Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 41

An-Nahl Ayat ke-41 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا فِى اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا ظُلِمُوْا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ۗوَلَاَجْرُ الْاٰخِرَةِ اَكْبَرُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَۙ ( النحل : ٤١)

wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
And those who
dan orang-orang yang
hājarū
هَاجَرُوا۟
emigrated
(mereka) berhijrah
فِى
in (the way)
didalam/pada
l-lahi
ٱللَّهِ
(of) Allah
Allah
min
مِنۢ
after
dari
baʿdi
بَعْدِ
after
sesudah
مَا
[what]
apa
ẓulimū
ظُلِمُوا۟
they were wronged
mereka aniaya
lanubawwi-annahum
لَنُبَوِّئَنَّهُمْ
surely We will give them position
pasti Kami memberi tempat mereka
فِى
in
di
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
the world
dunia
ḥasanatan
حَسَنَةًۖ
good
baik/kebaikan
wala-ajru
وَلَأَجْرُ
but surely the reward
dan sungguh pahala
l-ākhirati
ٱلْءَاخِرَةِ
(of) the Hereafter
akhirat
akbaru
أَكْبَرُۚ
(is) greater
lebih besar
law
لَوْ
if
jika
kānū
كَانُوا۟
they
adalah mereka
yaʿlamūna
يَعْلَمُونَ
know
mereka mengetahui

Transliterasi Latin:

Wallażīna hājarụ fillāhi mim ba'di mā ẓulimụ lanubawwi`annahum fid-dun-yā ḥasanah, wa la`ajrul-ākhirati akbar, lau kānụ ya'lamụn (QS. 16:41)

English Sahih:

And those who emigrated for [the cause of] Allah after they had been wronged – We will surely settle them in this world in a good place; but the reward of the Hereafter is greater, if only they could know. (QS. [16]An-Nahl verse 41)

Arti / Terjemahan:

Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (QS. An-Nahl ayat 41)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Usai berbicara tentang pengingkaran kaum musyrik Mekah dan kezaliman mereka kepada Nabi Muhammad dan kaum muslim, Allah lalu beralih menjelaskan ketentuan hijrah dan pahala bagi orang yang berhijrah, "Dan orang yang berhijrah meninggalkan kerabat dan kampung halamannya karena mengikuti perintah Allah setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan memberikan tempat, suasana, dan ganjaran yang baik kepada mereka di dunia. Dan pahala yang Kami berikan kepada mereka di akhirat kelak pasti lebih besar dan baik. Sekiranya mereka, orang kafir, mengetahui betapa besar pahala yang Kami berikan kepada orang yang beriman dan berhijrah, niscaya mereka beriman dan berhijrah.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah swt menjelaskan bahwa orang-orang yang hijrah meninggal-kan kaum kerabat yang dicintai dan kampung halamannya semata-mata mengharapkan pahala dan keridaan Allah, pasti akan diberi tempat yang baik di sisi-Nya. Yang dimaksud dengan hijrah dalam ayat ini ialah hijrah kaum Muslimin dari Mekah ke Habasyah, hijrah pertama yang dilakukan 83 orang Muslimin. Pengertian ini didasarkan pada pendapat yang mengatakan bahwa ayat ini adalah ayat Makkiyyah, dan dikuatkan pula oleh riwayat dari Abdullah bin Humaid, Ibnu Jarir ath-thabari, dan Ibnu Munzir dari Qatadah yang mengatakan bahwa para sahabat Nabi saw teraniaya oleh penduduk Mekah. Mereka diusir dari kampung halamannya, sehingga sebagian dari mereka ikut hijrah ke negeri Habasyah. Sesudah itu, Allah menyuruh mereka mempersiapkan diri hijrah ke Medinah, lalu kota itu dijadikan kota hijrah dan mereka diberi penolong-penolong yang terdiri dari penduduk Medinah yang beriman.
Kemudian mereka dijanjikan kemenangan atas orang-orang yang telah menganiaya mereka dan tempat yang baik di dunia. Semua itu diperoleh karena mereka rela meninggalkan tempat tinggal dan harta benda mereka, semata-mata hanya mengharapkan keridaan Allah. Janji kemenangan yang diberikan kepada kaum Muslimin itu ialah mereka akan diberi tempat yang bebas dari kekuasaan orang-orang musyrik dan mereka dapat mengatur tata kemasyarakatan sendiri. Mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin yang takwa dan memerintah orang-orang yang takwa pula.
Di samping itu, mereka dijanjikan pula pahala akhirat yang lebih besar. Apabila mereka mengetahui, tentu mereka akan mengatakan bahwa pahala akhirat itulah yang lebih utama bila dibandingkan dengan kebahagiaan yang mereka rasakan di dunia. Ibnu Jarir ath-thabari meriwayatkan dari Umar bin Khaththab bahwa apabila seorang Ansar memberi suatu pemberian kepada seorang laki-laki dari golongan Muhajirin, ia berkata, "Terimalah pemberian ini, semoga Allah memberikan berkah kepadamu dalam menikmatinya. Ini yang telah Allah janjikan untukmu di dunia, sedang di akhirat kamu akan mendapatkan yang lebih baik lagi".

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah) untuk menegakkan agama-Nya (sesudah mereka dianiaya) mengalami penganiayaan dari penduduk kota Mekah yang dimaksud adalah Nabi saw. dan para sahabatnya (pasti Kami akan memberikan tempat buat mereka) menempatkan mereka (di dunia ini) pada suatu tempat tinggal (yang baik) yakni kota Madinah. (Dan sesungguhnya pahala di akhirat) yaitu surga itu (adalah lebih besar) lebih agung (kalau mereka mengetahui) maksudnya kalau orang-orang kafir itu atau orang-orang yang tidak ikut hijrah benar-benar mengetahui tentang kemuliaan yang diperoleh oleh orang-orang yang berhijrah, niscaya mereka akan ikut hijrah bersama dengan orang-orang yang berhijrah.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menyebutkan tentang balasan-Nya kepada orang-orang yang berhijrah di jalan-Nya dengan mengharapkan rida-Nya. Mereka adalah orang-orang yang meninggalkan tempat kelahirannya dan teman-teman­nya serta sanak familinya dengan mengharapkan pahala dan balasan dari Allah Swt.

Dapat pula dikatakan bahwa penyebab turunnya ayat ini berkenaan dengan orang-orang muslim yang berhijrah ke negeri Habsyah (Abesinia), yaitu mereka yang mendapat tekanan keras dari kaumnya di Mekah, hingga terpaksa keluar meninggalkan kaumnya menuju negeri Habsyah, agar mereka dapat menyembah Tuhannya dengan tenang, tiada yang mengganggu. Di antara mereka yang hijrah ke negeri Habsyah dan yang termasuk orang yang paling terhormat di kalangan mereka ialah Usman ibnu Affan dan istrinya (yaitu Siti Ruqayyah binti Rasulullah), Ja'far ibnu Abu Talib (anak paman Rasulullah), Abu Salamah ibnu Abdul Aswad beserta sejumlah orang —kurang lebih delapan puluh orang— yang terdiri atas laki-laki dan wanita, dan istri Abu Bakar As-Siddiq, semoga Allah melimpahkan rida-Nya kepada mereka dan memuaskan mereka, Allah memang telah memperkenankannya.

Allah menjanjikan akan memberikan balasan yang baik kepada mereka di dunia dan akhirat.

Firman Allah Swt.:

...pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia.

Ibnu Abbas. Asy-Sya'bi. dan Qatadah mengatakan bahwa tempat yang bagus itu adalah kota Madinah.

Menurut pendapat lain adalah rezeki yang baik, kata Mujahid.

Pada hakikatnya di antara kedua pendapat ini tidak ada pertentangan, karena mereka meninggalkan tempat tinggal dan harta benda mereka, maka Allah menggantikannya dengan tempat tinggal dan harta benda yang lebih baik di dunia ini. Karena sesungguhnya barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan memberinya ganti dengan sesuatu yang lebih baik baginya daripada apa yang ditinggalkannya itu. Dan memang kenyataannya demikian, karena sesungguhnya Allah memperkuat mereka tinggal di berbagai negeri dan menjadikan mereka berkuasa atas hamba-hamba-Nya, sehingga jadilah mereka para raja dan para penguasa, dan masing-masing dari mereka menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.

Allah Swt. memberitahukan pula bahwa pahala-Nya bagi orang-orang yang berhijrah di hari akhirat nanti jauh lebih besar daripada apa yang diberikan kepada mereka di dunia. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar.

Yakni jauh lebih besar daripada apa yang diberikan kepada mereka di dunia.

...kalau mereka mengetahui.

Maksudnya, seandainya orang-orang yang tidak ikut hijrah bersama kaum Muhajirin mengetahui pahala yang disimpan oleh Allah Swt. di sisi-Nya bagi orang-orang yang taat kepada-Nya dan mengikuti Rasul-Nya.

Hasyim telah meriwayatkan dari Al-Awwam, dari seseorang yang menceritakan kepadanya bahwa Umar ibnul Khattab r.a. bilamana memberikan ‘ata kepada seseorang dari kalangan kaum Muhajirin selalu mengatakan, '"Ambillah, semoga Allah memberkatimu dalam pemberian ini. Inilah balasan yang dijanjikan oleh Allah di dunia, dan apa yang disimpan-Nya buatmu kelak di kampung akhriat adalah jauh lebih utama." Kemudian ia membacakan firman-Nya:

...pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhriat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang Mukmin yang berhijrah dari kampung halaman karena Allah dan tulus dalam mempertahankan keyakinan mereka setelah dizalimi dan menerima siksa dari orang-orang musyrik, mereka akan Kami berikan-sebagai pengganti ketulusan dan kesabaran mereka-kehidupan yang baik di dunia yang hanya bisa dicapai dengan berjihad. Pahala mereka pada hari kiamat jauh lebih besar. Begitu pula kenikmatan yang mereka rasakan di surga. Jika orang-orang yang menentang mereka mengetahui hal ini, niscaya mereka tidak akan menzalimi orang-orang Mukmin dan diri mereka sendiri.