Skip to content

Al-Qur'an Surat Taha Ayat 29

Taha Ayat ke-29 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَاجْعَلْ لِّيْ وَزِيْرًا مِّنْ اَهْلِيْ ۙ ( طٰهٰ : ٢٩)

wa-ij'ʿal
وَٱجْعَل
And appoint
dan jadikanlah
لِّى
for me
untukku
wazīran
وَزِيرًا
a minister
seorang pembantu
min
مِّنْ
from
dari
ahlī
أَهْلِى
my family
keluargaku

Transliterasi Latin:

Waj'al lī wazīram min ahlī (QS. 20:29)

English Sahih:

And appoint for me a minister [i.e., assistant] from my family – (QS. [20]Taha verse 29)

Arti / Terjemahan:

Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (QS. Taha ayat 29)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Sesudah memohon penyempurnaan dirinya, Nabi Musa memohon pengukuhan diri melalui keluarganya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku guna meringankan tugasku menyampaikan risalah-Mu. Aku berharap Engkau mengangkat Harun, saudaraku, sebagai penyokongku. Teguhkanlah kekuatanku dalam berdakwah dengan adanya dia di sampingku, dan jadikanlah dia teman dalam urusanku menyampaikan risalah kepada Fir‘aun dan kaumnya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Oleh karena Musa merasa bahwa tugas yang diamanatkan kepadanya cukup besar dan berat, ia meminta supaya Allah mengangkat seorang pembantu dari keluarganya sendiri, untuk bersama-sama melancarkan dakwah, senasib dan sepenanggungan di dalam suka duka yang akan dihadapinya dari kaumnya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan jadikanlah untukku seorang pembantu) orang yang membantuku di dalam menyampaikan risalah-Mu (dari keluargaku).

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

...dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun saudaraku.

Ini pun merupakan permintaan Musa a.s. sehubungan dengan urusan lain di luar dirinya, yaitu agar saudaranya itu kelak menjadi pembantu yang mendukungnya, dialah Harun, saudara sekandungnya.

As-Sauri telah meriwayatkan dari Abu Sa'id, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Harun diangkat menjadi nabi dalam waktu yang sama saat Nabi Musa diangkat menjadi nabi.

Ibnu Abu Hatim mengemukakan sebuah riwayat dari Ibnu Numair, bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, dari Hisyam ibnu Urwah, dari ayahnya, dari Siti Aisyah, bahwa ketika Siti Aisyah berangkat untuk menunaikan ibadah umrahnya, di perjalanan ia turun istirahat di sebuah perkampungan Badui. Lalu ia mendengar seorang lelaki berkata, "Siapakah orang yang hidup di dunia dengan memberikan manfaat yang paling besar kepada saudaranya?" Mereka (yang diajak bicara olehnya) menjawab, "Tidak tahu." Lelaki itu berkata, "Kalau saya, demi Allah, mengetahui siapa dia." Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa Siti Aisyah berkata dalam hati­nya, "Kalau melihat dari sumpahnya yang tidak memakai insya Allah, lelaki ini pasti mengetahui siapakah orang yang dimaksud yang dapat memberikan manfaat paling besar kepada saudaranya." Lelaki itu berkata, "Dia adalah Musa ketika meminta agar saudaranya diangkat menjadi nabi."Siti Aisyah berkata, "Dia benar, demi Allah." Siti Aisyah berkata bahwa karena itulah Allah Swt. berfirman memuji sikap Musa a.s.:

Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan yang terhormat di sisi Allah. (Al Ahzab:69)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku.