Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 10

Al-Kahf Ayat ke-10 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا ( الكهف : ١٠)

idh
إِذْ
When
tatkala
awā
أَوَى
retreated
mencari tempat perlindungan
l-fit'yatu
ٱلْفِتْيَةُ
the youths
pemuda-pemuda
ilā
إِلَى
to
kedalam
l-kahfi
ٱلْكَهْفِ
the cave
gua
faqālū
فَقَالُوا۟
and they said
maka mereka berkata/berdoa
rabbanā
رَبَّنَآ
"Our Lord!
ya Tuhan kami
ātinā
ءَاتِنَا
Grant us
berilah kami
min
مِن
from
dari
ladunka
لَّدُنكَ
Yourself
sisi-Mu
raḥmatan
رَحْمَةً
Mercy
rahmat
wahayyi
وَهَيِّئْ
and facilitate
dan sediakanlah
lanā
لَنَا
for us
bagi kami
min
مِنْ
[from]
dari/bagi
amrinā
أَمْرِنَا
our affair
urusan kami
rashadan
رَشَدًا
(in the) right way"
petunjuk yang lurus

Transliterasi Latin:

Iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā (QS. 18:10)

English Sahih:

[Mention] when the youths retreated to the cave and said, "Our Lord, grant us from Yourself mercy and prepare for us from our affair right guidance." (QS. [18]Al-Kahf verse 10)

Arti / Terjemahan:

(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)". (QS. Al-Kahf ayat 10)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Ingatlah ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua, meninggalkan negerinya karena menjaga iman dan tauhidnya dari penindasan penguasa negerinya, lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu, lindungilah kami dari orang-orang yang memfitnah kami, dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus yang dapat mengantarkan kepada keselamatan dan kebahagiaan bagi kami dalam urusan kami, baik urusan duniawi maupun ukhrawi.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini, Allah swt mulai menguraikan kisah Ashhabul Kahf kepada Rasul saw. Allah swt mengingatkan kepada Rasul-Nya bahwa ketika zaman dahulu beberapa pemuda keturunan bangsawan di suatu negeri, karena takut penganiayaan rajanya, pergi mencari perlindungan ke dalam gua pada sebuah gunung. Di dalam gua inilah mereka membulatkan tekadnya, menghabiskan masa remajanya untuk mengabdi kepada Allah swt.
Mereka berdoa kepada Allah semoga dilimpahi rahmat dari sisi-Nya. Mereka mengharapkan pengampunan, ketenteraman, dan rezeki dari Allah sebagai anugerah yang besar atas diri mereka. Selain itu, mereka juga memohon agar Allah memudahkan bagi mereka jalan yang benar untuk menghindari godaan dan kezaliman orang-orang kafir dan memperoleh ketabahan dalam menaati Tuhan sehingga tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Sungguh Allah telah menolong mereka. Ketika raja kafir itu berhasil menemukan jejak mereka pada pintu gua itu, lalu masuk ke dalamnya, maka Allah swt menutup penglihatan mereka sehingga tidak dapat melihat para pemuda tersebut. Oleh karena itu, akhirnya raja memutuskan menutup pintu gua dengan perkiraan bahwa mereka akan mati kelaparan dan kehausan.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

Ingatlah (tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua) Lafal Al-Fityah adalah bentuk jamak dari lafal Fataa, artinya pemuda; mereka khawatir iman mereka akan dipengaruhi oleh kaumnya yang kafir (lalu mereka berdoa, "Wahai Rabb kami! Berikanlah kepada kami dari sisi-Mu) dari hadirat-Mu (rahmat, dan sempurnakanlah) perbaikilah (bagi kami bimbingan yang lurus dalam urusan kami ini.)" yakni petunjuk yang lurus.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berkata, "Wahai Tuhan kami, beri­kanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."

Allah Swt. menceritakan tentang para pemuda yang melarikan diri dengan membawa agamanya agar agama mereka selamat dari gangguan kaum­nya yang pasti akan memfitnah mereka. Mereka lari memisahkan diri dari kaumnya, lalu berlindung di dalam gua yang berada di suatu bukit, sebagai tempat persembunyian mereka agar kaumnya tidak tahu keber­adaan mereka. Ketika hendak memasuki gua itu, mereka memohon kepa­da Allah agar rahmat dan kelembutan-Nya dilimpahkan kepada diri mere­ka. Mereka mengatakan dalam doanya seperti yang disitir oleh firman-Nya:

Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi ­Mu.

Yakni anugerahkanlah kepada kami dari sisi-Mu rahmat yang dengannya Engkau merahmati kami dan menyembunyikan kami dari kaum kami.

...dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urus­an kami (ini).

Maksudnya, berikanlah kami petunjuk ke jalan yang lurus dalam urusan kami ini. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwajadikanlah bagi akibat urusan kami ini jalan yang lurus. Seperti pengertian yang terdapat di da­lam sebuah hadis, yaitu:

Dan segala apa yang Engkau putuskan bagi kami, kami memo­hon agar sudilah engkau menjadikan akibatnya bagi kami jalan yang lurus.

Di dalam kitab "Musnad disebutkan melalui hadis Busr ibnu Artah, dari Rasulullah Saw., bahwa beliau Saw. pernah mengatakan dalam doanya:

Ya Allah, berikanlah akhir yang baik bagi semua urusan kami, dan lindungilah kami dari kehinaan di dunia dan azab akhirat.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Ingatlah pada saat para pemuda itu berlari dan berlindung dalam sebuah gua untuk menyelamatkan diri dan kepercayaan mereka dari kesyirikan dan penindasan orang-orang yang menyekutukan Tuhan. Mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami ampunan dari sisi-Mu. Lindungi kami dari penindasan musuh-musuh, dan mudahkan jalan bagi kami menuju petunjuk dan perkenan-Mu."