Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 76
Al-Kahf Ayat ke-76 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قَالَ اِنْ سَاَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍۢ بَعْدَهَا فَلَا تُصٰحِبْنِيْۚ قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَّدُنِّيْ عُذْرًا ( الكهف : ٧٦)
- qāla
- قَالَ
- He said
- (Musa) berkata
- in
- إِن
- "If
- jika
- sa-altuka
- سَأَلْتُكَ
- I ask you
- aku menanyakan kepadamu
- ʿan
- عَن
- about
- dari/tentang
- shayin
- شَىْءٍۭ
- anything
- sesuatu
- baʿdahā
- بَعْدَهَا
- after it
- sesudahnya
- falā
- فَلَا
- then (do) not
- maka janganlah
- tuṣāḥib'nī
- تُصَٰحِبْنِىۖ
- keep me as a companion
- kamu menjadikan aku sahabat
- qad
- قَدْ
- Verily
- sesungguhnya
- balaghta
- بَلَغْتَ
- you have reached
- kamu telah sampai/cukup
- min
- مِن
- from me
- dari
- ladunnī
- لَّدُنِّى
- from me
- sisiku/kepadamu
- ʿudh'ran
- عُذْرًا
- an excuse"
- beralasan
Transliterasi Latin:
Qāla in sa`altuka 'an syai`im ba'dahā fa lā tuṣāḥibnī, qad balagta mil ladunnī 'użrā(QS. 18:76)
English Sahih:
[Moses] said, "If I should ask you about anything after this, then do not keep me as a companion. You have obtained from me an excuse." (QS. [18]Al-Kahf verse 76)
Arti / Terjemahan:
Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku". (QS. Al-Kahf ayat 76)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Mendengar peringatan kedua itu, Nabi Musa merasa tidak enak dan malu. Namun, karena keinginan untuk memperoleh ilmu darinya sangat kuat, dia memohon agar diberi kesempatan lagi. Dia berkata kepadanya, “Jika aku bertanya lagi kepadamu tentang sesuatu yang kaulakukan setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu dalam perjalanan ini. Sesungguhnya engkau sudah cukup bersabar terhadapku yang terlalu banyak bertanya dan engkau juga mau menerima alasan dariku dan memaafkan aku.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Selanjutnya Musa berkata, "Kalau sekiranya aku bertanya lagi kepadamu tentang suatu perbuatanmu yang aneh-aneh itu yang telah aku saksikan, karena aku ingin mengetahui hikmahnya bukan untuk sekedar bertanya saja. Maka jika aku bertanya sekali lagi sesudah kali ini, maka janganlah kamu mengizinkan aku menyertaimu lagi, karena kamu sudah cukup memberikan maaf kepadaku." Inilah kata-kata Musa yang penuh dengan penyesalan atas perbuatannya yang terpaksa dia akui dan insafi.
Diriwayatkan dalam suatu hadis yang sahih bahwa Nabi Muhammad saw bersabda tentang keadaan Nabi Musa itu sebagai berikut:
Semoga Allah memberi rahmat kepada kita dan kepada Musa. Seandainya beliau sabar pada sahabatnya (Khidir), tentu beliau banyak menyaksikan keajaiban tentang ilmu hakikat, tetapi karena beliau merasa malu untuk menghadapi celaan lagi dari sahabatnya (Khidir), maka beliau berkata, "Kalau aku bertanya lagi kepadamu tentang sesuatu sesudah ini, maka janganlah kamu menemani aku. Sesungguhnya kamu sudah cukup memberi maaf kepadaku." (Riwayat Muslim dari Ubay bin Ka'ab)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
Oleh sebab itu maka (berkatalah Musa, "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah ini) sesudah kali ini (maka janganlah kamu menemani aku lagi) artinya janganlah kamu mengikuti aku lagi (sesungguhnya kamu telah cukup memberikan kepadaku) dapat dibaca Ladunii atau Ladunnii, artinya dari pihakku (udzur") alasan agar aku berpisah denganmu.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Khidir berkata, "Bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku.”
Jawaban ini merupakan pengukuhan terhadap syarat pertama yang telah diajukan. Karena itulah Musa mengatakan:
Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali ) ini.
Yakni sesudah kali ini jika saya menanyakan sesuatu lagi kepadamu.
...maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur kepadaku.
Maksudnya, saya sudah memberi maaf kepadamu, dan itu sudah cukup.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ziyad, telah menceritakan kepada kami Hajjaj ibnu Muhammad, dari Hamzah Az-Zayyat, dari Abu Ishaq, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, dari Ubay ibnu Ka'b yang mengatakan bahwa Nabi Saw. apabila menyebut seseorang, lalu beliau berdoa untuknya, maka doanya itu dimulainya untuk dirinya sendiri. Dan pada suatu hari Nabi Saw. bersabda: Semoga rahmat Allah terlimpahkan untuk kita dan untuk Musa, seandainya dia tetap bersama temannya itu, tentulah dia akan banyak menyaksikan hal-hal yang menakjubkan. Akan tetapi, sangat disayangkan Musa mengatakan, "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur kepadaku.”
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Mûsâ menjawab, "Kalau aku masih bertanya lagi setelah ini nanti, tinggalkanlah aku. Jangan kau temani aku. Kamu telah sampai pada batas alasan boleh meninggalkan aku."