Skip to content

Al-Qur'an Surat Taha Ayat 91

Taha Ayat ke-91 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

قَالُوْا لَنْ نَّبْرَحَ عَلَيْهِ عٰكِفِيْنَ حَتّٰى يَرْجِعَ اِلَيْنَا مُوْسٰى ( طٰهٰ : ٩١)

qālū
قَالُوا۟
They said
mereka berkata
lan
لَن
"Never
kami akan
nabraḥa
نَّبْرَحَ
we will cease
selalu/tetap
ʿalayhi
عَلَيْهِ
being devoted to it
atasnya
ʿākifīna
عَٰكِفِينَ
being devoted to it
orang yang bertekun
ḥattā
حَتَّىٰ
until
sehingga
yarjiʿa
يَرْجِعَ
returns
kembali
ilaynā
إِلَيْنَا
to us
kepada kami
mūsā
مُوسَىٰ
Musa"
Musa

Transliterasi Latin:

Qālụ lan nabraḥa 'alaihi 'ākifīna ḥattā yarji'a ilainā mụsā (QS. 20:91)

English Sahih:

They said, "We will never cease being devoted to it [i.e., the calf] until Moses returns to us." (QS. [20]Taha verse 91)

Arti / Terjemahan:

Mereka menjawab: "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami". (QS. Taha ayat 91)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mereka tidak menghiraukan nasihat Nabi Harun seraya menjawab, “Sungguh, kami tidak akan meninggalkannya, yaitu patung anak sapi itu. Kami tetap akan menyembahnya sampai Musa kembali kepada kami.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Semua nasehat Harun itu walaupun dikemukakan dengan lemah lembut dan dengan hujjah dan alasan yang dapat diterima akal, tidak mendapat sambutan yang baik di kalangan mereka. Mereka lebih tertarik kepada bujuk rayu tipu daya Samiri mereka berkata kepada Harun, "Kami akan tetap menyembah patung itu sampai Musa kembali kepada kami dan dialah yang akan memutuskan apa kami dalam kesesatan dan penyelewengan ataukah patung yang kami sembah itu hanya tipu daya Samiri saja.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Mereka menjawab, "Kami akan tetap) kami akan terus (menyembah patung anak lembu ini) (hingga Musa kembali kepada kami").

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menceritakan tentang keadaan Musa a.s. ketika kembali kepada kaumnya dan ia melihat perkara besar yang dilakukan oleh mereka. Maka saat itu juga hati Musa penuh dengan kemarahan, lalu ia melemparkan luh-luh Ilahi yang ada di tangannya, dan memegang kepala saudaranya seraya menariknya untuk mendekat. Dalam surat Al-A'raf telah kami ceritakan kisah ini secara rinci.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tetapi mereka berkata, "Kami akan tetap menyembah anak sapi ini sampai Mûsâ kembali kepada kami."