Skip to content

Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 3

Maryam Ayat ke-3 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا ( مريم : ٣)

idh
إِذْ
When
tatkala
nādā
نَادَىٰ
he called
dia berseru/berdoa
rabbahu
رَبَّهُۥ
(to) his Lord
Tuhannya
nidāan
نِدَآءً
a call -
seruan/suara
khafiyyan
خَفِيًّا
secret
lembut

Transliterasi Latin:

Iż nādā rabbahụ nidā`an khafiyyā (QS. 19:3)

English Sahih:

When he called to his Lord a private call [i.e., supplication]. (QS. [19]Maryam verse 3)

Arti / Terjemahan:

Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. (QS. Maryam ayat 3)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Yaitu rahmat Tuhanmu kepadanya ketika dia berdoa dengan khusyuk kepada Tuhannya dan mengajukan permohonan yang disampaikannya dengan suara yang lembut dan penuh pengharapan.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Yaitu tatkala beliau berdoa dengan suara lembut lagi menyendiri dalam mihrabnya, supaya diberi keturunan yang akan melanjutkan tugas kerasulan. Doanya itu sengaja diucapkan dengan suara yang lembut dan dalam keadaan sunyi, supaya terasa lebih ikhlas dan terkabul. Kemudian Al-Qur'an menyebutkan bagaimana bunyi doanya itu. Berdoa memang diperintahkan Allah kepada kita semua dengan tawadhu, yaitu rendah hati serta dengan suara yang lembut, tidak menjerit-jerit, seperti disebutkan dalam firman Allah:
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (al-A'raf/7: 55)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Yaitu tatkala) lafal Idz berta'alluq kepada lafal Rahmah (ia berdoa kepada Rabbnya dengan seruan) yang mengandung doa (yang lembut) dengan suara yang pelan-pelan di tengah malam, karena berdoa di tengah malam itu lebih cepat untuk dikabulkan.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

..yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.

Sebagian kalangan ulama tafsir mengatakan bahwa sesungguhnya Zakaria melirihkan suaranya dalam berdoa agar dalam permohonannya ini dia tidak dituduh sebagai orang yang lemah karena usianya telah lanjut, sebab ia meminta agar dikaruniai seorang putra. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Al-Mawardi.

Ulama lainnya mengatakan, sesungguhnya Zakaria melirihkan suaranya dalam berdoa karena kecintaannya kepada Allah Swt. seperti yang dikatakan oleh Qatadah sehubungan dengan makna ayat ini:

Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah mengetahui kalbu orang yang bertakwa, dan mendengar suara yang perlahan.

Sebagian ulama Salaf mengatakan, Zakaria bangun di tengah malam, sedangkan semua muridnya telah tidur, lalu dia berbisik kepada Tuhannya seraya berdoa dengan suara yang lembut. Maka Tuhannya berfirman ke­padanya, "Kupenuhi seruanmu, Kupenuhi seruanmu, Kupenuhi seruanmu."

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

ketika ia berlindung kepada Allah dan memohon kepada-Nya dalam kesunyian manusia.