Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hajj Ayat 4

Al-Hajj Ayat ke-4 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

كُتِبَ عَلَيْهِ اَنَّهٗ مَنْ تَوَلَّاهُ فَاَنَّهٗ يُضِلُّهٗ وَيَهْدِيْهِ اِلٰى عَذَابِ السَّعِيْرِ ( الحج : ٤)

kutiba
كُتِبَ
It has been decreed
telah ditetapkan
ʿalayhi
عَلَيْهِ
for him
atasnya
annahu
أَنَّهُۥ
that he
bahwa sesungguhnya
man
مَن
who
barang siapa
tawallāhu
تَوَلَّاهُ
befriends him
berkawan dengannya
fa-annahu
فَأَنَّهُۥ
then indeed he
mereka sesungguhnya dia
yuḍilluhu
يُضِلُّهُۥ
will misguide him
dia menyesatkannya
wayahdīhi
وَيَهْدِيهِ
and will guide him
dan dia memimpinnya
ilā
إِلَىٰ
to
kepada
ʿadhābi
عَذَابِ
(the) punishment
azab
l-saʿīri
ٱلسَّعِيرِ
(of) the Blaze
nyala api/neraka

Transliterasi Latin:

Kutiba 'alaihi annahụ man tawallāhu fa annahụ yuḍilluhụ wa yahdīhi ilā 'ażābis-sa'īr (QS. 22:4)

English Sahih:

It has been decreed for him [i.e., every devil] that whoever turns to him – he will misguide him and will lead him to the punishment of the Blaze. (QS. [22]Al-Hajj verse 4)

Arti / Terjemahan:

Yang telah ditetapkan terhadap syaitan itu, bahwa barangsiapa yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka. (QS. Al-Hajj ayat 4)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah mengingatkan manusia tentang setan, Telah ditetapkan di Lauh Mahfuz, bahwa siapa yang berkawan dengannya dengan mengikuti bisikannya, maka dia akan menyesatkannya, dari jalan Allah yang lurus, dan membawanya dengan tidak sadar ke dalam azab neraka yang apinya senantiasa menyala.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah memberi kesempatan bagi setan melakukan segala macam usaha untuk menyesatkan dan memperdayakan manusia, agar manusia menjadi sesat dan ingkar sebagaimana yang telah ia lakukan. Tetapi usaha itu hanyalah dapat dilakukannya terhadap orang-orang kafir dan tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sedang hamba-hamba Allah yang mukmin dan mukhlis tidak dapat mereka ganggu dan perdayakan sedikit pun.
Allah berfirman:
Ia (Iblis) berkata, "Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka." (al-Hijr/15: 39-40)
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa Allah mengingatkan agar manusia waspada terhadap godaan setan. Barang siapa yang memperturutkan godaan setan dan menempuh jalannya, maka Allah menyesatkan mereka pula dengan melapangkan jalan yang dibentangkan setan itu sehingga mereka mudah melaluinya. Karena itu mereka akan dimasukkan ke dalam neraka bersama-sama setan yang menggodanya itu. Seorang yang telah terbiasa mengikuti jalan setan itu amat sulit baginya kembali ke jalan yang benar, karena hatinya telah ditutupi oleh keinginan setan itu.
Allah berfirman:
Barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada yang mampu memberi petunjuk. Allah membiarkannya terombang-ambing dalam kesesatan. (al-A'raf/7: 186)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Yang telah ditetapkan terhadap setan itu) telah diputuskan terhadapnya (bahwa barang siapa yang berkawan dengan dia) mengikutinya (tentu dia akan menyesatkannya dan membawanya) menjerumuskannya (ke azab neraka) yang apinya berkobar-kobar.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Mujahid mengatakan bahwa telah ditetapkan melalui ketetapan takdir,

bahwa barang siapa yang berkawan dengan dia.
Yaitu mengikuti dan menuruti langkah-langkahnya.

tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka.
Artinya, setan akan menyesatkannya di dunia, dan kelak di akhirat akan menjerumuskannya ke dalam azab neraka yang menyala-nyala apinya, sangat panas dan sangat menyakitkan, sangat pedih dan menggelisahkan.

As-Saddi telah meriwayatkan dari Abu Malik, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan An-Nadr ibnul Haris. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Juraij.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Muslim Al-Basri, telah menceritakan kepada kami Amr ibnul Bukhturi Abu Qatadah, telah menceritakan kepada kami Al-Mu'tamir, telah menceritakan kepada kami Abu Ka'b Al-Makki yang mengatakan, bahwa pernah ada seorang yang jahat dari kalangan kaum Quraisy berkata kepada Nabi Saw., "Ceritakanlah kepada kami tentang Tuhanmu, apakah Dia dari emas ataukah dari perak ataukah dari tembaga?" Maka langit mengeluarkan suara guntur yang menggelegar, dan tiba-tiba kepala orang itu menggelinding jatuh ke depan.

Lais ibnu Abu Sulaim telah meriwayatkan dari Mujahid, bahwa pernah ada seorang Yahudi datang kepada Nabi Saw., lalu bertanya, "Hai Muhammad, ceritakanlah kepadaku tentang Tuhanmu, terbuat dari apakah Dia, dari mutiara ataukah dari yaqut?" Maka ada halilintar yang menyambar si Yahudi itu (hingga matilah ia seketika itu juga).

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Allah telah menetapkan bahwa barangsiapa yang mengikuti dan menjadikan setan itu sebagai petunjuk dan penolong, maka ia akan disesatkan dari jalan kebenaran dan diarahkan kepada kebatilan yang dapat menjerumuskannya ke dalam neraka yang menyala berkobar-kobar.