Al-Qur'an Surat Taha Ayat 18
Taha Ayat ke-18 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قَالَ هِيَ عَصَايَۚ اَتَوَكَّؤُا عَلَيْهَا وَاَهُشُّ بِهَا عَلٰى غَنَمِيْ وَلِيَ فِيْهَا مَاٰرِبُ اُخْرٰى ( طٰهٰ : ١٨)
- qāla
- قَالَ
- He said
- (Musa) berkata
- hiya
- هِىَ
- "It
- ia/ini
- ʿaṣāya
- عَصَاىَ
- (is) my staff;
- tongkatku
- atawakka-u
- أَتَوَكَّؤُا۟
- I lean
- aku bertelekan
- ʿalayhā
- عَلَيْهَا
- upon it
- atasnya
- wa-ahushu
- وَأَهُشُّ
- and I bring down leaves
- dan aku memukul
- bihā
- بِهَا
- with it
- dengannya
- ʿalā
- عَلَىٰ
- for
- atas/untuk
- ghanamī
- غَنَمِى
- my sheep
- kambingku
- waliya
- وَلِىَ
- and for me
- dan bagiku
- fīhā
- فِيهَا
- in it
- padanya
- maāribu
- مَـَٔارِبُ
- (are) uses
- keperluan/maksud
- ukh'rā
- أُخْرَىٰ
- other"
- yang lain
Transliterasi Latin:
Qāla hiya 'aṣāy, atawakka`u 'alaihā wa ahusysyu bihā 'alā ganamī wa liya fīhā ma`āribu ukhrā(QS. 20:18)
English Sahih:
He said, "It is my staff; I lean upon it, and I bring down leaves for my sheep and I have therein other uses." (QS. [20]Taha verse 18)
Arti / Terjemahan:
Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya". (QS. Taha ayat 18)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dia berkata, “Ini adalah tongkatku. Aku bertumpu padanya saat letih atau ingin bersandar, dan aku merontokkan daun dari ranting-ranting pohon dengannya untuk pakan kambingku atau menghalaunya pergi dan pulang kandang. Dan selain itu, bagiku masih ada lagi manfaat yang lain dari tongkat ini.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini Allah menjelaskan jawaban Nabi Musa a.s. atas pertanyaan-Nya bahwa, "Tongkat yang biasa ia pergunakan untuk bertelekan, di waktu berjalan atau lelah, menggugurkan daun-daunan untuk dimakan kambingnya, dan masih banyak lagi keperluan-keperluan yang lain, seperti membawa bekal untuk mengusir binatang buas yang akan memakan kambingnya. Jawaban Musa akhirnya dipersingkat dengan mengatakan, "Dan ada lagi untuk keperluan-keperluanku yang lain," karena dia mengharapkan supaya pembicaraannya dengan Tuhannya dapat berlangsung lebih lama, dan untuk menjaga sopan santun di depan Tuhan karena kemungkinan adanya pertanyaan lain dari Tuhan.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Berkata Musa, "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan) berpegangan (padanya) sewaktu aku melompat dan berjalan (dan aku pukul) aku memukul daun-daun pohon (dengannya) supaya daun-daun itu berjatuhan (untuk kambingku) lalu kambing-kambingku itu memakannya (dan bagiku ada lagi padanya keperluan). Lafal Ma'aarib adalah bentuk jamak dari lafal Ma'ribah atau Ma'rabah atau Ma'rubah, artinya keperluan-keperluan (yang lain") seperti untuk memikul bekal dan air minum, serta untuk mengusir binatang buas. Kemudian Allah menambahkan jawaban, sebagai penjelasan bahwa pada tongkat itu masih terdapat kegunaan lainnya, yaitu:
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
...Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa?
Kata tanya atau istifham ini mengandung makna taqrir.
Berkata Musa, "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya."
Yaitu tongkat ini kujadikan sebagai pegangan saat aku berjalan.
"dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku."
Yakni aku goyangkan dengannya tangkai pohon agar dedaunannya rontok buat makan kambingku.
Abdur Rahman ibnul Qasim telah mengatakan dari Imam Malik, bahwa al-husy artinya bila seseorang mencangkolkan (mengaitkan) bagian yang bengkok dari tongkatnya ke dahan pohon, lalu ia menggerak-gerakkannya hingga dedaunan dan buah-buahannya rontok, tetapi dahan pohon (rantingnya) tidak patah. Itulah makna lafaz al-husy, yakni bukan memukulkan. Hal yang sama telah dikatakan oleh Maimun ibnu Mahran.
...dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya.
Yaitu kegunaan lainnya. Sebagian di antara mereka ada yang memaksakan diri dengan menceritakan sebagian dari kegunaan lainnya yang masih misteri. Dikatakan bahwa tongkatnya itu dapat menyala di malam hari, dan dapat menjaga kambingnya bila Musa tertidur. Musa dapat pula menancapkannya, lalu jadilah sebuah pohon rindang yang menjadi naungannya di terik matahari, serta hal lainnya yang bertentangan dengan hukum alam. Jelasnya kisah yang demikian itu pada kenyataannya tidak ada. Seandainya tongkat tersebut mempunyai kegunaan yang didugakan itu, niscaya Musa a.s. tidak merasa aneh manakala tongkat tersebut berubah ujud menjadi ular besar, dan tentulah Musa a.s. tidak akan lari darinya. Semuanya itu tiada lain bersumber dari kisah-kisah israiliyat.
Sebagian dari mereka mengatakan pula bahwa tongkat tersebut adalah milik Adam a.s. Pendapat yang lainnya lagi mengatakan bahwa tongkat itu adalah hewan melata yang akan muncul nanti menjelang hari kiamat.
Telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa tongkat itu mempunyai nama, yaitu Masya, hanya Allah-lah yang mengetahui kebenarannya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Mûsâ menjawab, "Ini adalah tongkat yang aku pakai untuk berjalan dan menghalau kambingku. Selain itu, ada beberapa kegunaan yang lain seperti melindungi hewan dari bahaya."