Skip to content

Al-Qur'an Surat Taha Ayat 54

Taha Ayat ke-54 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

كُلُوْا وَارْعَوْا اَنْعَامَكُمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى النُّهٰى ࣖ ( طٰهٰ : ٥٤)

kulū
كُلُوا۟
Eat
makanlah
wa-ir'ʿaw
وَٱرْعَوْا۟
and pasture
dan gembalakanlah
anʿāmakum
أَنْعَٰمَكُمْۗ
your cattle
binatang ternakmu
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
فِى
in
pada yang
dhālika
ذَٰلِكَ
that
demikian itu
laāyātin
لَءَايَٰتٍ
surely (are) Signs
sungguh tanda-tanda
li-ulī
لِّأُو۟لِى
for possessors
bagi orang yang mempunyai
l-nuhā
ٱلنُّهَىٰ
(of) intelligence
pengertian/fikiran

Transliterasi Latin:

Kulụ war'au an'āmakum, inna fī żālika la`āyātil li`ulin-nuhā (QS. 20:54)

English Sahih:

Eat [therefrom] and pasture your livestock. Indeed in that are signs for those of intelligence. (QS. [20]Taha verse 54)

Arti / Terjemahan:

Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal. (QS. Taha ayat 54)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Kami telah menganugerahkan kepadamu berjenis-jenis tetumbuhan, maka makanlah dan gembalakanlah hewan-hewanmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menyuruh supaya buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan yang berjenis-jenis dan beraneka ragam itu, kita makan dan kita berikan kepada binatang untuk dimakannya. Mana saja yang layak bagi manusia untuk dimakan, seperti beras, ubi, jagung, sagu dan lain-lain, maka makanlah sesuai dengan firman Allah:
Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik. (al-Ma`idah/5: 88)
Mana saja yang sesuai untuk binatang seperti rumput yang diberikan pada binatang-binatang. Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa semua sifat-sifat tersebut di atas menunjukkan kekuasaan Allah dan kebesaran kerajaan-Nya, adalah bukti yang nyata atas keesaan-Nya dan menunjukkan bahwa tiada Tuhan melainkan Dia. Orang-orang yang berakal sehat dan berpikiran waras, tentu akan mengakui dan meyakini keesaan Allah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Makanlah) daripadanya (dan gembalakanlah ternak kalian) di dalamnya. Lafal An'am adalah bentuk jamak dari lafal Ni'amun, yang artinya mencakup unta, sapi dan kambing. Dikatakan, Ru'tul An'aama atau aku menggembalakan ternak dan Ra'aituhaa atau aku telah menggembalakannya. Pengertian yang terkandung di dalam perintah ini menunjukkan makna ibahah atau boleh dan sekaligus sebagai pengingat akan nikmat-nikmat-Nya. Jumlah keseluruhan ayat ini menjadi kata keterangan keadaan daripada Dhamir yang terkandung di dalam lafal Akhrajnaa. Maksudnya, Kami memperbolehkan bagi kalian untuk memakannya dan mengembalakan ternak padanya. (sesungguhnya pada yang demikian itu) yakni pada hal-hal yang telah disebutkan dalam ayat ini (terdapat tanda-tanda) pelajaran-pelajaran (bagi orang-orang yang berakal) lafal Nuhaa adalah bentuk jamak dan lafal Nuhyah, wazannya sama dengan lafal Ghurfah yang jamaknya Ghuraf. Akal dinamakan dengan istilah ini, karena dapat mencegah pemiliknya dari melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatang kalian.

Maksudnya, sebagian untuk makanan dan buah-buahan kalian dan sebagian lainnya buat ternak kalian, yakni buat makanan ternak berupa dedaunan yang hijau dan yang kering.

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda.

Yakni dalil-dalil, bukti-bukti, dan tanda-tanda (yang menunjukkan akan kekuasaan Allah).

bagi orang-orang yang berakal

Artinya, bagi orang-orang yang berakal sehat dan lurus. Semuanya itu menunjukkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan tidak ada Rabb selain Dia.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Allah memberi petunjuk kepada para hamba-Nya cara memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang telah ditumbuhkan-Nya. Yaitu dengan memakan, menggembalakan binatang dan lain-lain. Allah menjelaskan bahwa di dalam penciptaan makhluk, pengaturan dan cara memanfaatkannya terdapat bukti-bukti nyata yang dapat dijadikan petunjuk bagi orang-orang yang berakal untuk beriman kepada Allah dan risalah- risalah-Nya.