Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 75

Al-Kahf Ayat ke-75 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

۞ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا ( الكهف : ٧٥)

qāla
قَالَ
He said
(Khaidir) berkata
alam
أَلَمْ
"Did not
tidakkah/bukankah
aqul
أَقُل
I say
aku katakan
laka
لَّكَ
to you
kepadamu
innaka
إِنَّكَ
that you
sesungguhnya kamu
lan
لَن
never
tidak
tastaṭīʿa
تَسْتَطِيعَ
will be able
kamu sanggup/dapat
maʿiya
مَعِىَ
with me
bersamaku
ṣabran
صَبْرًا
(to have) patience?"
bersabar

Transliterasi Latin:

Qāla a lam aqul laka innaka lan tastaṭī'a ma'iya ṣabrā (QS. 18:75)

English Sahih:

[Al-Khidhr] said, "Did I not tell you that with me you would never be able to have patience?" (QS. [18]Al-Kahf verse 75)

Arti / Terjemahan:

Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?" (QS. Al-Kahf ayat 75)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah memperingatkan Nabi Musa untuk tidak mempertanyakan hal yang dia lakukan, hamba yang saleh (Nabi Khidir) kembali memperingatkan Nabi Musa yang mempertanyakan perbuatan Nabi Khidir membunuh seorang anak tanpa sebab yang dibenarkan. Dia berkata, “Bukankah sudah pernah kukatakan kepadamu bahwa engkau tidak akan mampu bersikap sabar bersamaku saat melihat apa yang kulakukan?."

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini dijelaskan bagaimana Khidir mengingkari pertanyaan Musa, seraya berkata kepada Musa as, "Bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya kau tidak akan dapat sabar untuk mempelajari ilmu hakikat bersamaku." Memang sudah dua kali Musa membantah dan tidak menyetujui perbuatan Khidir, padahal Musa telah berjanji tidak akan mengadakan sangkalan apa-apa terhadap apa yang diperbuat oleh Nabi Khidir. Peringatan Khidir kepada Musa itu adalah peringatan yang terakhir.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Khidhir berkata, "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku)" hal ini sebagai teguran yang kedua bagimu di samping teguran yang pertama tadi, dalam hal ini alasanmu tidak dapat diterima.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Dalam firman selanjutnya disebutkan bahwa setelah itu:

Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya berjum­pa dengan seorang anak, maka Khidir membunuhnya.

Dalam penjelasan yang lalu telah disebutkan bahwa anak tersebut sedang bermain-main dengan anak-anak lainnya di salah satu bagian kampung tersebut. Lalu Khidir sengaja menangkap anak itu yang paling tampan dan paling cerah di antara mereka, lalu Khidir membunuhnya. Menurut suatu riwayat, Khidir membunuh anak itu dengan cara mencabut kepala­nya. Sedangkan menurut pendapat yang lainnya dengan cara memecah­kan kepala si anak itu dengan batu. Dan menurut riwayat yang lainnya lagi dengan cara memuntir kepala si anak. Hanya Allah yang lebih menge­tahui kebenarannya.

Ketika Musa melihat dan menyaksikan hal itu, ia mengingkarinya dengan protes yang lebih keras daripada yang pertama. Ia berkata:

Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih.

Yakni Jiwa yang masih kecil dan belum mencapai usia akil balig serta belum melakukan suatu dosa pun, lalu kamu membunuhnya.

...bukan karena dia membunuh orang lain.

Maksudnya, kamu membunuh dengan tanpa alasan.

Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar.

Yakni suatu perbuatan yang jelas mungkarnya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Hamba saleh itu berkata, "Bukankah telah aku katakan bahwa kamu tidak akan sabar untuk diam dan tidak bertanya?"