Al-Qur'an Surat Taha Ayat 108
Taha Ayat ke-108 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
يَوْمَىِٕذٍ يَّتَّبِعُوْنَ الدَّاعِيَ لَا عِوَجَ لَهٗ ۚوَخَشَعَتِ الْاَصْوَاتُ لِلرَّحْمٰنِ فَلَا تَسْمَعُ اِلَّا هَمْسًا ( طٰهٰ : ١٠٨)
- yawma-idhin
- يَوْمَئِذٍ
- On that Day
- pada hari itu
- yattabiʿūna
- يَتَّبِعُونَ
- they will follow
- mereka mengikuti
- l-dāʿiya
- ٱلدَّاعِىَ
- the caller
- penyeru
- lā
- لَا
- no
- tidak
- ʿiwaja
- عِوَجَ
- deviation
- bengkok
- lahu
- لَهُۥۖ
- from it
- baginya
- wakhashaʿati
- وَخَشَعَتِ
- And (will be) humbled
- dan khusyuk/merendah
- l-aṣwātu
- ٱلْأَصْوَاتُ
- the voices
- semua suara
- lilrraḥmāni
- لِلرَّحْمَٰنِ
- for the Most Gracious
- kepada yang Maha Pengasih
- falā
- فَلَا
- so not
- maka tidak
- tasmaʿu
- تَسْمَعُ
- you will hear
- kamu dengar
- illā
- إِلَّا
- except
- kecuali
- hamsan
- هَمْسًا
- a faint sound
- bisikan
Transliterasi Latin:
Yauma`iżiy yattabi'ụnad-dā'iya lā 'iwaja lah, wa khasya'atil-aṣwātu lir-raḥmāni fa lā tasma'u illā hamsā(QS. 20:108)
English Sahih:
That Day, they [i.e., everyone] will follow [the call of] the Caller [with] no deviation therefrom, and [all] voices will be stilled before the Most Merciful, so you will not hear except a whisper [of footsteps]. (QS. [20]Taha verse 108)
Arti / Terjemahan:
Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja. (QS. Taha ayat 108)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada hari kiamat itu seluruh manusia bergerak mengikuti penyeru yang menggiring mereka ke satu arah dengan lurus, tidak berbelok-belok; semua begitu tenang dan khusyuk, dan merendahlah semua suara yang mengagungkan dan memohon kepada Tuhan yang Maha Pemurah, maka pada saat itu kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam suasana huru-hara dan dalam keadaan panik itu mereka mendengar suara seorang penyeru yaitu malaikat yang menarik perhatian mereka seluruhnya dan tanpa disadari mereka tunduk dan patuh mengikuti perintah penyeru itu tanpa dipikirkan lagi akibat dari perintah itu sebagaimana tersebut dalam firman Allah:
Dengan patuh mereka segera datang kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata, "Ini adalah hari yang sulit." (al-Qamar/54: 8)
Mereka semua diseru untuk menghadap kehadirat Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa untuk menerima perhitungan amal perbuatan mereka selama hidup di dunia. Tak ada seorang pun yang dapat menghindar atau membebaskan diri dari perhitungan itu. Di kala itu terdiamlah semua makhluk, tak ada suara yang terdengar kecuali bisik-bisikan yang terjadi antara sesama mereka. Tak ada yang berani mengangkat suaranya karena hebatnya suasana di kala itu, suasana menghadap kehadirat Allah untuk menerima perhitungan. Siapa yang beriman dan baik amalnya, tentu akan menerima ganjaran berlipat ganda dan akan dimasukkan ke dalam surga dan siapa yang kafir dan banyak dosanya akan menerima balasan yang setimpal dan akan dilemparkan ke neraka.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Pada hari itu) pada hari ketika gunung-gunung itu dihancurkan (manusia mengikuti) manusia semuanya mengikuti sesudah mereka dibangunkan dari kuburannya (penyeru) yang menggiring mereka dengan suaranya ke padang Mahsyar, dia adalah malaikat Israfil. Dia mengatakan, "Kemarilah kamu sekalian ke hadapan Tuhan Yang Maha Pemurah" (dengan tidak berbelok-belok) sewaktu mereka menuruti panggilan suara itu. Atau dengan kata lain mereka tidak mempunyai kemampuan untuk tidak mengikuti anjuran suara itu (dan merendahlah) yakni menjadi tenanglah (semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar melainkan hanya bisikan saja) suara telapak kaki mereka sewaktu berjalan menuju ke padang Mahsyar bagaikan suara teracak kaki unta bila berjalan.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Yakni di hari mereka menyaksikan keadaan dan huru-hara hari kiamat ini, mereka bersegera memenuhi seruan yang memanggil mereka. Ke mana pun seruan itu memerintahkan kepada mereka, maka mereka segera menurutinya. Seandainya ketaatan seperti itu dilakukan oleh mereka ketika hidup di dunia, tentulah membawa manfaat bagi mereka. Tetapi nasi telah menjadi bubur, hal itu tiada manfaatnya bagi mereka. Hal yang sama telah disebutkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada kami. (Maryam:38)
Dan firman Allah Swt. yang mengatakan:
mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. (Al Qamar:8)
Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi mengatakan bahwa kelak di hari kiamat Allah menggiring manusia dalam kegelapan, langit telah digulung, bintang-bintang berhamburan, dan matahari serta rembulan telah lenyap. Lalu terdengarlah suara seruan (yang menyeru manusia), maka manusia pun mengikutinya dengan taat. Yang demikian itu disebutkan di dalam firman Allah Swt.: Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok, (Thaahaa:108)
Menurut Qatadah, makna yang dimaksud ialah mereka tidak menyimpang dari perintah seruan. Menurut Abu Saleh, tidak berbelok-belok.
Firman Allah Swt.:
dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa semuanya diam, tiada yang bersuara. Hal yang sama dikatakan oleh As-Saddi.
...maka kamu tidak mendengar kecuali hanya bisikan saja.
Sa'id ibnu Jubair telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan hams ialah suara langkah. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ikrimah, Mujahid, Ad-Dahhak, Ar-Rabi' ibnu Abas, Qatadah, Ibnu Zaid, dan lain-lainnya.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
...maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.
Yakni suara bisikan, dan itu adalah riwayat yang bersumber dari Ikrimah dan Ad-Dahhak.
Sa'id ibnu Jubair telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
...maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.
Yakni suara bisikan dan suara langkah kaki.
Sa'id menggabungkan kedua takwil tersebut, dan itu bisa saja terjadi. Yang dimaksud dengan langkah kaki ialah suara langkah manusia ketika menuju ke Padang Mahsyar, mereka berjalan dengan tenang dan merendahkan diri. Adapun yang dimaksud dengan suara bisikan, barangkali terjadi di suatu keadaan tertentu, tidak di semua keadaan saat itu. Sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman:
Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara melainkan dengan izin-Nya, maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang bahagia. (Huud:105)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Pada hari kiamat, setelah bangkit dari kuburnya, manusia akan mengikuti dengan pasrah seruan yang mengajak mereka berkumpul di padang Mahsyar. Tak seorang pun dapat berbelok ke kanan atau ke kiri. Saat itu, semua suara pun merendah tenang dan takut akan kebesaran Sang Maha Pengasih. Yang terdengar hanyalah bisikan.