Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 13

Al-Isra' Ayat ke-13 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَكُلَّ اِنْسَانٍ اَلْزَمْنٰهُ طٰۤىِٕرَهٗ فِيْ عُنُقِهٖۗ وَنُخْرِجُ لَهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ كِتٰبًا يَّلْقٰىهُ مَنْشُوْرًا ( الاسراۤء : ١٣)

wakulla
وَكُلَّ
And (for) every
dan tiap-tiap
insānin
إِنسَٰنٍ
man
manusia
alzamnāhu
أَلْزَمْنَٰهُ
We have fastened to him
Kami gantungkan
ṭāirahu
طَٰٓئِرَهُۥ
his fate
kalungnya
فِى
in
pada
ʿunuqihi
عُنُقِهِۦۖ
his neck
lehernya
wanukh'riju
وَنُخْرِجُ
and We will bring forth
dan akan kami keluarkan
lahu
لَهُۥ
for him
baginya
yawma
يَوْمَ
(on the) Day
hari
l-qiyāmati
ٱلْقِيَٰمَةِ
(of) the Resurrection
kiamat
kitāban
كِتَٰبًا
a record
kitab
yalqāhu
يَلْقَىٰهُ
which he will find
ditemuinya
manshūran
مَنشُورًا
wide open
terbuka

Transliterasi Latin:

Wa kulla insānin alzamnāhu ṭā`irahụ fī 'unuqih, wa nukhriju lahụ yaumal-qiyāmati kitābay yalqāhu mansyụrā (QS. 17:13)

English Sahih:

And [for] every person We have imposed his fate upon his neck, and We will produce for him on the Day of Resurrection a record which he will encounter spread open. (QS. [17]Al-Isra verse 13)

Arti / Terjemahan:

Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. (QS. Al-Isra' ayat 13)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat yang lalu ditutup dengan pernyataan bahwa segala sesuatu telah kami rinci dan jelaskan. Salah satu yang dirinci dan dijelaskannya berupa amal-amal perbuatannya. Ayat ini menyatakan, "Dan setiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya sebagaimana tetapnya kalung pada lehernya, tidak dapat terpisah satu dengan lainnya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang mencatat semua amalnya di dunia yang dijumpainya kitab itu terbuka, tidak ada sesuatu yang ditutupi atau tersembunyi."

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah swt menjelaskan bahwa masing-masing manusia dicatat amal perbuatannya dalam suatu buku catatan dan tetap tercatat di dalamnya seperti kalung yang tetap berada di leher mereka. Amal perbuatan tersebut mencakup amal baik dan amal buruk, besar maupun kecil, yang diperbuat manusia atas dasar pilihannya sendiri.
Perumpamaan tetapnya catatan-catatan mereka dalam kitab itu dengan tetapnya kalung pada leher manusia, sebagai kiasan bahwa catatan itu akan tetap terpelihara, tidak akan hilang atau terhapus, dan selalu dinisbahkan pada seseorang.
Selanjutnya Allah swt menegaskan bahwa kitab yang mengandung catatan amal perbuatan manusia itu akan dikeluarkan dari simpanannya pada hari kiamat, dan akan diperlihatkan kepada mereka, sehingga mereka dapat mengetahui isinya secara terbuka.
Dalam ayat yang lain dijelaskan bahwa tugas pencatatan amal perbuatan manusia itu diurus oleh malaikat. Allah swt berfirman:

Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (amal perbuatanmu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al-Infithar/82: 10-12)

Hadis Nabi Muhammad berikut menerangkan lebih jelas hal yang sama:
Diriwayatkan dari Al-hasan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Allah berfirman kepada Bani Adam, "Hai Bani Adam! Kami telah membuka lembaran-lembaran Kitab, dan telah ditunjuk dua malaikat yang mulia sebagai wakil: satu di sebelah kanan, dan satu lagi di sebelah kiri. Adapun yang di sebelah kanan, pekerjaannya mencatat amal baikmu, sedang yang di sebelah kiri mencatat amal perbuatan burukmu. Maka berbuatlah menurut kesukaanmu amal perbuatan yang banyak atau yang sedikit sehingga ajal datang merenggutmu. Dan apabila engkau telah mati, Aku lipat lembaran-lembaran kitab itu dan Aku kalungkan ke lehermu dan tetap bersamamu dalam kubur hingga hari kiamat. Pada hari itu, kitab itu akan dikeluarkan dan engkau menemuinya dalam keadaan terbuka. Bacalah kitab catatan itu niscaya pada hari itu engkau akan mengetahui bahwa kitab itu cukup sebagai penghisab amal perbuatanmu. (Riwayat Ibnu Jarir ath-thabari)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya) artinya dia telah membawa amal perbuatannya sendiri (pada lehernya) lafal ini disebutkan secara khusus mengingat lafal ini menunjukkan pengertian tetap yang paling akurat. Dan sehubungan dengan pengertian ini Mujahid telah berkata, bahwa tiada seorang anak pun yang dilahirkan melainkan pada lehernya telah ada suatu lembaran yang tertulis di dalamnya apakah ia celaka atau bahagia. (Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab) yang tertulis di dalamnya semua amal perbuatannya (yang dijumpainya terbuka) kedua lafal ini menjadi sifat daripada lafal kitaaban.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Setelah menyebutkan tentang waktu dan segala sesuatu yang dilakukan oleh anak-anak Adam di dalamnya, lalu Allah Swt. berfirman:

...Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatan­nya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya.

Yang dimaksud dengan istilah ta-ir adalah segala sesuatu dari amalnya yang terbang, yakni amal baik dan amal buruknya, dan amal itu merupakan suatu ketetapan atas diri pelakunya, kelak dia mendapatkan balasannya, menurut Ibnu Abbas, Mujahid, serta lain-lainnya.

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun niscaya ia akan melihat (balasan)nya. (Az-Zalzalah: 7-8)

Allah Swt. telah berfirman:

seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebe­lah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat pengawas yang selalu hadir. (Qaaf:17-18)

Padahal sesungguhnya bagi kalian ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaan kalian), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaan itu), mereka mengetahui apa yang kalian kerjakan. (Al-Infithar: 10-12)

Sesungguhnya kalian hanya diberi balasan menurut apa yang kalian kerjakan. (At Tahriim:7, Ath-Thur: 16)

Adapun firman Allah Swt.:

Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibe­ri pembalasan dengan kejahatan itu. (An Nisaa:123), hingga akhir ayat.

Makna yang dimaksud adalah bahwa amal perbuatan manusia itu — baik yang kecil maupun yang besar— semuanya terpelihara dalam catatan yang mencatatnya sepanjang malam dan siang hari, pagi dan petang.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qutai-bah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, dari Abuz Zubair, dari Jabir, bahwa ia telah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya ketetapan amal perbuatan manusia itu (seperti tetapnya kalung) pada lehernya.

Firman Allah Swt.:

Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya dengan terbuka.

Maksudnya, Kami himpunkan seluruh amal perbuatannya di dalam sebuah kitab yang akan diberikan kepadanya kelak di hari kiamat. Adakalanya ia menerima dari sebelah kanannya, bila ia orang yang berbahagia, atau dari sebelah kirinya, bila ia orang yang celaka.

...dengan terbuka.

Yakni terbuka lebar sehingga ia dan orang lain dapat membacanya, di dalamnya tercatatkan semua amal perbuatannya sejak permulaan usianya hingga akhir hayatnya.

Allah Swt. telah berfirman:

Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri. Meskipun ia mengemukakan alasan-alasannya. (Al Qiyaamah:13-15)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Telah Kami tetapkan setiap manusia amal perbuatannya, sebagaimana tetapnya kalung yang menggantung di leher. Pada hari kiamat akan Kami keluarkan untuknya kitab yang di dalamnya tercatat perbuatan-perbuatannya. Kitab tersebut diterima dalam keadaan terbuka agar segera dibaca.