja. Namun dia sudah tercatat sebagai penghuni neraka, maka ia mengakhiri amalnya dengan dengan amalan penghuni neraka, sehingga ia masuk neraka. Dan sesungguhnya seseorang di antara kamu beramal amalan penghuni neraka, sehingga antara dia dengan neraka hanya tinggal satu hasta saja. Namun ia sudah tercatat sebagai penghuni surga, maka ia mengakhiri amalnya dengan amalan penghuni surga, sehingga ia masuk surga." (Riwayat Ahmad)

Mereka menganggap apa yang mereka warisi dari nenek moyang mereka sajalah yang benar. Menurut mereka Al-Qur'an itu hanya dongengan orang-orang dahulu yang dibawa oleh orang yang gila atau hanya gubahan seorang penyair atau ajaran yang diterima Muhammad dari ahli kitab. Apabila diberikan kepada mereka keterangan yang nyata tentang kebenaran Al-Qur'an yang tidak dapat dibantah sehingga mereka mengatakan, kami tak dapat menerimanya karena bertentangan dengan apa yang dianut dan dipercayai moyang kami, seperti tersebut dalam ayat:
Bahkan mereka berkata, "Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu agama, dan kami mendapat petunjuk untuk mengikuti jejak mereka." (az-Zukhruf/43: 22)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Tetapi hati mereka) yakni orang-orang kafir itu (dalam kealpaan) artinya, kebodohan (mengenai hal ini) yaitu Alquran (dan mereka banyak mengerjakan perbuatan-perbuatan selain daripada itu) selain amal-amal kebaikan yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman (mereka tetap mengerjakannya) oleh sebab itu mereka diazab.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah berfirman mengingkari orang-orang kafir dan orang-orang musyrik dari kalangan Quraisy

Tetapi hati orang-orang kafir itu dalam kesesatan.

Yakni tenggelam di dalam kesesatannya.

Dari (memahami kenyataan) ini.

Maksudnya, dari memahami Al-Qur'an yang diturunkan kepada Rasulullah Saw.

Firman Allah Swt.:

dan mereka banyak mengerjakan perbuatan-perbuatan (buruk) selain dari itu, mereka tetap mengerjakannya.

Al-Hakam ibnu Aban telah meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: dan mereka banyak mengerjakan perbuatan-perbuatan selain dari itu. (Al Mu’minun: 63) Yakni perbuatan-perbuatan yang buruk selain dari kemusyrikannya itu. mereka tetap mengerjakannya. (Al Mu’minun: 63) Artinya, mereka harus mengerjakannya.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid dan Al-Hasan serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang.

Sedangkan ulama lainnya mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan mereka banyak mengerjakan perbuatan-perbuatan (buruk) selain dari itu, mereka tetap mengerjakannya. (Al Mu’minun: 63) Yaitu telah tercatat atas mereka perbuatan-perbuatan buruk yang harus mereka kerjakan sebelum mereka mati, sebagai suatu kepastian, agar mereka berhak mendapat azab Allah.

Hal yang semisal telah diriwayatkan melalui Muqatil ibnu Hayyan, As-Saddi, dan Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam.

Pendapat inilah yang menang, kuat, lagi baik.

Dalam pembahasan terdahulu telah disebutkan hadis Ibnu Mas'ud yang mengatakan:

Maka demi Tuhan yang tidak ada Tuhan selain Dia, se­sungguhnya seorang laki-laki benar-benar mengamalkan perbuatan ahli surga, sehingga tiada jarak antara dia dan surga selain satu hasta, tetapi- ketetapan takdir telah mendahuluinya, akhirnya ia mengerjakan perbuatan ahli neraka dan ia di­masukkan ke dalam neraka.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tetapi orang-orang kafir, akibat sikap membangkang dan sikap fanatisme mereka, lalai melakukan perbuatan baik dan tugas yang sebenarnya mampu mereka lakukan serta lalai akan telitinya perhitungan. Di samping itu, mereka selalu melakukan pekerjaan-pekerjaan yang keji.