Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Anbiya' Ayat 3

Al-Anbiya' Ayat ke-3 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

لَاهِيَةً قُلُوْبُهُمْۗ وَاَسَرُّوا النَّجْوَىۖ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْاۖ هَلْ هٰذَآ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْۚ اَفَتَأْتُوْنَ السِّحْرَ وَاَنْتُمْ تُبْصِرُوْنَ ( الانبياۤء : ٣)

lāhiyatan
لَاهِيَةً
Distracted
dalam keadaan lalai
qulūbuhum
قُلُوبُهُمْۗ
their hearts
hati mereka
wa-asarrū
وَأَسَرُّوا۟
And they conceal
dan mereka merahasiakan
l-najwā
ٱلنَّجْوَى
the private conversation
pembicaraan
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
ẓalamū
ظَلَمُوا۟
[they] wronged
(mereka) zalim
hal
هَلْ
"Is
apakah/bukankah
hādhā
هَٰذَآ
this
ini
illā
إِلَّا
except
melainkan/hanyalah
basharun
بَشَرٌ
a human being
seorang manusia
mith'lukum
مِّثْلُكُمْۖ
like you?
seperti kamu
afatatūna
أَفَتَأْتُونَ
So would you approach
apakah kamu datang/menerima
l-siḥ'ra
ٱلسِّحْرَ
the magic
sihir
wa-antum
وَأَنتُمْ
while you
dan kalian
tub'ṣirūna
تُبْصِرُونَ
see (it)?"
kamu melihat

Transliterasi Latin:

Lāhiyatang qulụbuhum, wa asarrun-najwallażīna ẓalamụ hal hāżā illā basyarum miṡlukum, a fa ta`tụnas-siḥra wa antum tubṣirụn (QS. 21:3)

English Sahih:

With their hearts distracted. And those who do wrong conceal their private conversation, [saying], "Is this [Prophet] except a human being like you? So would you approach magic while you are aware [of it]?" (QS. [21]Al-Anbya verse 3)

Arti / Terjemahan:

(lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: "Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu, padahal kamu menyaksikannya?" (QS. Al-Anbiya' ayat 3)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Hati mereka dalam keadaan lalai dari Al-Qur’an, sibuk dengan kehi-dupan dunia yang tak bermakna. Mereka tidak memikirkan pesan Al-Qur’an. Dan orang-orang yang zalim di antara pemuka Quraisy itu merahasiakan pembicaraan mereka, yang menggambarkan penolakan mereka beriman kepada Nabi Muhammad, “Orang ini (Muhammad) tidak lain hanyalah seorang manusia juga seperti kamu. Apakah kamu menerima sihir Muhammad itu, ayat-ayat Al-Qur’an, padahal kamu menyaksikan bahwa yang diucapkannya itu benar-benar sihir?”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini Allah menerangkan apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka, yaitu pembicaraan di antara mereka yang disembunyikan terhadap orang lain, mengenai Rasulullah, di mana mereka mengatakan kepada sesamanya, bahwa Muhammad adalah manusia biasa seperti mereka, dan bahwa apa yang disampaikannya kepada mereka hanyalah sihir belaka. Ini merupakan salah satu dari usaha mereka untuk menghasut orang banyak agar tidak memperhatikan ayat-ayat Al-Qur'an yang disampaikan Rasulullah kepada mereka. Karena menurut anggapan mereka, Muhammad saw adalah manusia biasa, seperti manusia yang lain. Ia juga makan, minum serta hidup berkeluarga, bekerja dan berusaha untuk mencari rezeki, sedang ayat-ayat yang disampaikannya adalah sihir belaka, oleh sebab itu dia tidak patut untuk didengar, diperhatikan dan ditaati.
Akan tetapi dari ucapan mereka bahwa ayat-ayat itu adalah sihir, sebenarnya mencerminkan suatu pengakuan, bahwa ayat-ayat tersebut adalah suatu yang menakjubkan mereka, dan mereka merasa tidak mampu untuk menandinginya. Hanya saja, karena mereka ingin menghalangi orang lain untuk mendengarkan ayat-ayat tersebut serta mengambil pelajaran daripadanya, maka mereka menamakannya sihir, supaya orang lain menjauhinya.
Ucapan orang musyrikin di atas menunjukkan bahwa mereka menolak kenabian Muhammad dengan dua cara. Pertama, dengan mengatakan bahwa Rasul haruslah dari kalangan malaikat, bukan dari kalangan manusia, padahal Muhammad adalah manusia juga, karena mempunyai sifat dan tingkah laku yang sama dengan manusia lainnya. Kedua, dengan mengatakan bahwa ayat-ayat yang disampaikannya adalah semacam sihir, bukan wahyu dari Allah.
Kedua macam tuduhan itu mereka rahasiakan di antara sesama mereka, sebagai usaha untuk mencari jalan yang paling tepat untuk meruntuhkan agama Islam. Hal itu mereka rahasiakan karena sudah menjadi kecenderungan bagi manusia, bahwa mereka tidak akan mengajak musuh-musuh mereka berunding dalam mencari upaya untuk merusak dan membinasakan musuh-musuh itu.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Lagi dalam keadaan lalai) yakni kosong (hati mereka) untuk merenungkan makna-maknanya. (Dan mereka berbisik-bisik) mereka merahasiakan pembicaraan mereka (yakni orang-orang yang zalim itu) lafal ayat ini merupakan Badal daripada Dhamir Wawu yang terdapat di dalam lafal Wa Asarrun Najwa ("Orang ini tidak lain) yakni Nabi Muhammad (hanyalah seorang manusia seperti kalian) dan yang disampaikannya itu adalah sihir belaka (maka apakah kalian menerima sihir itu) yakni apakah kalian mau mengikutinya (padahal kalian menyaksikannya?") sedangkan kalian telah mengetahui, bahwa yang disampaikan itu adalah sihir.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka.

seraya membisikkan di antara sesama mereka dengan sembunyi-sembunyi.

Orang ini tiada lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu.

Yang mereka maksudkan adalah Rasulullah Saw. Mereka tidak percaya beliau menjadi seorang nabi, mengingat beliau adalah seorang manusia sama dengan mereka, mana mungkin ia mendapat keistimewaan beroleh wahyu, sedangkan mereka tidak. Karena itu, dalam perkataan mereka selanjutnya disebutkan dalam firman-Nya:

...maka apakah kalian menerima sihir, padahal kalian menyaksikannya?

Yakni apakah kalian mau mengikutinya, sehingga akibatnya kalian sama dengan orang yang melakukan sihir, sedangkan ia mengetahui bahwa apa yang dilakukannya itu adalah ilmu sihir.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Hati mereka pun lengah untuk merenungkannya. Mereka sangat menyembunyikan tipu dayanya terhadap Nabi dan al-Qur'ân, dengan saling mengatakan, "Muhammad hanyalah manusia biasa seperti kalian. Dan seorang rasul hanyalah dari jenis malaikat. Apakah kalian mempercayai Muhammad dan mendatangi majlis sihirnya, padahal kalian menyaksikan bahwa al-Qur'ân adalah sihir?"