Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 34
Al-Kahf Ayat ke-34 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَّكَانَ لَهٗ ثَمَرٌۚ فَقَالَ لِصَاحِبِهٖ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗٓ اَنَا۠ اَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَّاَعَزُّ نَفَرًا ( الكهف : ٣٤)
- wakāna
- وَكَانَ
- And was
- dan adalah dia
- lahu
- لَهُۥ
- for him
- baginya
- thamarun
- ثَمَرٌ
- fruit
- buah-buahan
- faqāla
- فَقَالَ
- so he said
- maka/lalu dia berkata
- liṣāḥibihi
- لِصَٰحِبِهِۦ
- to his companion
- kepada kawannya
- wahuwa
- وَهُوَ
- while he
- dan dia
- yuḥāwiruhu
- يُحَاوِرُهُۥٓ
- (was) talking with him
- bercakap-cakap dengannya
- anā
- أَنَا۠
- "I am
- aku
- aktharu
- أَكْثَرُ
- greater
- lebih banyak
- minka
- مِنكَ
- than you
- daripada kamu
- mālan
- مَالًا
- (in) wealth
- harta
- wa-aʿazzu
- وَأَعَزُّ
- and stronger
- dan lebih gagah
- nafaran
- نَفَرًا
- (in) men"
- golongan/pengikut
Transliterasi Latin:
Wa kāna lahụ ṡamar, fa qāla liṣāḥibihī wa huwa yuḥāwiruhū ana akṡaru mingka mālaw wa a'azzu nafarā(QS. 18:34)
English Sahih:
And he had fruit, so he said to his companion while he was conversing with him, "I am greater than you in wealth and mightier in [numbers of] men." (QS. [18]Al-Kahf verse 34)
Arti / Terjemahan:
Dan dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat" (QS. Al-Kahf ayat 34)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan selain kebun-kebun itu yang dimilikinya, dia juga memiliki kekayaan besar, seperti emas, perak dan kekayaan lainnya yang berlimpahlimpah sehingga membuat dirinya angkuh, maka dia berkata kepada temannya yang beriman ketika bercakap-cakap dengan dia, Hartaku lebih banyak daripada hartamu yang terdiri dari kebun-kebun dan kekayaan lainnya sebagaimana engkau lihat, dan pengikutku, yakni anak-anakku, keluargaku dan pembantuku lebih kuat daripada pengikutmu, mereka pasti akan membantu dan menolongku kapan saja.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah swt menjelaskan dalam ayat ini bahwa pemilik kebun itu masih memiliki kekayaan lain berupa harta perdagangan emas, perak, dan lain-lainnya yang diperoleh dari penjualan hasil kebun dan ladang. Qurthus benar-benar berada dalam kehidupan yang mewah, dengan harta kekayaan yang melimpah ruah, dan memiliki pembantu-pembantu, buruh-buruh, dan pengawal-pengawal dalam jumlah yang besar. Keadaan yang demikian membuat dirinya sombong dan ingkar kepada Tuhan yang memberikan nikmat itu kepadanya. Dia berkata kepada temannya yang beriman, yang sebelumnya telah menyeru kepadanya agar beriman kepada Allah dan hari kebangkitan, "Aku mempunyai harta yang lebih banyak daripada kamu, seperti yang kamu saksikan, dan pengikut-pengikutku lebih banyak. Sewaktu-waktu mereka siap mempertahankan diri dan keluargaku dari musuh-musuhku, serta memelihara dan membela hartaku." Dengan perkataan ini, dia mengisyaratkan bahwa seseorang dapat hidup bahagia dan jaya tanpa beriman kepada Tuhan seru sekalian alam. Dia beranggapan bahwa segala kejayaan yang dimilikinya dan kenikmatan yang diperolehnya semata-mata berkat kemampuan dirinya. Tiada Tuhan yang dia rasakan turut membantu dan memberi rezeki dan kenikmatan kepadanya.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan dia mempunyai) di samping kedua kebun itu (buah-buahan yang banyak) lafal Tsamarun atau Tsumurun atau Tsumrun adalah bentuk jamak dari kata Tsamratun; keadaannya sama dengan lafal Syajaratun dan Syajarun, atau Khasyabatun dan Khasyabun, atau Badanatun dan Badanun (maka ia berkata kepada kawannya) yang mukmin (ketika ia bercakap-cakap dengan dia) seraya membanggakan miliknya, "(Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat)" keluargaku lebih kuat.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
...dan dia mempunyai kekayaan besar.
Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan samar yang makna asalnya adalah buah-buahan adalah harta benda.
Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah.
Menurut pendapat yang lainnya, makna yang dimaksud ialah buah-buahan. Makna inilah yang lebih sesuai dengan pengertian lahiriah lafaznya, dan diperkuat oleh qiraat lainnya yang membacanya sumrun, bentuk jamaknya dari samratun, seperti halnya lafaz khasyabatun (kayu) yang bentuk jamaknya adalah khasybun. Qiraat lainnya membacanya samarun.
...maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika ia bercakap-cakap dengan dia.
Salah seorang dari pemilik kedua kebun itu berkata kepada temannya dengan nada sombong dan membanggakan dirinya.
Hartaku lebih banyak daripada hartamu, dan pengikut-pengikutku lebih kuat.
Yakni pembantu, pelayan dan anakku lebih banyak daripadamu.
Qatadah mengatakan, "Demi Allah, hal seperti itulah yang dicita-citakan oleh orang yang durhaka, yaitu memiliki harta yang banyak dan pengikut-pengikut yang kuat."
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Selain kebun itu, orang yang kafir itu memiliki kekayaan lain yang berlimpah. Kekayaan itu telah membuat dirinya sombong lalu berkata kepada temannya yang beriman, "Kekayaanku lebih banyak dari kekayaanmu, dan pengikut-pengikutku pun lebih kuat."