Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 14

Al-Isra' Ayat ke-14 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِقْرَأْ كِتَابَكَۗ كَفٰى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًاۗ ( الاسراۤء : ١٤)

iq'ra
ٱقْرَأْ
"Read
bacalah
kitābaka
كِتَٰبَكَ
your record
kitabmu
kafā
كَفَىٰ
Sufficient
cukuplah
binafsika
بِنَفْسِكَ
(is) yourself
dengan dirimu sendiri
l-yawma
ٱلْيَوْمَ
today
hari
ʿalayka
عَلَيْكَ
against you
atasmu
ḥasīban
حَسِيبًا
(as) accountant"
perhitungan

Transliterasi Latin:

Iqra` kitābak, kafā binafsikal-yauma 'alaika ḥasībā (QS. 17:14)

English Sahih:

[It will be said], "Read your record. Sufficient is yourself against you this Day as accountant." (QS. [17]Al-Isra verse 14)

Arti / Terjemahan:

"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu". (QS. Al-Isra' ayat 14)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada saat itu akan dinyatakan kepadanya, "Bacalah kitabmu yang terbuka di hadapanmu dan cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu yang menghitung dan menilai perbuatanmu di dunia. Kamu tidak dapat mengingkari perbuatanmu karena semuanya telah ditampakkan dengan nyata di dalam kitabmu."

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menjelaskan bahwa pada hari kiamat, manusia tidak dapat memungkiri catatan-catatan itu, karena pencatatnya adalah para malaikat yang memang ditunjuk oleh Allah, yang pekerjaannya khusus mencatat amal perbuatan manusia. Itulah sebabnya maka Allah swt menegaskan di akhir ayat bahwa cukuplah pada hari itu diri mereka sendiri sebagai penghisab amal perbuatan mereka. Maksudnya semua catatan yang termuat dalam kitab itu cukup akurat sebagai bukti karena apa yang tercatat dalam kitab itu merupakan rekaman dari amal perbuatan mereka. Seolah-olah mereka sendirilah yang membuat catatan-catatan itu. Firman Allah:

Dan diletakkanlah kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, "Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya," dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun. (al-Kahf/18: 49)

Dengan demikian, tidak perlu adanya bukti-bukti lain sebagai penguat karena semua catatan yang tergores dalam kitab itu menjadi bukti yang sangat meyakinkan, sehingga tidak bisa ditambah atau dikurangi lagi.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

Dan dikatakan kepadanya: ("Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu itu sebagai penghisab terhadapmu.") menjadi penghisab sendiri.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini seba­gai penghisab terhadapmu.

Dengan kata lain, sesungguhnya kamu mengetahui bahwa dirimu tidak dianiaya. Dan tidaklah dicatatkan atas dirimu kecuali hanya apa-apa yang telah kamu kerjakan, karena sesungguhnya kamu ingat segala sesuatu yang telah kamu lakukan. Tiada seorang pun yang lupa terhadap apa yang telah diperbuatnya, walaupun sedikit. Pada hari itu setiap orang membaca kitab catatan amal perbuatannya. Ia dapat membacanya, baik ia dari kalangan orang yang bisa baca tulis atau pun orang ummi (tidak bisa baca tulis).

Firman Allah Swt.:

Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya.

Sesungguhnya dalam ayat ini disebutkan leher, tiada lain karena leher merupakan anggota tubuh manusia yang tidak ada duanya dalam tubuh­nya. Dan barang siapa yang telah ditetapkan atas sesuatu, maka ia ti­dak dapat menghindarkan diri darinya. Seperti yang dikatakan oleh se­orang penyair:

Pergilah dengan membawanya, pergilah dengan membawanya,

aku telah mengalunginya sebagaimana kalung yang ada pada burung merpati.

Qatadah telah meriwayatkan dari Jabir ibnu Abdullah, dari Nabi Saw., bahwa Nabi Saw. bersabda:

Tiada penyakit dan tiada kesialan, tiap-tiap orang telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya.

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir.

Imam Abdu ibnu Humaid telah meriwayatkan hadis ini di dalam kitab Musnad-nya secara muttasil. Untuk itu ia mengatakan:

telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, dari Abuz Zubair, dari Jabir yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Ketetapan amal perbuatan seorang hamba berada pada lehernya (sebagaimana tetapnya kalung pada lehernya).

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepadaku Yazid, Abul Khair pernah menceritakan kepadanya bahwa ia pernah mendengar Uqbah ibnu Amir r.a. menceritakan hadis berikut, bahwa Rasulullah Saw. Pernah bersabda: Tiada suatu amal sehari pun melainkan amal itu ditetapkan atas pelakunya. Apabila seorang mukmin sakit, maka para malaikat berkata, "Wahai Tuhan kami, hamba-Mu si Fulan telah Engkau tahan.” Allah Swt. Berfirman, ”Tetapkanlah baginya amal perbuatan yang semisal dengan amal kebiasaannya hingga ia sembuh atau mati, "

Sanad hadis cukup baik dan kuat, tetapi mereka tidak mengetengahkan­nya.

Ma'mar telah meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya:

Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya
Makna yang dimaksud ialah amal perbuatannya.

Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat.
Artinya, Kami keluarkan amal perbuatan itu pada hari kiamat.

...(berupa) sebuah kitab yang dijumpainya dalam keadaan terbu­ka.

Ma'mar mengatakan bahwa Al-Hasan Al-Basri membaca firman-Nya: seorang duduk di sebelah kanan, dan yang lain duduk di sebelah kiri. (Qaaf:17) Hai manusia, Aku telah mempersiapkan bagimu kitab amal perbuatanmu, dan telah ditugaskan kepadamu dua malaikat yang mulia, yang seorang duduk di sebelah kananmu, sedangkan yang lain duduk di sebelah kirimu. Malaikat yang ada di sebelah kananmu bertugas mencatat semua amal baikmu, sedangkan malaikat yang duduk di sebelah kirimu bertugas mencatat semua amal burukmu. Maka beramallah sesukamu, sedikit ataupun banyak. Apabila kamu telah mati, maka buku catatanmu itu ditutup, lalu Aku kalungkan di lehermu bersama kamu dalam kuburan, hingga kamu dibangkitkan nanti pada hari kiamat, lalu dikeluarkan bagimu sebuah kitab yang kamu jumpai dalam keadaan terbuka. Bacalah kitabmu! (Al Israa':14), hingga akhir ayat. Sesungguhnya demi Allah, Mahaadillah Tuhan yang menjadikan dirimu sebagai penghisab terhadap dirimu.

Ini adalah penafsiran yang terbaik diketengahkan oleh Al-Hasan Al-Basri sehubungan dengan makna ayat ini.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dikatakan kepadanya, "Bacalah dengan kekuasaan Allah--meskipun di dunia dia tidak bisa membaca--kitab perbuatanmu. Cukuplah dirimu sendiri pada saat ini sebagai penghitung perbuatan kamu."