Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 71

Al-Isra' Ayat ke-71 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

يَوْمَ نَدْعُوْا كُلَّ اُنَاسٍۢ بِاِمَامِهِمْۚ فَمَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ يَقْرَءُوْنَ كِتٰبَهُمْ وَلَا يُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا ( الاسراۤء : ٧١)

yawma
يَوْمَ
(The) Day
pada hari
nadʿū
نَدْعُوا۟
We will call
Kami memanggil
kulla
كُلَّ
all
tiap-tiap
unāsin
أُنَاسٍۭ
human beings
manusia
bi-imāmihim
بِإِمَٰمِهِمْۖ
with their record
dengan pemimpin mereka
faman
فَمَنْ
then whoever
maka barangsiapa
ūtiya
أُوتِىَ
is given
diberikan
kitābahu
كِتَٰبَهُۥ
his record
kitabnya/catatannya
biyamīnihi
بِيَمِينِهِۦ
in his right hand
dengan tangan kanannya
fa-ulāika
فَأُو۟لَٰٓئِكَ
then those
maka mereka itu
yaqraūna
يَقْرَءُونَ
will read
mereka akan membaca
kitābahum
كِتَٰبَهُمْ
their records
kitab/catatan mereka
walā
وَلَا
and not
dan tidak
yuẓ'lamūna
يُظْلَمُونَ
they will be wronged
mereka dianiaya
fatīlan
فَتِيلًا
(even as much as) a hair on a date seed
sedikitpun

Transliterasi Latin:

Yauma nad'ụ kulla unāsim bi`imāmihim, fa man ụtiya kitābahụ biyamīnihī fa ulā`ika yaqra`ụna kitābahum wa lā yuẓlamụna fatīlā (QS. 17:71)

English Sahih:

[Mention, O Muhammad], the Day We will call forth every people with their record [of deeds]. Then whoever is given his record in his right hand – those will read their records, and injustice will not be done to them, [even] as much as a thread [inside the date seed]. (QS. [17]Al-Isra verse 71)

Arti / Terjemahan:

(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. (QS. Al-Isra' ayat 71)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Ingatlah, pada hari ketika Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya; kepada setiap anggota dari umat itu diberikan catatan amalnya, dan barang siapa diberikan catatan amalnya di tangan kanannya mereka itulah orang-orang yang berbahagia, mereka akan berulang-ulang membaca catatannya dengan baik disebabkan karena kegembiraannya, dan mereka tidak akan dirugikan sedikit pun dengan dikurangi pahala dari amal yang dilakukannya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah swt mengingatkan para hamba-Nya akan hari perhitungan. Pada hari itu, Allah swt memanggil manusia dengan membawa kitab mereka masing-masing yang memuat catatan yang lengkap tentang amal perbuatan mereka. Ketika itu, mereka akan mendapatkan keputusan yang adil, sesuai dengan amal yang mereka lakukan di dunia, yang semuanya telah tercatat dalam kitab itu. Maka berbahagialah mereka yang ketika diberikan kitab amalannya diterima dengan tangan kanannya. Mereka ini akan membaca kitab itu dengan penuh kegembiraan, karena mereka berbahagia melihat catatan amal saleh mereka.
Allah swt berfirman:

Adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, "Ambillah, bacalah kitabku (ini)." (al-haqqah/69: 19)

Juga firman-Nya:

Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. (al-Insyiqaq/84: 7-8)
Allah lalu menegaskan bahwa mereka tidak dianiaya sedikit pun. Maksudnya ialah tidak akan dikurangi sedikit pun pahala yang harus mereka terima, karena yang menciptakan alam akhirat ialah Yang Menciptakan alam ini juga, sehingga mustahil bagi-Nya untuk mengurangi pahala yang harus diterimanya. Allah swt Mahaadil dan keadilan-Nya itu tampak pada ciptaan-Nya di alam dunia ini.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Di hari ketika kami memanggil tiap manusia dengan pemimpinnya) yakni dengan nabi-nabi mereka kemudian dikatakan, "Hai umat fulan," atau dipanggil dengan kitab-kitab hasil catatan amal perbuatan mereka, lalu dikatakan kepada mereka, "Hai orang yang jahat." Hari yang dimaksud adalah hari kiamat (maka barangsiapa yang diberikan) di antara mereka (kitab catatan amalnya di tangan kanannya) mereka adalah orang-orang yang berbahagia; yaitu orang-orang yang memiliki pandangan hati sewaktu hidup di dunia (maka mereka ini akan membaca kitabnya itu dan mereka tidak dianiaya) catatan amal perbuatan baik mereka tidak dikurangi (barang sedikit pun.) walaupun hanya sebesar kulit biji sawi.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menceritakan tentang hari kiamat, bahwa Dia menghisab se­tiap umat berikut dengan pemimpin mereka masing-masing. Ulama tafsir berbeda pandapat sehubungan dengan tafsir ayat ini. Mujahid dan Qatadah mengatakan, makna yang dimaksud dengan pemimpin mereka ialah nabi mereka. Berdasarkan pengertian ini, berarti ayat ini sama dengan yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Tiap-tiap umat mempunyai rasul, maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah kepuiusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikit pun) tidak dianiaya. (Yunus:47)

Sebagian ulama Salaf mengatakan bahwa ayat ini merupakan kehormatan yang besar bagi para ahli hadis, sebab pemimpin mereka adalah Nabi Saw.

Ibnu Zaid mengatakan, yang dimaksud dengan pemimpin mereka ialah kitab mereka yang diturunkan kepada nabi mereka yang mengandung hukum-hukum syariat, dan pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir.

Telah diriwayatkan pula dari Ibnu Abu Nujaih, dari Mujahid bahwa ia telah mengatakan, yang dimaksud dengan pemimpin mereka ialah kitab-kitab mereka.

Dapat pula ditakwilkan dengan apa yang telah diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:

...(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap-tiap umat dengan pemimpinnya.
Bahwa yang dimaksud dengan pemimpinnya ialah kitab amal perbuatan mereka.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Abul Aliyah, Al-Hasan, Ad-Dahhak, dan pendapat inilah yang paling kuat, karena dalam ayat yang lain disebutkan:

Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata. (Yaa Siin:12)

Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalam­nya. (Al Kahfi:49)

Dapat pula diinterpretasikan bahwa makna yang dimaksud dengan imamihim ialah setiap kaum berikut orang-orang yang menjadi panutan mereka. Maka ahli imam bermakmum kepada para nabi, dan orang-orang kafir bermakmum kepada pemimpin-pemimpin mereka. Pengertian­nya sama dengan yang disebutkan firman-Nya:

Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka. (Al Qashash:41)

Di dalam kitab Sahihain disebutkan hadis berikut:

Sungguh setiap umat akan mengikuti apa yang dahulu dis'em-bahnya, maka orang yang menyembah Tagut mengikuti Thaghut (kelak di hari kiamatnya).

Adapun firman Allah Swt. yang mengatakan:

Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kalian diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan. (Allah berfirman), "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadap kalian dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kalian kerjakan." (Al Jaatsiyah:28-29)

Hal ini tidaklah bertentangan dengan peristiwa didatangkan-Nya Nabi Saw. apabila Dia mengadakan keputusan hukum di antara umatnya. Karena sesungguhnya merupakan suatu keharusan bagi Nabi Saw. menjadi saksi terhadap amal perbuatan utnatnya, sebagaimana yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Dan terang benderanglah bumi (Padang Mahsyar) dengan caha­ya (keadilan) Tuhannya, dan diberikanlah buku (perhitungan per­buatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi. (Az Zumar:69)

Dan firman Allah Swt.:

Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas me­reka itu (sebagai umatmu). (An Nisaa:41)

Akan tetapi, makna yang dimaksud dengan imam dalam surat ini ialah kitab catatan amal perbuatan. Sebagai buktinya ialah dalam firman selan­jutnya disebutkan:

(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpin (kitab catatan amal)nya, dan barang siapa yang diberikan kitab amalnya di tangan kanannya, maka mere­ka ini akan membaca kitabnya itu.

Yakni karena senang dan bahagianya melihat catatan amal saleh yang ada di dalam kitab catatan amalnya, dia sangat suka membacanya. Hal ini sama pengertiannya dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain, yaitu:

Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata, "Ambillah, bacalah kitabku (ini).” (Al Haaqqah:19)

sampai dengan firman-Nya:

Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebe­lah kirinya. (Al Haaqqah:25), hingga beberapa ayat berikutnya,

Firman Allah Swt.:

...mereka tidak dianiaya sedikit pun.

Dalam pembahasan yang jauh sebelum ini telah disebutkan bahwa al-fatil artinya serat yang memanjang pada bagian tengah biji kurma.

Sehubungan dengan hal ini Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar telah meriwayatkan sebuah hadis. Untuk itu ia mengatakan:

telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ya'mur dan Muhammad ibnu Usman ibnu Karamah, keduanya mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Musa, dari Israil, dari As-Saddi, dari ayahnya, dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. sehubungan dengan makna firman-Nya:

(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap-tiap umat dengan pemimpinnya.
Nabi Saw. bersabda: Seseorang dari mereka dipanggil, lalu diberikan catatan amal­nya, dari sebelah kanannya dan tubuhnya ditinggikan, wajah­nya diputihkan (menjadi bersinar), dan dipakaikan di atas kepa­lanya sebuah mahkota mutiara yang berkilauan. Kemudian ia pergi menemui teman-temannya, dan teman-temannya melihatnya dari jauh, mereka berkata, "Ya Allah, datangkanlah dia kepa­da kami, dan berikanlah berkah kepada kami melalui orang ini." Lalu ia mendatangi mereka dan berkata kepada mereka, "Bergembiralah kalian, karena sesungguhnya masing-masing orang dari kalian akan mendapat hal yang semisal dengan ini.” Adapun orang kafir, maka wajahnya dihitamkan dan tubuhnya ditinggikan sehingga teman-temannya melihatnya. Maka mereka berkata, "Kami berlindung kepada Allah dari nasib yang dialami orang ini, atau dari keburukan yang diper­oleh orang ini. Ya Allah, janganlah Engkau datangkan orang ini kepada kami." Maka ia mendatangi mereka, dan mereka berkata, "Ya Allah, hinakanlah dia.” Ia menjawab, "Semoga Allah menjauhkan kalian dari rahmat-Nya, sesungguhnya masing-masing orang dari kalian akan memperoleh hal semisal ini.

Kemudian Al-Bazzar mengatakan bahwa hadis ini tidak ada yang meriwayatkannya kecuali melalui jalur ini.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Wahai Muhammad, ingatkan kaummu akan suatu hari saat Kami memanggil tiap-tiap golongan dengan lambang yang membuat mereka dapat dikenali. Atau melalui pemimpin yang mereka ikuti, nabi, atau kitab suci mereka. Mereka dipanggil, "Wahai pengikut Mûsâ", "Wahai pengikut al-Qur'ân" dan seterusnya untuk menerima buku catatan amal perbuatan mereka. Barangsiapa diberi buku catatan amal perbuatannya melalui tangan kanannya, mereka adalah orang-orang yang bahagia dan akan membaca kitabnya dengan senang hati. Pahala mereka tidak akan dikurangi sedikit pun.