Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 88

An-Nahl Ayat ke-88 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَلَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ زِدْنٰهُمْ عَذَابًا فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوْا يُفْسِدُوْنَ ( النحل : ٨٨)

alladhīna
ٱلَّذِينَ
And those who
orang-orang yang
kafarū
كَفَرُوا۟
disbelieved
kafir/ingkar
waṣaddū
وَصَدُّوا۟
and hindered
dan mereka menghalang-halangi
ʿan
عَن
from
dari
sabīli
سَبِيلِ
(the) way
jalan
l-lahi
ٱللَّهِ
(of) Allah
Allah
zid'nāhum
زِدْنَٰهُمْ
We will increase them
Kami tambahkan kepada mereka
ʿadhāban
عَذَابًا
(in) punishment
siksaan
fawqa
فَوْقَ
over
diatas
l-ʿadhābi
ٱلْعَذَابِ
punishment
siksa
bimā
بِمَا
because
dengan apa/disebabkan
kānū
كَانُوا۟
they used (to)
adalah mereka
yuf'sidūna
يُفْسِدُونَ
spread corruption
mereka membuat kerusakan

Transliterasi Latin:

Allażīna kafarụ wa ṣaddụ 'an sabīlillāhi zidnāhum 'ażāban fauqal-'ażābi bimā kānụ yufsidụn (QS. 16:88)

English Sahih:

Those who disbelieved and averted [others] from the way of Allah – We will increase them in punishment over [their] punishment for what corruption they were causing. (QS. [16]An-Nahl verse 88)

Arti / Terjemahan:

Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan. (QS. An-Nahl ayat 88)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang yang kafir dan menzalimi diri sendiri dengan mempersekutukan Allah dan mengingkari dakwah para rasul, dan menzalimi orang lain dengan menghalangi mereka dari mengikuti jalan Allah, yakni jalan kebaikan dan kebenaran yang membawa mereka menuju keselamatan, Kami tambahkan kepada mereka siksaan demi siksaan yang diberikan kepada orang kafir. Siksaan yang lebih itu ditimpakan kepada mereka disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan di bumi.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Sesudah menyebutkan azab atas orang-orang yang sesat, dalam ayat ini, Allah swt menjelaskan azab bagi orang-orang sesat lagi menyesatkan. Mereka ialah orang-orang kafir yang menentang kenabian dan kerasulan Muhammad saw serta mendustakan Al-Qur'an. Selain itu, mereka dengan sengaja menghalang-halangi orang lain yang ingin masuk agama Islam, dan ingin beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Allah menimpakan azab yang lebih besar kepada mereka daripada azab orang-orang yang sesat saja, karena mereka tidak hanya kafir, tetapi juga membawa orang lain kepada kekafiran atau menghalangi orang lain untuk beriman. Jadi, mereka melakukan dua macam dosa: dosa yang disebabkan kekafiran dan dosa karena menyesatkan orang lain, sebagaimana firman Allah swt:

Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan (Al-Qur'an) dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari. (al-An'am/6: 26)
Oleh karena itu, azab yang ditimpakan kepada mereka ada dua macam pula: azab atas kekafiran mereka sendiri dan azab atas perbuatan mereka menyesatkan orang lain. Pada ayat ini, terdapat dalil yang menunjukkan bahwa azab atas orang-orang kafir berbeda-beda seperti halnya orang-orang mukmin berbeda-beda kedudukan mereka dalam surga.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi) manusia (dari jalan Allah) dari agama-Nya (Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan) yakni di atas siksaan yang berhak mereka terima dikarenakan kekafiran mereka. Ibnu Masud r.a. mengatakan, bahwa siksaan tambahan itu berupa kelabang-kelabang yang taringnya bagaikan batang-batang pohon kurma yang tinggi (disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan) karena mereka telah mencegah manusia untuk beriman kepada Allah.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan mereka menyatakan ketundakannya kepada Allah pada hari itu.

Qatadah dan Ikrimah mengatakan bahwa mereka (sembahan-sembahan itu) menyatakan ketundukan dan penyerahan dirinya kepada Allah pada hari itu. Dengan kata lain, mereka semua tunduk kepada Allah, dan tiada seorang pun melainkan tunduk patuh kepada-Nya. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajam­nya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada kami. (Maryam:38)

Artinya, pada hari itu pendengaran mereka sangat terang dan penglihatan mereka sangat tajam.

Dan Allah Swt. telah berfirman:

Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kalian melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar." (As Sajdah:12), hingga akhir ayat.

Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). (Thaahaa:111)

Yakni tunduk, merasa hina, diam serta berserah diri.

Firman Allah Swt.:

Dan mereka menyatakan ketundukannya kepada Allah pada hari itu dan hilanglah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan.

Maksudnya, surut dan lenyaplah semua sembahan yang mereka ada-adakan terhadap Allah. Maka tiada yang dapat menolong mereka, tiada yang dapat membantu mereka, dan tiada yang dapat melindungi mereka. Kemudian dalam firman selanjutnya Allah Swt. berfirman:

Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Kami tambahkan kepada mereka siksaan. (An Nahl:88), hingga akhir ayat.

Yakni azab atas kekafiran mereka dan azab karena menghalangi manusia dari mengikuti perkara yang hak, sama dengan yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Qur’an dan mereka sendiri menjauhkan diri darinya. (Al-An'am : 26)

Mereka mencegah manusia dari mengikuti perkara yang hak, dan mereka sendiri menjauh dari perkara yang hak.

dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedangkan mereka tidak menyadari. (Al An'am:26)

Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang kafir itu berbeda-beda dalam menerima azabnya. Sebagaimana orang-orang mukmin, berbeda-beda tingkatannya di dalam surga, begitu pula derajat (kedudukan)nya. Seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:

Allah berfirman, ''Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, tetapi kalian tidak mengetahui." (Al A'raf:38)

Al-Hafiz Abu Ya'la mengatakan, telah menceritakan kepada kami Suraij ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy. dari Abdullah ibnu Murrah, dari Masruq, dari Abdullah sehubungan dengan makna firman-Nya: Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan. (An Nahl:88) Mereka diberi siksaan tambahan, yaitu dengan kalajengking yang taring-taringnya sebesar pohon kurma yang tinggi.

Telah menceritakan pula kepada kami Suraij ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Al-Hasan, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan. (An Nahl:88) Bahwa siksaan tambahan itu diadakan di lima buah sungai yang terletak di bawah 'Arasy, pada sebagiannya mereka disiksa di malam hari, dan pada sebagian yang lainnya mereka disiksa di siang hari.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang yang kafir dan merintangi manusia dari jalan Allah, jalan kebaikan dan kebenaran, Kami tambahkan kepada mereka siksa tambahan di samping siksa akibat kekufuran mereka. Yang demikian itu disebabkan karena kesengajaan mereka untuk merusak dan menyesatkan manusia.