Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hajj Ayat 35

Al-Hajj Ayat ke-35 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَالصَّابِرِيْنَ عَلٰى مَآ اَصَابَهُمْ وَالْمُقِيْمِى الصَّلٰوةِۙ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ( الحج : ٣٥)

alladhīna
ٱلَّذِينَ
Those
orang-orang yang
idhā
إِذَا
when
apabila
dhukira
ذُكِرَ
is mentioned
disebut
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah -
Allah
wajilat
وَجِلَتْ
fear
bergetar
qulūbuhum
قُلُوبُهُمْ
their hearts
hati mereka
wal-ṣābirīna
وَٱلصَّٰبِرِينَ
and those who are patient
dan orang-orang yang sabar
ʿalā
عَلَىٰ
over
atas
مَآ
whatever
apa
aṣābahum
أَصَابَهُمْ
has afflicted them
menimpa mereka
wal-muqīmī
وَٱلْمُقِيمِى
and those who establish
dan orang-orang yang mendirikan
l-ṣalati
ٱلصَّلَوٰةِ
the prayer
sholat
wamimmā
وَمِمَّا
and out of what
dan dari apa
razaqnāhum
رَزَقْنَٰهُمْ
We have provided them
telah Kami rezekikan pada mereka
yunfiqūna
يُنفِقُونَ
they spend
mereka menafkahkan

Transliterasi Latin:

Allażīna iżā żukirallāhu wajilat qulụbuhum waṣ-ṣābirīna 'alā mā aṣābahum wal-muqīmiṣ-ṣalāti wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn (QS. 22:35)

English Sahih:

Who, when Allah is mentioned, their hearts are fearful, and [to] the patient over what has afflicted them, and the establishers of prayer and those who spend from what We have provided them. (QS. [22]Al-Hajj verse 35)

Arti / Terjemahan:

(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka. (QS. Al-Hajj ayat 35)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mereka yang mantap ketauhidan dan ketundukannya kepada Allah adalah orang-orang yang apabila disebut nama Allah hati mereka bergetar karena kerinduan mereka kepada-Nya; orang-orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, meskipun terasa pahit dan memberatkan punggung mereka; dan orang-orang yang melaksanakan salat wajib dan sunah dengan khusyuk; dan orang-orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan kepada mereka, baik waktu lapang maupun waktu kekurangan.  

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini disebutkan tanda-tanda orang yang taat dan patuh kepada Allah, yaitu:
1. Apabila disebutkan nama Allah di hadapan mereka, gemetarlah hati mereka, karena merasakan kebesaran dan kekuasaan-Nya. Mendengar nama Allah itu timbul rasa harap dan takut dalam hati mereka. Mereka mengharapkan keridaan-Nya, sebagaimana mereka pula mengharapkan ampunan dan pahala yang disediakan Allah bagi orang yang takwa. Mereka sangat ingin agar dimasukkan ke dalam kelompok orang-orang yang bertakwa itu. Mereka takut mendengar nama Allah, karena mereka belum mempunyai persiapan yang cukup untuk menghadap-Nya, seperti ibadah yang mereka kerjakan, perbuatan baik dan jihad yang telah mereka lakukan, semuanya itu dirasakan mereka belum cukup dikerjakan, karena itu mereka takut kepada siksa Allah, yang akan ditimpakan kepada orang-orang kafir. Mereka ingin terhindar dari siksa itu.
2. Mereka sabar menghadapi segala cobaan dari Allah. Di saat mereka memperoleh rezeki dan karunia yang banyak dari Allah, mereka ingat bahwa di dalam harta mereka itu terdapat hak orang fakir dan orang miskin, karena itu mereka mengeluarkan zakat dan sedekah. Di saat mereka menjadi miskin, mereka sadar bahwa itu adalah cobaan terhadap iman mereka, karena itu kemiskinan tidak menggoyahkan iman mereka sedikitpun. Mereka yakin bahwa cobaan dari Allah itu bermacam-macam bentuk dan ragamnya, ada yang berupa kesenangan dan ada pula berupa kesengsaraan. Hanyalah hamba Allah yang sabar dan tabahlah yang akan memperoleh keberuntungan.
3. Mereka selalu mendirikan salat yang difardukan atas mereka pada waktu-waktu yang telah ditentukan.
4. Mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka. Tindakan menginfakkan harta itu mereka lakukan semata-mata untuk mencari keridaan Allah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Yaitu orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah gemetarlah) yakni takutlah (hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka) berupa musibah dan malapetaka (orang-orang yang mendirikan salat) yang mengerjakan salat pada waktu-waktunya (dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka) mereka menyedekahkannya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Orang-orang yang mendirikan salat.

Jumhur ulama membacanya dengan meng-idafah-kan lafaz Al-Muqimina kepada As-Salata, hingga menjadi Wal Mua'iminas Salata. Dan ulama Sab'ah serta tiga ulama lainnya yang tergabung dalam ulama 'asyrah membacanya demikian pula.

Lain halnya dengan Ibnus Sumaifa' dia membacanya Wal Muqimi na As-Salata dengan bacaan nasab yakni tidak di-mudaf-kan.

Al-Hasan Al-Basri mengatakan pula sehubungan dengan firman-Nya: Orang-orang yang mendirikan salat.

Huruf nun dalam ayat ini dibuang untuk tujuan takhftf atau meringankan bacaan (menurut orang yang membacanya As-Salata). Seandainya di­buang karena di-idafah-kan (digandengkan), tentulah dibaca As-Salati. Yakni orang-orang yang menunaikan hak Allah terhadap apa yang telah diwajibkan-Nya kepada mereka, yaitu mengerjakan salat-salat fardu.

dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka.

Artinya, mereka membelanjakan apa yang diberikan oleh Allah kepada mereka berupa rezeki yang baik kepada keluarga mereka, kaum kerabatnya, dan orang-orang fakir serta orang-orang miskin mereka. Mereka senang berbuat baik kepada semua orang, selain itu mereka juga memelihara batasan-batasan Allah. Hal ini berbeda dengan sifat-sifat kaum munafik, mereka bersifat kebalikan dari ini, seperti yang telah disebutkan di dalam tafsir surat At-Taubah

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Yaitu orang-orang yang apabila asma Allah disebut, hati mereka bergetar karena takut kepada-Nya, yang tetap sabar dalam menghadapi bahaya dan kesusahan yang tengah menimpanya karena kepasrahan mereka kepada perintah dan ketentuan Allah, yang mengerjakan salat dengan benar, serta membelanjakan sebagian harta yang telah diberikan Allah dalam jalan kebaikan.