Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 107
Al-Isra' Ayat ke-107 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قُلْ اٰمِنُوْا بِهٖٓ اَوْ لَا تُؤْمِنُوْاۗ اِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهٖٓ اِذَا يُتْلٰى عَلَيْهِمْ يَخِرُّوْنَ لِلْاَذْقَانِ سُجَّدًاۙ ( الاسراۤء : ١٠٧)
- qul
- قُلْ
- Say
- katakanlah
- āminū
- ءَامِنُوا۟
- "Believe
- berimanlah kamu
- bihi
- بِهِۦٓ
- in it
- dengannya/kepadanya
- aw
- أَوْ
- or
- atau
- lā
- لَا
- (do) not
- tidak
- tu'minū
- تُؤْمِنُوٓا۟ۚ
- believe
- kamu beriman
- inna
- إِنَّ
- Indeed
- sesungguhnya
- alladhīna
- ٱلَّذِينَ
- those who
- orang-orang yang
- ūtū
- أُوتُوا۟
- were given
- (mereka) diberi
- l-ʿil'ma
- ٱلْعِلْمَ
- the knowledge
- ilmu
- min
- مِن
- before it
- dari
- qablihi
- قَبْلِهِۦٓ
- before it
- sebelumnya
- idhā
- إِذَا
- when
- apabila
- yut'lā
- يُتْلَىٰ
- it is recited
- dibacakan
- ʿalayhim
- عَلَيْهِمْ
- to them
- atas mereka
- yakhirrūna
- يَخِرُّونَ
- they fall
- mereka tersungkur
- lil'adhqāni
- لِلْأَذْقَانِ
- on their faces
- bagi/atas/dagu/muka
- sujjadan
- سُجَّدًا
- (in) prostration"
- bersujud
Transliterasi Latin:
Qul āminụ bihī au lā tu`minụ, innallażīna ụtul-'ilma ming qablihī iżā yutlā 'alaihim yakhirrụna lil-ażqāni sujjadā(QS. 17:107)
English Sahih:
Say, "Believe in it or do not believe." Indeed, those who were given knowledge before it – when it is recited to them, they fall upon their faces in prostration, (QS. [17]Al-Isra verse 107)
Arti / Terjemahan:
Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, (QS. Al-Isra' ayat 107)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Jika demikian sifat dan ciri-ciri Al-Qur'an sebagaimana dijelaskan oleh ayat-ayat yang lalu, maka wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada orang-orang kafir Mekah dan kepada manusia seluruhnya, "Berimanlah kamu kepadanya, yakni Al-Qur'an, atau tidak usah beriman, itu sama saja bagi Allah. Jika engkau beriman, engkau mendapat manfaat dari keimananmu. Dan jika engkau ingkar, engkau juga yang mendapat kerugian. Tidak ada manfaat sedikit pun bagi Allah dari keimanan kamu, dan tidak ada pula mudarat bagi Allah dari keingkaran kamu. Sesungguhnya orang yang telah diberi pengetahuan sebelumnya, yakni ulama Ahli Kitab yang beriman kepada Nabi Muhammad, mereka diberi pengetahuan tentang wahyu Allah sebelum turunnya Al-Qur'an, apabila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkurkan wajah, yakni menjatuhkan wajahnya untuk bersujud mengakui kebesaran Allah dan kebenaran firman-Nya.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini Allah swt memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk menyatakan dengan tegas kepada kaum musyrikin yang ingkar kepada kebenaran Al-Qur'an itu, bahwa sekiranya mereka beriman maka keimanan mereka itu tidaklah memperkaya perbendaharaan rahmat-Nya. Demikian pula sebaliknya, sekiranya mereka tetap ingkar, tidak mau beriman kepada Al-Qur'an, keingkaran dan penolakan mereka itu tidaklah mengurangi keagungan Allah swt. Firman Allah:
Dan mereka berkata, "Kami tidak akan percaya kepadamu (Muhammad) sebelum engkau memancarkan mata air dari bumi untuk kami. (al-Isra'/17: 90)
Pernyataan Rasul saw ini merupakan celaan dan kecaman kepada kaum musyrikin, serta mengandung penghinaan kepada mereka. Bagaimanapun sikap mereka terhadap Al-Qur'an, tidak patut dipedulikan. Kebenaran Al-Qur'an tidak tergantung kepada sikap orang-orang yang ingkar itu. Tidak mengherankan kalau mereka menolak kebenaran Al-Qur'an, karena mereka memang orang Jahiliah. Tetapi orang-orang baik dan terpelajar di antara mereka tentu beriman dan tunduk sepenuhnya bila mendengar ayat-ayat Al-Qur'an dibacakan. Seperti Zaid bin Amru bin Nufail dan Waraqah bin Naufal yang telah membacakan kitab-kitab suci yang terdahulu sebelum Al-Qur'an diturunkan, dan mereka mengetahui kelak pada waktunya akan lahir seorang rasul akhir zaman. Mereka sujud dan bersyukur kepada Allah swt yang telah memenuhi janji-Nya, yaitu mengutus Muhammad saw sebagai rasul terakhir. Dengan turunnya ayat ini, Nabi Muhammad saw merasa terhibur hatinya, karena keimanan orang-orang yang terpelajar lebih berarti dari keimanan orang-orang jahil, meskipun keimanan orang-orang jahil itu tetap diharapkan.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Katakanlah) kepada orang-orang kafir Mekah ("Berimanlah kalian kepadanya atau tidak usah beriman) ungkapan ini dimaksud sebagai ancaman buat mereka (Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya) sebelum diturunkan Alquran mereka adalah orang-orang yang beriman dari kalangan ahli kitab (apabila Alquran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud.")
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. berfirman kepada Nabi-Nya:
Katakanlah.
hai Muhammad, kepada orang-orang kafir itu sehubungan dengan Al-Qur'an yang engkau sampaikan kepada mereka.
Berimanlah kalian atau tidak beriman.
Yakni sama saja, kalian beriman kepada Al-Qur'an atau tidak beriman, Al-Qur'an itu tetap merupakan suatu perkara yang hak yang diturunkan oleh Allah yang telah diisyaratkan di masa-masa dahulu melalui kitab-kitab-Nya yang Dia turunkan kepada para rasul terdahulu. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya.
Yakni dari kalangan orang-orang saleh Ahli Kitab, yaitu mereka yang berpegangan kepada kitab sucinya dan menegakkannya serta tidak mengubah dan tidak menggantinya dengan yang lain.
...apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud.
A'zqan adalah bentuk jamak dari lafaz zaqan yang artinya bagian bawah wajah, maksudnya ialah muka.
Mereka bersujud kepada Allah Swt. sebagai rasa syukur mereka atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada mereka, karena Allah telah menjadikan mereka orang yang paling berhak untuk mengikuti Rasul Saw. yang telah diturunkan kepadanya kitab Al-Qur'an, jika mereka menjumpai masanya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Berilah ancaman kepada orang-orang kafir Mekah dengan mengatakan, "Kamu semua bebas untuk mengimani al-Qur'ân atau tidak mengimaninya sesuai dengan pilihan kalian sendiri." Sesungguhnya orang-orang yang, sebelum turunnya al-Qur'ân, telah diberi ilmu pengetahuan yang benar, maka jika al-Qur'ân dibacakan kepada mereka, mereka akan sujud bersyukur kepada Allah atas segala nikamat-nikmat-Nya.