Al-Qur'an Surat Taha Ayat 85
Taha Ayat ke-85 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قَالَ فَاِنَّا قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ مِنْۢ بَعْدِكَ وَاَضَلَّهُمُ السَّامِرِيُّ ( طٰهٰ : ٨٥)
- qāla
- قَالَ
- He said
- (Allah) berfirman
- fa-innā
- فَإِنَّا
- "But indeed, We
- maka sesungguhnya Kami
- qad
- قَدْ
- [verily]
- sungguh
- fatannā
- فَتَنَّا
- We (have) tried
- Kami telah menguji
- qawmaka
- قَوْمَكَ
- your people
- kaum kamu
- min
- مِنۢ
- after you
- dari
- baʿdika
- بَعْدِكَ
- after you
- setelah engkau
- wa-aḍallahumu
- وَأَضَلَّهُمُ
- and has led them astray
- dan telah menyesatkan mereka
- l-sāmiriyu
- ٱلسَّامِرِىُّ
- the Samiri"
- Samiri
Transliterasi Latin:
Qāla fa innā qad fatannā qaumaka mim ba'dika wa aḍallahumus-sāmiriyy(QS. 20:85)
English Sahih:
[Allah] said, "But indeed, We have tried your people after you [departed], and the Samiri has led them astray." (QS. [20]Taha verse 85)
Arti / Terjemahan:
Allah berfirman: "Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri. (QS. Taha ayat 85)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dia berfirman, “Begitu engkau pergi mendahului mereka, sungguh, Kami telah menguji kaummu setelah engkau tinggalkan mereka. Mereka gagal melalui ujian-Ku sehingga terjerumus dalam kesesatan dengan menyembah patung anak sapi. Dan mereka menjadi kafir karena telah disesatkan oleh Samiri.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini diterangkan bahwa setelah Musa pergi meninggalkan kaumnya untuk bermunajat dengan Tuhannya, kaumnya telah menyeleweng dari agama Tauhid dan telah menyembah patung anak sapi buatan Samiri. Memang Allah hendak menguji iman kaum Nabi Musa apakah benar-benar mereka telah mempunyai iman yang kuat dan membaja ataukah masih terdapat dalam hati dan jiwa mereka bekas-bekas syirik atau kepercayaan menyembah berhala. Ternyata keimanan mereka belum begitu kuat dan mendalam karena hanya beberapa hari saja mereka ditinggalkan Musa dan masih dalam pengawasan Harun, mereka dengan mudah teperdaya dan masuk perangkap Samiri yang berasal dari kaum penyembah sapi. Namun Allah tidak akan membiarkan atau menerima begitu saja bila manusia menyatakan dirinya beriman tanpa diuji lebih dahulu sesuai dengan firman-Nya:
Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. (al-'Ankabut/29: 2 dan 3)
Ternyata kaum Musa itu tidaklah termasuk orang-orang yang kuat dan mendalam imannya karena baru sebentar saja mereka ditinggalkan Musa (menurut riwayat hanya 20 hari) mereka telah meninggalkan agama tauhid dan kembali menganut agama penyembah-penyembah berhala. Hal ini tidak dapat disesalkan dan mungkin sekali terjadi karena mereka telah lama di bawah kekuasaan Firaun. Karena itu mental mereka sudah rusak dan moral mereka pun menjadi lemah sehingga tidak bisa diharapkan dari mereka kesetiaan dan kesabaran mempertahankan suatu prinsip. Maka dengan mudah Samiri memperdayakan mereka dengan membuat patung berbentuk anak sapi dari emas yang dapat berbunyi sendiri seperti suara anak sapi, maka mereka tertarik dengan omongan Samiri bahwa inilah Tuhan yang sebenarnya. Adapun Tuhan Musa dan Harun yang tidak dapat dilihat mengapa kita mau menyembahnya?
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Berfirman Allah) subhaanahu wa taala, ("Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan) sesudah kamu berpisah meninggalkan mereka (dan mereka telah disesatkan oleh Samiri") yang menjerumuskan mereka sehingga mereka menyembah anak sapi.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
"Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.
Allah Swt. memberitakan kepada Musa tentang kejadian yang menimpa kaumnya (Bani Israil) sepeninggalnya, bahwa mereka menyembah anak lembu atas rekayasa yang dilakukan oleh Samiri buat mereka. Di dalam kitab-kitab dongeng Israiliyat disebutkan bahwa nama sebenarnya Samiri adalah Harun.
Dalam masa itu Allah Swt. telah menuliskan luh-luh yang di dalamnya tertera kitab Taurat untuk Musa. seperti yang disebutkan dalam firman-Nya:
Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu, maka (Kami berfirman), "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) yang sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.”(Al A'raf:145)
Yakni akibat yang akan dialami oleh orang-orang yang menyimpang dari jalan ketaatan kepada-Ku dan menentang perintah-Ku.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Allah berfirman kepada Mûsâ, "Kami telah menurunkan ujian kepada kaummu setelah kamu meninggalkan mereka. Mereka terjerumus ke dalam fitnah akibat ulah Sâmiriy yang menyesatkan."