Skip to content

Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 74

Maryam Ayat ke-74 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَكَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْنٍ هُمْ اَحْسَنُ اَثَاثًا وَّرِءْيًا ( مريم : ٧٤)

wakam
وَكَمْ
And how many
dan berapa banyak
ahlaknā
أَهْلَكْنَا
We destroyed
telah Kami binasakan
qablahum
قَبْلَهُم
before them
sebelum mereka
min
مِّن
of
dari
qarnin
قَرْنٍ
a generation -
umat
hum
هُمْ
they
mereka
aḥsanu
أَحْسَنُ
(were) better
lebih baik/bagus
athāthan
أَثَٰثًا
(in) possessions
perabotan rumah tangga
wari'yan
وَرِءْيًا
and appearance?
dan pandang mata

Transliterasi Latin:

Wa kam ahlaknā qablahum ming qarnin hum aḥsanu aṡāṡaw wa ri`yā (QS. 19:74)

English Sahih:

And how many a generation have We destroyed before them who were better in possessions and [outward] appearance? (QS. [19]Maryam verse 74)

Arti / Terjemahan:

Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap di pandang mata. (QS. Maryam ayat 74)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Anggapan orang kafir bahwa mereka lebih baik dan disayang Tuhan adalah keliru. Kemuliaan dan kemakmuran mereka tidak membuktikan rida Allah. Dan berapa banyak umat yang hidup sejahtera, tetapi karena ingkar maka mereka termasuk kaum yang telah Kami binasakan seperti orang-orang sebelum mereka, padahal mereka lebih bagus dan indah perkakas rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata penampilan dan keadaannya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menolak cemoohan orang-orang kafir itu dengan menjelaskan bahwa Dia di masa yang lalu telah banyak membinasakan beberapa kaum karena kedurhakaan mereka, seperti kaum `Ad dan samud padahal mereka itu lebih kaya dan lebih mewah dari kaum kafir Mekah dan negeri mereka pun adalah negeri yang subur, dan mempunyai panorama yang indah. Jadi kekayaan, kemewahan panduduk dan keindahan suatu negeri bukanlah acuan untuk menilai suatu kaum bahwa ia adalah di pihak yang benar dan menjadi kesayangan Allah. Yang menjadi ukuran ialah keimanan kepada Allah serta ketaatan dan kepatuhan melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Kalau benar kekayaan dan kemewahan itu yang menjadi ukuran, tentulah mereka tidak dibinasakan Allah. Sebenarnya ayat ini adalah suatu ancaman dari Allah terhadap kaum musyrik Mekah, kalau mereka tidak juga sadar dan insaf dan tetap membangkang tidak mustahil mereka akan dihancurkan pula seperti umat-umat terdahulu.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

("Berapa banyak) alangkah banyaknya (umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka) yaitu umat-umat di masa silam (sedangkan mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya) yakni harta bendanya lebih banyak dan perabotan rumah tangga mereka jauh lebih bagus (dan lebih sedap dipandang mata") lebih indah dipandang mata. Lafal Ri'yan berasal dari kata Ar-Ru'yah. Maksudnya, sebagaimana Kami telah membinasakan umat-umat dahulu disebabkan kekafirannya, maka Kami pun akan membinasakan mereka pula.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka.

Yakni sudah berapa banyak generasi dan umat yang mendustakan telah Kami binasakan disebabkan kekafiran mereka.

...sedangkan mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata.

Maksudnya mereka memiliki harta yang lebih baik, perabotannya mewah, dan penampilan serta gaya hidup mereka lebih baik.

Al-A'masy telah meriwayatkan dari Abu Zabyan, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan (nya). (Maryam:73) Maqaman artinya tempat tinggal, an-nadiy artinya tempat pertemuan, al-asas artinya perabotan dan barang-barang, sedangkan ar-ri-ya artinya penampilan.

Al-Aufi telah mengatakan dari Ibnu Abbas, bahwa al-maqam artinya rumah, an-nadiy artinya tempat pertemuan, kesenangan, dan kemewahan hidup yang dimiliki oleh mereka. Pengertian ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. tentang kaum Fir'aun saat Allah membinasakan mereka melalui firman-Nya:

Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan, dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah. (Ad Dukhaan:25-26)

Maqam adalah tempat tinggal dan kemewahan, an-nadiy artinya tempat pertemuan mereka. Allah Swt. menceritakan kepada Rasul-Nya kisah kaum Lut:

dan (kalian) mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuan kalian? (Al-'Ankabut: 29)

Orang-orang Arab menamakan tempat pertemuan mereka dengan sebutan nadi (klub).

Qatadah mengatakan bahwa ketika orang-orang musyrik melihat sahabat-sahabat Nabi Muhammad Saw. hidupnya miskin dan penampilan mereka sangat sederhana, maka orang-orang musyrik menjawab Al-Qur'an yang mereka dengar dengan ucapan mereka: Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah pertemuan (nya)? (Maryam:73)

Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid dan Ad-Dahhak. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa asas artinya harta benda, ada yang mengartikan pakaian, ada pula yang mengartikannya perabotan, sedangkan ar-ri-ya diartikan penampilan, seperti yang telah dikatakan oleh Ibnu Abbas dan Mujahid serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang.

Al-Hasan Al-Basri mengatakan, yang dimaksud dengan ar-ri-ya ialah rupa. Hal yang sama telah dikatakan oleh Malik, bahwa makna yang dimaksud ialah lebih banyak hartanya dan lebih indah rupanya. Tetapi pada garis besarnya semua makna sehubungan dengan takwil ayat ini berdekatan dan semuanya benar.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Hendaknya orang-orang kafir itu mengambil pelajaran dari umat-umat terdahulu yang dihancurkan oleh Allah karena ingkar kepada-Nya. Padahal, ketika di dunia, umat-umat itu lebih baik kedudukannya, lebih banyak hartanya dan lebih gagah dalam pandangan mata ketimbang mereka. Allah telah membinasakan mereka karena kekufuran. Jejak mereka itu sebenarnya dapat dijadikan sebagai nasihat bagi setiap orang yang ingin menjadikannya pelajaran.