Skip to content

Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 42

Maryam Ayat ke-42 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ وَلَا يُغْنِيْ عَنْكَ شَيْـًٔا ( مريم : ٤٢)

idh
إِذْ
When
tatkala
qāla
قَالَ
he said
dia berkata
li-abīhi
لِأَبِيهِ
to his father
kepada bapaknya
yāabati
يَٰٓأَبَتِ
"O my father!
wahai ayahku
lima
لِمَ
Why
mengapa
taʿbudu
تَعْبُدُ
(do) you worship
kamu menyembah
مَا
that which
apa/sesuatu
لَا
not
tidak
yasmaʿu
يَسْمَعُ
hears
ia mendengar
walā
وَلَا
and not
dan tidak
yub'ṣiru
يُبْصِرُ
sees
ia melihat
walā
وَلَا
and not
dan tidak
yugh'nī
يُغْنِى
benefits
ia mencukupi/menolong
ʿanka
عَنكَ
[to] you
dari kamu
shayan
شَيْـًٔا
(in) anything?
sesuatu/sedikitpun

Transliterasi Latin:

Iż qāla li`abīhi yā abati lima ta'budu mā lā yasma'u wa lā yubṣiru wa lā yugnī 'angka syai`ā (QS. 19:42)

English Sahih:

[Mention] when he said to his father, "O my father, why do you worship that which does not hear and does not see and will not benefit you at all? (QS. [19]Maryam verse 42)

Arti / Terjemahan:

Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun? (QS. Maryam ayat 42)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dakwah tauhid Nabi Ibrahim diawali dengan mempertanyakan akidah ayahnya. Ingatlah ketika dia dengan lembut dan santun berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, seperti berhala dan patung itu, yang juga tidak dapat melihat apa pun di sekitarnya, dan tidak pula dapat menolongmu dari segala mudarat atau mendatangkan manfaat sedikit pun kepadamu?”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat-ayat ini Allah memerintahkan kepada Rasulullah agar ia menerangkan kepada kaum musyrik Mekah kisah Nabi Ibrahim yang mereka anggap sebagai bapak bangsa Arab. Mereka sendiri menganggap diri mereka anak cucunya dan mendakwahkan bahwa mereka adalah pengikutpengikut agamanya. Padahal Nabi Ibrahim adalah seorang mukmin seorang kekasih Allah dan seorang Nabi penyembah Tuhan Yang Maha Esa bukan seorang musyrik penyembah berhala. Allah memerintahkan kepada Muhammad agar dia menceritakan kepada mereka ketika Nabi Ibrahim melarang kaumnya menyembah berhala dan mengatakan kepada bapaknya sebagai berikut, "Mengapa engkau menyembah berhala-berhala yang tidak dapat mendengar pujian penyembahnya ketika disembah, tidak dapat melihat bagaimana khusyuknya engkau menyembahnya, tidak dapat menolong orang yang menyembahnya dan memberikan manfaat barang sedikit pun dan tidak dapat menolak bahaya bila si penyembah itu meminta tolong kepadanya."
Dengan kata-kata yang lemah lembut dan dapat diterima akal Nabi Ibrahim menyeru bapaknya kepada tauhid dan meninggalkan penyembahan berhala benda mati yang tidak berdaya. Sedangkan manusia saja yang dapat mendengar dan melihat serta dapat memberikan pertolongan, tidaklah patut disembah, apalagi benda mati yang kita buat sendiri, bila kita hendak merusaknya atau menghancurkannya dia tidak berdaya apa-apa untuk mempertahankan dirinya. Benda yang demikian halnya yang tidak mungkin memberikan manfaat atau pertolongan kepada manusia, tidaklah patut menjadi sembahan manusia. Hal ini sesuai dengan perumpamaan yang dijelaskan Allah dalam firman-Nya:
"Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah." (al-hajj/22: 73)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Yaitu ketika ia berkata kepada bapaknya) yang bernama Azar, ("Wahai bapakku!) huruf Ta pada lafal Abati ganti dari Ya Idhafah, karena keduanya tidak dapat dikumpulkan menjadi satu. Azar adalah penyembah berhala (Mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu) tidak dapat mencukupimu (sedikit pun?) baik berupa manfaat maupun bahaya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman kepada Nabi Muhammad Saw., bahwa ceritakanlah kisah Ibrahim di dalam Al-Kitab dan bacakanlah kisah ini kepada kaummu yang menyembah berhala. Dan ceritakanlah kepada mereka sebagian dari kisah Ibrahim, kekasih Tuhan Yang Maha Pemurah, yang merupakan bapak moyang bangsa Arab, dan mereka menduga bahwa diri mereka berada dalam agamanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang nabi, ia hidup bersama ayahnya dan melarang ayahnya menyembah berhala. Untuk itu Ibrahim mengatakan, seperti yang disitir oleh firman-Nya:

Yakni sesuatu yang tidak dapat memberikan manfaat kepadamu, tidak pula dapat menolak suatu mudarat pun darimu.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Ingatlah ketika Ibrâhîm berkata dengan lemah lembut kepada bapaknya, "Wahai Bapak, mengapa engkau menyembah berhala yang tidak dapat mendengar dan melihat, juga tidak dapat mendatangkan kebaikan untukmu dan tidak dapat menolak kejahatan dari dirimu?