Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hajj Ayat 60

Al-Hajj Ayat ke-60 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

۞ ذٰلِكَ وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوْقِبَ بِهٖ ثُمَّ بُغِيَ عَلَيْهِ لَيَنْصُرَنَّهُ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌ ( الحج : ٦٠)

dhālika
ذَٰلِكَ
That
demikianlah
waman
وَمَنْ
and whoever
dan barangsiapa
ʿāqaba
عَاقَبَ
has retaliated
membalas
bimith'li
بِمِثْلِ
with the like
dengan serupa/seimbang
مَا
(of) that
apa yang
ʿūqiba
عُوقِبَ
he was made to suffer
dibalas
bihi
بِهِۦ
by it
dengannya/kepadanya
thumma
ثُمَّ
then
kemudian
bughiya
بُغِىَ
he was oppressed
dia dianiaya
ʿalayhi
عَلَيْهِ
[on him]
atasnya
layanṣurannahu
لَيَنصُرَنَّهُ
Allah will surely help him
sungguh akan menolongnya
l-lahu
ٱللَّهُۗ
Allah will surely help him
Allah
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
laʿafuwwun
لَعَفُوٌّ
(is) surely Oft-Pardoning
sungguh Maha Pemaaf
ghafūrun
غَفُورٌ
Oft-Forgiving
Maha Pengampun

Transliterasi Latin:

żālika wa man 'āqaba bimiṡli mā 'ụqiba bihī ṡumma bugiya 'alaihi layanṣurannahullāh, innallāha la'afuwwun gafụr (QS. 22:60)

English Sahih:

That [is so]. And whoever responds [to injustice] with the equivalent of that with which he was harmed and then is tyrannized – Allah will surely aid him. Indeed, Allah is Pardoning and Forgiving. (QS. [22]Al-Hajj verse 60)

Arti / Terjemahan:

Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. (QS. Al-Hajj ayat 60)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang beriman boleh melakukan perlawanan atau pembelaan diri jika dizalimi. Demikianlah, Allah mengizinkan kepada orang-orang beriman untuk membela diri dengan adil, dan barang siapa membalas perlakuan zalim sebanding dengan kezaliman atau penganiayaan yang pernah dia derita di masa lalu, kemudian dia dizalimi lagi, karena mempertahankan hak, pasti Allah akan menolongnya di dunia maupun di akhirat. Sungguh, Allah Maha Pemaaf kepada hamba-hamba-Nya yang memaafkan kesalahan orang lain, Maha Pengampun kepada mereka yang bertobat.  

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Demikianlah, Allah akan memberikan rezeki yang baik dan surga yang penuh kenikmatan kepada orang-orang yang meninggal dalam keadaan hijrah dan berjihad di jalan Allah, dalam memerangi musuh-musuh mereka.
Kemudian Allah menegaskan jaminan pertolongan-Nya kepada orangorang yang hijrah dan berjihad, yaitu siapa di antara orang-orang yang beriman membalas siksaan orang-orang kafir, karena mereka telah diperangi, kemudian musuh-musuhnya itu memaksa mereka untuk hijrah meninggalkan kampung halaman mereka, pastilah Allah akan menolong mereka dan akan membalas perbuatan itu kembali.
Dalam pada itu Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. Karena itu janganlah orang-orang yang beriman memerangi musuh-musuh mereka yang telah menyerah dan hendaklah mereka melindungi orang-orang yang minta perlindungan kepada mereka. Jika orang-orang kafir membiarkan kaum Muslimin menjalankan agamanya, tidak mengganggu dan menyakiti mereka, Allah melarang memerangi orang-orang kafir itu. Allah memerintahkan untuk memaafkan kesalahan mereka, sebagaimana Allah telah memaafkan pula kesalahan orang-orang yang beriman. Allah berfirman:
Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim. (asy-Syura/42: 39-40)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

Perkaranya (demikianlah) apa yang telah Kami ceritakan kepadamu (dan barang siapa membalas) melakukan pembalasan, yang dimaksud adalah orang-orang Mukmin (seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita) sesuai dengan penganiayaan yang dialaminya dari orang-orang musyrik yang berbuat aniaya terhadapnya. Atau dengan kata lain, ia memerangi mereka sebagaimana mereka memeranginya di bulan Muharam (kemudian ia dianiaya lagi) dan diusir dari kampung halamannya oleh mereka (pasti Allah akan menolongnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf) terhadap orang-orang yang beriman (lagi Maha Pengampun) terhadap mereka yang memerangi orang-orang musyrik, sekalipun dalam bulan Muharam.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Demikianlah, dan barang siapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita., hingga akhir ayat

Muqatil ibnu Hayyan dan Ibnu Jarir menyebutkan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan sariyyah (pasukan khusus) yang terdiri atas kalangan sahabat. Mereka berhadapan dengan sejumlah pasukan kaum musyrik di bulan Muharram. Kemudian kaum muslim menyerukan kepada mereka untuk tidak mengadakan peperangan dalam bulan haram itu, tetapi kaum musyrik menolak dan tetap bersikeras untuk berperang, bahkan kaum musyrik bersikap kelewat batas terhadap kaum muslim. Maka kaum muslim terpaksa melayani perang mereka, dan Allah memberikan kemenangan kepada kaum muslim.

Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Begitulah cara Kami dalam mengganjar manusia. Kami tidak pernah berlaku curang. Maka apabila seoang Mukmin, berdasarkan hukum kisas, membalas orang yang berbuat jahat kepadanya hanya dengan kejahatan yang semisal, tetapi si pelaku kejahatan kemudian malah menambah kejahatannya, maka Allah telah mengambil janji untuk menolongnya dari kejahatan orang itu. Allah sungguh banyak ampunan-Nya kepada orang yang membalas suatu kejahatan hanya dengan yang semisal. Dia tidak akan menghukumnya karena hal itu. Dia pun amat luas sifat memaafkannya, hingga di hari kiamat nanti, menutupi kesalahan- kesalahan hamba-Nya yang taat.

Asbabun Nuzul
Surat Al-Hajj Ayat 60

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Muqatil bahwa ayat ini (al-Hajj: 60) turun berkenaan dengan suatu rombongan kaum Muslimin, utusan Nabi saw, yang bertemu dengan kaum musyrikin dua hari sebelum bulan Muharam. Berkatalah sesama kaum musyrikin, "Serbulah shahabat-shahabat Muhammad, karena mereka mengharamkan perang pada bulan Muharan." Para shahabat meminta dengan sangat kepada kaum musyrikin agar tidak menyerang, karena mereka tidak dibolehkan oleh Allah berperang pada bulan haram. Akan tetapi kaum musyrikin menolak permintaan tersebut, bahkan terus menyerang. Kaum muslimin terpaksa melawan mereka, sehingga akhirnya mendapat kemenangan. Ayat ini (al-Hajj: 60) membenarkan tindakan kaum muslimin, dan Allah menjanjikan kemenangan bagi mereka.