Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 57
Maryam Ayat ke-57 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَّرَفَعْنٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا ( مريم : ٥٧)
- warafaʿnāhu
- وَرَفَعْنَٰهُ
- And We raised him
- dan Kami telah mengangkatnya
- makānan
- مَكَانًا
- (to) a position
- tempat/martabat
- ʿaliyyan
- عَلِيًّا
- high
- yang tinggi
Transliterasi Latin:
Wa rafa'nāhu makānan 'aliyyā(QS. 19:57)
English Sahih:
And We raised him to a high station. (QS. [19]Maryam verse 57)
Arti / Terjemahan:
Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (QS. Maryam ayat 57)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Karena sifat-sifat dan akhlaknya yang terpuji, Kami muliakan dia dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi sehingga kelak Kami tempatkan dia di surga.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada kedua ayat ini Nabi Muhammad diperintahkan supaya menerangkan pula sekelumit berita tentang Nabi Idris. Menurut sementara riwayat mengatakan bahwa Nabi Idris adalah nenek Nabi Nuh a.s. Menurut riwayat yang termasyhur ia adalah nenek bapak Nabi Nuh. Ia adalah orang yang pertama menyelidiki ilmu bintang-bintang dan ilmu hisab, sebagai salah satu mukjizat yang diberikan Allah kepadanya. Ia adalah rasul pertama yang diutus Allah sesudah Adam a.s., dan diturunkan kepadanya kitab yang terdiri atas tiga puluh lembar. Ia dianggap pula sebagai orang yang mula-mula menciptakan timbangan dan takaran, pena untuk menulis, pakaian berjahit sebagai ganti pakaian kulit binatang dan senjata untuk berperang. Allah menerangkan pada ayat ini posisi yang tinggi bagi Nabi Idris karena ia adalah seorang yang beriman membenarkan kekuasaan dan keesaan Allah dan diangkat-Nya menjadi nabi dan meninggikan derajatnya ke tingkat yang paling tinggi, baik di dunia maupun di akhirat. Adapun di dunia ialah dengan diterimanya risalah yang dibawanya oleh kaumnya dan keharuman namanya di kalangan umat manusia. Hal ini sama dengan karunia Allah kepada Nabi Muhammad seperti tersebut dalam firman Allah:
"Dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu." (asy-Syarh/94: 4)
Di akhirat nanti ia ditempatkan di surga pada tempat yang paling tinggi dan mulia, tempat para nabi dan para shiddiqin seperti tersebut dalam ayat:
Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (an-Nisa`/4: 69).
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi) ia masih tetap hidup sampai sekarang bertempat di langit keempat atau keenam, atau ketujuh atau berada di dalam surga. Ia dimasukkan ke dalam surga setelah terlebih dahulu mencicipi rasanya mati lalu dihidupkan kembali, setelah itu ia tidak mau keluar lagi dari dalam surga.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Telah dijelaskan pada ayat sebelumnya
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Dengan kenabian itu, ia diangkat ke derajat yang tinggi.