Al-Qur'an Surat Taha Ayat 115
Taha Ayat ke-115 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَلَقَدْ عَهِدْنَآ اِلٰٓى اٰدَمَ مِنْ قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ نَجِدْ لَهٗ عَزْمًا ࣖ ( طٰهٰ : ١١٥)
- walaqad
- وَلَقَدْ
- And verily
- dan sesungguhnya
- ʿahid'nā
- عَهِدْنَآ
- We made a covenant
- telah Kami janjikan/perintahkan
- ilā
- إِلَىٰٓ
- with
- kepada
- ādama
- ءَادَمَ
- Adam
- Adam
- min
- مِن
- before
- dari
- qablu
- قَبْلُ
- before
- sebelum/dahulu
- fanasiya
- فَنَسِىَ
- but he forgot
- maka dia lupa
- walam
- وَلَمْ
- and not
- dan tidak
- najid
- نَجِدْ
- We found
- Kami dapati
- lahu
- لَهُۥ
- in him
- baginya/padanya
- ʿazman
- عَزْمًا
- determination
- kemauan yang kuat
Transliterasi Latin:
Wa laqad 'ahidnā ilā ādama ming qablu fa nasiya wa lam najid lahụ 'azmā(QS. 20:115)
English Sahih:
And We had already taken a promise from Adam before, but he forgot; and We found not in him determination. (QS. [20]Taha verse 115)
Arti / Terjemahan:
Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. (QS. Taha ayat 115)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat-ayat berikut mengisahkan peristiwa yang terjadi pada Adam dan pembangkangan Iblis terhadap perintah Allah. Kisah ini diawali dengan peringatan Allah atas tipu daya iblis. Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu untuk menjauhi iblis yang selalu berusaha menyesatkannya. Tetapi karena iblis pandai merayu maka dia lupa akan perintah itu. Dia lalu mengikuti ajakan iblis dan terjerumus sehingga melanggar larangan Allah. Dan saat itu tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat untuk menolak rayuan iblis.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini Allah telah menerangkan bahwa Dia telah mengamanatkan kepada Adam supaya selalu waspada terhadap Iblis yang merupakan musuhnya dan musuh istrinya Hawa. Memang Iblis telah memperdayakannya dengan bujuk rayunya dan mengatakan kepadanya bahwa pohon khuldi (keabadian) itu pohon yang paling baik, barang siapa memakan buahnya pastilah dia akan kekal di dalam surga. Karena keinginannya yang sangat agar dia kekal di dalam surga menikmati karunia Allah yang tiada putus-putusnya, maka Adam lupa akan amanat Allah dan larangan-Nya untuk tidak makan buah khuldi itu. Adam lupa bahwa Iblis itu musuhnya yang hendak menjerumuskannya ke lembah dosa. Adam lupa bahwa Allah melarangnya memakan buah yang dilarang itu sehingga dimakannya buah itu. Di sini tampak bahwa Adam yang sudah memiliki pengetahuan tentang niat buruk Iblis masih dapat diperdayakan dengan janji-janji yang menarik dikemukakan Iblis kepadanya apalagi manusia biasa, oleh sebab itu seseorang harus mempunyai kemauan yang kuat dan tekad yang membaja tidak akan dapat dipengaruhi oleh siapapun dan janji apapun, dia harus selalu ingat dan waspada dan mati-matian mempertahankan pendirian dan kepercayaannya agar tidak bisa digoda oleh Iblis.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam) Kami telah berwasiat kepadanya, janganlah ia memakan buah pohon terlarang ini (dahulu) sebelum ia memakannya (maka ia lupa) melupakan perintah kami itu (dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat) keteguhan dan kesabaran daripada apa yang Kami larang ia mengerjakannya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Sungguh telah Kami wasiatkan kepada Adam sejak semula sebelummu, Muhammad, agar tidak melanggar perintah Kami. Tetapi Adam kemudian lupa lalu melanggar perjanjian itu. Sejak semula, Kami tidak menemukan tekad dan kemauan yang kuat pada dirinya untuk membentengi diri dari perangkap dan bisikan setan.