Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hajj Ayat 63

Al-Hajj Ayat ke-63 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۖ فَتُصْبِحُ الْاَرْضُ مُخْضَرَّةًۗ اِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ ۚ ( الحج : ٦٣)

alam
أَلَمْ
Do not
apakah tidak
tara
تَرَ
you see
kamu lihat
anna
أَنَّ
that
bahwasanya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
anzala
أَنزَلَ
sends down
Dia menurunkan
mina
مِنَ
from
dari
l-samāi
ٱلسَّمَآءِ
the sky
langit
māan
مَآءً
water
air
fatuṣ'biḥu
فَتُصْبِحُ
then becomes
maka menjadilah
l-arḍu
ٱلْأَرْضُ
the earth
bumi
mukh'ḍarratan
مُخْضَرَّةًۗ
green?
menghijau
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
laṭīfun
لَطِيفٌ
(is) surely Subtle
Maha Halus
khabīrun
خَبِيرٌ
All-Aware
Maha Mengetahui

Transliterasi Latin:

A lam tara annallāha anzala minas-samā`i mā`an fa tuṣbiḥul-arḍu mukhḍarrah, innallāha laṭīfun khabīr (QS. 22:63)

English Sahih:

Do you not see that Allah has sent down rain from the sky and the earth becomes green? Indeed, Allah is Subtle and Aware. (QS. [22]Al-Hajj verse 63)

Arti / Terjemahan:

Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Hajj ayat 63)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Tidakkah engkau memperhatikan fenomena alam semesta, termasuk siklus air yang terjadi dalam kehidupan kita, bahwa Allah menurunkan air hujan dari langit, kemudian sebagian air itu tersimpan pada pepohonan sehingga bumi menjadi hijau? Sungguh, Allah Mahahalus kasih sayang-Nya dengan menyediakan oksigen dan protein nabati yang diperlukan seluruh makhluk hidup, Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk yang paling dibutuhkan mereka.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini Allah menyebutkan tanda-tanda kebesaran-Nya yang juga merupakan nikmat yang telah dilimpahkan kepada manusia, yaitu apakah manusia tidak melihat dan memperhatikan bahwa Allah mengedarkan awan, lalu dari awan itu turunlah hujan di atas bumi, air hujan itu menyuburkan bumi, maka timbullah beraneka macam tanam-tanaman dan tumbuh-tumbuhan yang indah bentuknya, seakan-akan bumi menghiasi dirinya dengan tumbuhnya tanam-tanaman dan tumbuh-tumbuhan yang beraneka warna. Di antara yang tumbuh itu ada yang dapat dimakan manusia, sehingga terpelihara kelangsungan hidupnya, ada yang dapat dijadikan bahan-bahan pakaian, bahan kecantikan, dan beraneka keperluan manusia yang lain.
Sesungguhnya Allah Mahaluas ilmu-Nya, karena pengetahuan-Nya meliputi seluruh makhluk-Nya. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya, sejak dari yang kecil sampai kepada yang besar, sejak dari yang mudah sampai kepada yang sulit dan rumit yang kadang-kadang tidak diketahui oleh manusia. Karena itu Allah mengatur, menjaga kelangsungan hidup dan kelangsungan adanya makhluk-Nya itu. Maka ditetapkan hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan untuk mengatur makhluk-Nya.
Tentang pengetahuan Allah terhadap makhluk-Nya, diterangkan dalam firman-Nya:
Tidak lengah sedikit pun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah baik di bumi atau pun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar dari itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). (Yunus/10: 61)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Apakah kamu tiada melihat) tidak mengetahui (bahwasanya Allah menurunkan air dari langit) yakni hujan (lalu jadilah bumi itu hijau?) disebabkan adanya tumbuh-tumbuhan sesudah itu, hal ini merupakan bukti bagi kekuasaan Allah. (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Lembut) terhadap hamba-hamba-Nya, karena itu Dia menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dengan air hujan itu (lagi Maha Waspada) terhadap apa yang ada dalam hati mereka, di kala hujan datang terlambat.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Hal ini pun menunjukkan kekuasaan-Nya dan kebesaran pengaruh-Nya, yaitu bahwa Dia mengirimkan angin, lalu menggerakkan awan, dan awan itu menurunkan hujan ke bumi yang tandus, tiada bertanaman, lagi kering.

kemudian apabila telah Kami turunkan air atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah. (Al Hajj:5)

Firman Allah Swt.:

lalu jadilah bumi itu hijau.

Huruf fa dalam ayat ini menunjukkan makna ta'gib atau urutan, dan pengertian urijtan itu bersifat nisbi yang disesuaikan dengan proses tahapannya secara alamiah. Sama pengertiannya dengan apa yang ter­dapat di dalam firman-Nya:

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging. (Al Mu'minun:14), hingga akhir ayat.

Di dalam sebuah hadis yang termaktub di dalam kitab Sahihain disebutkan bahwa di antara dua fase itu terdapat jarak masa empat puluh hari. Sekalipun demikian, ia diungkapkan dengan memakai fa ta'qib, begitu pula pengertiannya dalam ayat surat ini, yaitu firman-Nya: lalu jadilah bumi itu hijau. (Al Hajj:63) Yakni menjadi hijau sesudah kering dan tandus.

Sebagian ahli Hijaz mengatakan bahwa setiap selesai hujan, tanah mereka menjadi hijau, hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

Firman Allah Swt.:

Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi Maha Mengetahui.

Artinya, tiada sesuatu pun yang tersembunyi bagi pengetahuan-Nya. Karena itu, Dia memberikan kepada tiap-tiap daerah air yang diperlukannya sehingga daerah itu dapat menumbuhkan tetumbuhannya. Pengertian ayat ini sama dengan firman-Nya:

(Luqman berkata), "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi Maha Mengetahui. (Luqman:16)

Dan firman Allah Swt.:

agar mereka tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi. (An Naml:25)

dan tiada sehelai daun pun. yang gugur, melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). (Al An'am:59)

Dan firman Allah Swt.:

Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. (Yunus:61)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tidakkah kalian berpikir, wahai orang-orang yang berakal, tentang tanda-tanda kekuaasaan Allah yang ada di sekelilingmu agar kalian kemudian menyembah-Nya? Dialah yang menurunkan air hujan dari awan hingga membuat bumi menjadi hijau, penuh dengan tumbuh-tumbuhan, setelah sebelumnya kering- kerontang. Allah Mahalembut, yang mengetahui secara rinci dan menyediakan apa saja yang mendatangkan manfaat kepada hamba-Nya.