Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 55
Maryam Ayat ke-55 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَكَانَ يَأْمُرُ اَهْلَهٗ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِۖ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهٖ مَرْضِيًّا ( مريم : ٥٥)
- wakāna
- وَكَانَ
- And he used
- dan adalah dia
- yamuru
- يَأْمُرُ
- (to) enjoin
- dia menyuruh
- ahlahu
- أَهْلَهُۥ
- (on) his people
- keluarganya
- bil-ṣalati
- بِٱلصَّلَوٰةِ
- the prayer
- dengan/untuk sholat
- wal-zakati
- وَٱلزَّكَوٰةِ
- and zakah
- dan zakat
- wakāna
- وَكَانَ
- and was
- dan adalah dia
- ʿinda
- عِندَ
- near
- disisi
- rabbihi
- رَبِّهِۦ
- his Lord
- Tuhannya
- marḍiyyan
- مَرْضِيًّا
- pleasing
- seorang yang diridhai
Transliterasi Latin:
Wa kāna ya`muru ahlahụ biṣ-ṣalāti waz-zakāti wa kāna 'inda rabbihī marḍiyyā(QS. 19:55)
English Sahih:
And he used to enjoin on his people prayer and Zakah and was to his Lord pleasing [i.e., accepted by Him]. (QS. [19]Maryam verse 55)
Arti / Terjemahan:
Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya. (QS. Maryam ayat 55)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dengan kerasulan itu Nabi Ismail mengajak kaumnya mematuhi Allah dan dia selalu menyuruh keluarganya untuk melaksanakan salat sebagai ibadah dan ungkapan syukur kepada-Nya dan menunaikan zakat kepada mereka yang berhak mendapatkannya. Dengan ketulusan dan keteguhannya memegang janji, dia menjadi salah seorang yang diridai di sisi Tuhannya.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Ismail selalu menyuruh keluarganya tetap mengerjakan salat dan menunaikan zakat, karena salat dan zakat itu telah disyariatkan semenjak Nabi Ibrahim. Risalah yang disampaikan oleh Nabi Ismail adalah risalah yang dibawa oleh bapaknya Ibrahim. Meskipun yang diterangkan di sini hanya mengenai keluarganya tetapi perintah itu mencakup seluruh kaumnya karena rasul itu diutus bukan untuk keluarga semata tetapi diutus untuk semua umatnya. Nabi Muhammad sendiri pada mulanya hanya disuruh menyampaikan ajaran Islam kepada keluarganya dan kemudian baru diperintahkan mengajak seluruh manusia mengikuti ajaran yang dibawanya. Hal ini terdapat dalam firman Allah:
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat,(asy- Syu`ara`/26: 214)
Dan firman-Nya:
Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. (thaha/20: 132)
Kemudian Allah menerangkan bahwa Ismail itu adalah orang yang diridai Allah karena dia tidak pernah lalai menaati perintah Tuhannya, dan selalu melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan ia menyuruh ahlinya) yakni kaumnya (untuk salat dan menunaikan zakat dan ia adalah seorang yang diridai di sisi Rabbnya) lafal Mardhiyyan asalnya Mardhuwwun, kedua huruf Wawunya diganti menjadi Ya. Selanjutnya harakat Dhammah Dhadhnya diganti menjadi Kasrah, akhirnya jadi Mardhiyyun, oleh karena kedudukannya menjadi Khabar Kaana maka bacaannya menjadi Mardhiyyan.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan ia menyuruh ahlinya untuk salat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridai di sisi Tuhannya.
Makna ayat ini pun mengandung pujian yang baik dan menggambarkan sifat yang terpuji, serta pekerti yang benar, mengingat Nabi Ismail adalah orang yang sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Tuhannya dan juga memerintahkan kepada keluarganya untuk mengerjakan ketaatan kepada Tuhannya. Perihalnya sama dengan apa yang difirmankan oleh Allah Swt. kepada Rasulullah Saw.:
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. (Thaahaa:132), hingga akhir ayat.
Dan firman Allah Swt. yang mengatakan:
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At Tahriim:6)
Dengan kata lain, perintahkanlah keluarga kalian untuk mengerjakan kebajikan dan cegahlah mereka dari kemungkaran, dan janganlah kalian biarkan mereka tersia-sia yang akibatnya mereka akan dimakan oleh api neraka kelak pada hari kiamat.
Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Semoga Allah merahmati seorang lelaki yang bangun di malam hari, lalu salat, dan membangunkan istrinya (untuk salat bersamanya), jika istrinya menolak, maka ia mencipratkan air ke muka istrinya (agar bangun). Semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun di tengah malam, lalu salat, dan membangunkan suaminya (untuk salat), jika suaminya menolak, maka ia mencipratkan air ke mukanya (agar bangun).
Hadis diketengahkan oleh Imam Abu Daud dan Ibnu Majah.
Diriwayatkan dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda:
Apabila seorang lelaki bangun di tengah malam, lalu ia membangunkan istrinya, kemudian keduanya salat dua rakaat, maka dicatatkan bagi keduanya (di dalam buku catatan amalnya) termasuk laki-laki dan wanita yang banyak berzikir kepada Allah.
Hadis yang sama telah diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah, sedangkan lafaznya berdasarkan apa yang ada pada Ibnu Majah.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Ia menyuruh keluarganya untuk mendirikan salat dan menunaikan zakat. Dan ia adalah seorang yang mendapatkan tempat yang mulia berupa keridaan Tuhannya.