Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 51

Al-Isra' Ayat ke-51 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَوْ خَلْقًا مِّمَّا يَكْبُرُ فِيْ صُدُوْرِكُمْ ۚفَسَيَقُوْلُوْنَ مَنْ يُّعِيْدُنَاۗ قُلِ الَّذِيْ فَطَرَكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۗ فَسَيُنْغِضُوْنَ اِلَيْكَ رُءُوْسَهُمْ وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هُوَۗ قُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنَ قَرِيْبًا ( الاسراۤء : ٥١)

aw
أَوْ
Or
atau
khalqan
خَلْقًا
a creation
suatu makhluk
mimmā
مِّمَّا
of what
dari apa/makhluk
yakburu
يَكْبُرُ
(is) great
besar
فِى
in
dalam
ṣudūrikum
صُدُورِكُمْۚ
your breasts"
dadamu/menurut fikiranmu
fasayaqūlūna
فَسَيَقُولُونَ
Then they will say
maka mereka akan berkata/bertanya
man
مَن
"Who
siapa
yuʿīdunā
يُعِيدُنَاۖ
will restore us?"
mengembalikan kami
quli
قُلِ
Say
katakanlah
alladhī
ٱلَّذِى
"He Who
yang
faṭarakum
فَطَرَكُمْ
created you
menciptakan kamu
awwala
أَوَّلَ
(the) first
pertama
marratin
مَرَّةٍۚ
time"
kali
fasayun'ghiḍūna
فَسَيُنْغِضُونَ
Then they will shake
lalu mereka menggeleng-gelengkan
ilayka
إِلَيْكَ
at you
kepadamu
ruūsahum
رُءُوسَهُمْ
their heads
kepala mereka
wayaqūlūna
وَيَقُولُونَ
and they say
dan mereka berkata/bertanya
matā
مَتَىٰ
"When (will)
kapan
huwa
هُوَۖ
it (be)?"
ia/itu
qul
قُلْ
Say
katakanlah
ʿasā
عَسَىٰٓ
"Perhaps
mudah-mudahan
an
أَن
that
bahwa
yakūna
يَكُونَ
(it) will be
adalah ia
qarīban
قَرِيبًا
soon"
dekat

Transliterasi Latin:

Au khalqam mimmā yakburu fī ṣudụrikum, fa sayaqụlụna may yu'īdunā, qulillażī faṭarakum awwala marrah, fa sayun-giḍụna ilaika ru`ụsahum wa yaqụlụna matā huw, qul 'asā ay yakụna qarībā (QS. 17:51)

English Sahih:

Or [any] creation of that which is great within your breasts." And they will say, "Who will restore us?" Say, "He who brought you forth the first time." Then they will nod their heads toward you and say, "When is that?" Say, "Perhaps it will be soon – (QS. [17]Al-Isra verse 51)

Arti / Terjemahan:

Atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu". Maka mereka akan bertanya: "Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?" Katakanlah: "Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama". Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: "Kapan itu (akan terjadi)?" Katakanlah: "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat", (QS. Al-Isra' ayat 51)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Atau jadilah kamu suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin mengalami hidup kembali menurut pikiranmu, karena lebih keras dari batu ataupun besi, niscaya Tuhan akan menghidupkanmu dan membangkitkanmu. Maka setelah mendengar penjelasan itu, mereka akan bertanya, "Siapa yang akan menghidupkan kami kembali sesudah kami mati." Katakanlah wahai Nabi Muhammad, "Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama." Lalu setelah mendengar jawaban Nabi, mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu karena tidak percaya dan berkata seakan-akan menantang, "Kapan kebangkitan itu akan terjadi?" Katakanlah wahai Nabi Muhammad, "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat," dan pasti datang saat yang dijanjikan itu.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah swt memerintahkan Rasul-Nya untuk memberikan jawaban dan menerangkan kepada kaum musyrikin Mekah bahwa Allah swt berkuasa membangkitkan mereka kembali setelah mereka mati seperti keadaan pada saat pertama kali diciptakan, bagaimanapun juga keadaan mereka, apakah ia berupa tulang, bangkai, batu, besi, atau apa saja menurut pemahaman mereka. Allah swt memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk mengatakan kepada mereka, "Jadilah kamu sekalian batu atau besi." Maksudnya ialah meskipun mereka telah menjadi batu atau besi, atau menjadi benda apapun menurut dugaan mereka jauh kemungkinannya untuk hidup kembali, sebenarnya Allah swt berkuasa menghidupkan mereka kembali. Itulah sebabnya Allah swt memerintahkan kepada Rasul-Nya agar menjawab keraguan mereka dengan tegas bahwa yang akan menghidup-kan mereka ialah Zat yang menciptakan mereka pertama kali. Apabila Allah swt berkuasa menciptakan mereka pada kali yang pertama dari tanah, Dia pun berkuasa untuk menghidupkan mereka kembali setelah menjadi tanah.
Kemudian dijelaskan bahwa mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mendengar penjelasan Rasulullah sebagai tanda bahwa mereka mendustakannya dan betul-betul tidak dapat menerima terjadinya hari kebangkitan. Sikap ini juga sebagai tanda bahwa mereka akan menanyakan kapan terjadinya hari kebangkitan, dan kapan mereka akan dibangkitkan sebagai makhluk baru. Pertanyaan yang serupa dinyatakan dalam ayat-ayat yang lain. Allah berfirman:

Dan mereka (orang-orang kafir) berkata, "Kapan janji (hari kebangkitan) itu (terjadi) jika kamu orang yang benar?" (Yasin/36: 48)

Orang-orang yang tidak percaya adanya hari Kiamat, meminta agar hari itu segera terjadi. (asy-Syura/42: 18)

Pada hari kiamat, manusia akan dibangkitkan dengan disusun kembali dari tulang ekornya. Nabi Muhammad bersabda:
"Sesungguhnya pada diri manusia ada tulang yang tidak akan termakan tanah selamanya. Dari tulang itu manusia akan disusun kembali pada hari kiamat." Para sahabat bertanya, "Tulang apakah itu, wahai Rasulullah?" beliau menjawab, "Tulang ekor." (Riwayat Muslim dari Abu Hurairah)

Di akhir ayat, Allah swt memerintahkan kepada Rasul-Nya agar mengatakan kepada kaum musyrikin bahwa mereka harus bersiap-siap untuk menghadapi hari kebangkitan, karena waktunya sudah dekat, dan memang pasti datang. Orang Arab biasanya mengatakan sesuatu yang akan datang dan pasti terjadi, dengan mengatakan waktunya sudah dekat meskipun berselang lama. Dalam hal ini, Allah swt tidak memastikan kapan hari kebangkitan itu datang kepada semua makhluk-Nya, baik kepada malaikat ataupun Rasul-Nya. Dia hanya memberitahukan hari kebangkitan pasti datang dalam waktu dekat.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin hidup menurut pikiran kalian.") artinya hal itu tidak mungkin dapat hidup lebih daripada tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, maka pasti roh akan kembali kepada kalian. (Maka mereka akan bertanya, "Siapakah yang akan mengembalikan kami?") untuk dapat hidup kembali (Katakanlah, "Yang telah menjadikan kalian) yakni yang telah menciptakan kalian (pada kali yang pertama.") sedangkan kalian pada waktu itu belum menjadi apa-apa; karena sesungguhnya Tuhan yang mampu menciptakan mampu pula untuk mengembalikannya lagi, bahkan untuk mengembalikan ciptaan jauh lebih mudah daripada memulainya. (Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan) menggerak-gerakkan (kepala mereka kepadamu) sebagai ungkapan rasa takjub mereka (dan berkatalah mereka) dengan nada mengejek ("Kapan itu?") hari berbangkit itu terjadi (Katakanlah, "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat").

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

...atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiran kalian.

Ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari Ibnu AbuNujaih, dari Mujahid, bahwa ia pernah bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai maknanya, maka Ibnu Abbas menjawab bahwa yang dimaksud ialah maut. Atiyyah telah meri­wayatkan dari Ibnu Umar, bahwa Ibnu Umar pernah mengatakan sehu­bungan dengan tafsir ayat ini, "Seandainya kalian telah mati, tentulah Allah akan menghidupkan kalian kembali."

Hal yang sama telah dikatakan oleh Sa'id ibnu Jubair, Abu Saleh, Al-Hasan, Qatadah, Ad-Dahhak, dan lain-lainnya.

Makna yang dimaksud ialah seandainya kalian benda mati —yang merupakan lawan kata dari hidup—tentulah Allah dapat menghi­dupkan kalian, jika Dia menghendaki, karena tiada sesuatu pun yang sukar bagi-Nya jika Dia menghendaki-Nya.

Sehubungan dengan tafsir ayat ini Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah hadis yang bunyinya seperti berikut:

Kelak pada hari kiamat maut didatangkan dalam bentuk seekor kambing gibas yang bertanduk, lalu diberdirikan di antara surga dan neraka. Kemudian dikatakan, "Hai penduduk surga, tahukah kalian apakah ini?" mereka menjawab, "Ya.” Kemudi­an dikatakan lagi, "Hai penduduk neraka, tahukah, kalian apa­kah ini?" Mereka menjawab, "Ya." Selanjutnya kambing itu disembelih di antara surga dan neraka, kemudian dikatakan, "Hai penduduk surga, kekallah kalian tanpa mati. Hai pendu­duk neraka, kekallah kalian tanpa mati!"

Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:

...atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiran kalian.
Yakni jadilah kalian seperti langit, bumi, dan gunung-gunung.

Menurut riwayat yang lain, jadilah kalian sesuka kalian, maka Allah tetap akan menghidupkan kalian sesudah kalian mati.

Di dalam tafsir firman Allah Swt. berikut ini yang diriwayatkan oleh Imam Malik, dari Az-Zuhri (yaitu firman-Nya):

...atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiran kalian.
Makna yang dimaksud ialah maut (makhluk mati).

Firman Allah Swt.:

Maka mereka akan bertanya, "Siapakah yang akan menghi­dupkan kami kembali?"

Artinya, siapakah yang akan menghidupkan kami bila kami menjadi batu atau besi atau makhluk lainnya yang kuat.

Katakanlah, "Yang telah menciptakan kalian pada yang perta­ma kali."

Yaitu Tuhan Yang telah menciptakan kalian. Pada awal mulanya kalian bukan merupakan sesuatu yang disebut-sebut, kemudian jadilah kalian manusia yang menyebar. Sesungguhnya Dia mampu menghidupkan kem­bali kalian, sekalipun kalian telah berubah menjadi apa pun. Dalam ayat yang lain disebutkan oleh firman-Nya:

Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemu­dian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghi­dupkan kembali itu lebih mudah bagi-Nya. (Ar Ruum:27), hingga akhir ayat.

Firman Allah Swt.:

Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepalanya kepada­mu.

Ibnu Abbas dan Qatadah mengatakan bahwa mereka menggeleng-gelengkan kepalanya mengandung makna mencemoohkan.

Pendapat yang dikatakan oleh keduanya ini berdasarkan pengertian bahasa, karena makna ingad ialah menggerakkan kepala dari arah bawah ke arah atas atau sebaliknya. Termasuk ke dalam pengertian ini ialah dikatakan nagdun terhadap anak burung unta. Dikatakan demikian karena bila berjalan burung itu condong ke depan seraya mengangguk-anggukkan kepalanya. Dikatakan nagadat sinnuhu, artinya giginya bergerak dan goyah. Seorang penyair mengatakan,

"Giginya telah goyah karena usianya yang lanjut."

Firman Allah Swt.:

...dan berkata, "Kapan itu (akan terjadi)?"

Ungkapan ini menunjukkan pengertian bahwa mereka menganggap mus­tahil akan terjadinya hari berbangkit. Perihalnya sama dengan yang dise­butkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Dan mereka berkata, "Kapankah datangnya ancaman itu, jika kalian orang-orang yang benar?” (Al Mulk:25)

Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu disegerakan kedatangannya. (Asy Syuura:18)

Firman Allah Swt.:

Katakanlah, "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat."

Ayat ini dapat diartikan bahwa waspadalah kalian akan datangnya hari itu, karena sesungguhnya hari itu dekat waktunya bagi kalian. Hari itu pasti akan datang kepada kalian, karena sesuatu yang pasti terjadi akan menjadi kenyataan.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

atau makhluk lain selain itu yang sulit diterima mengandung kehidupan, kalian pasti akan dibangkitkan kembali. Dengan bersikap ingkar, mereka akan berkata, "Siapa yang akan membangkitkan kami?" Katakan kepada mereka, "Allah yang menciptakan kalian pertama kali itulah yang akan mengembalikan kalian." Mereka akan menggerakkan kepala terheran-heran kepadamu lalu mengatakan, "Bilakah hari kebangkitan yang kamu janjikan kepada kami itu?" Katakan kepada mereka, "Mudah-mudahan tidak lama lagi."