Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 40

An-Nahl Ayat ke-40 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ اِذَآ اَرَدْنٰهُ اَنْ نَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ࣖ ( النحل : ٤٠)

innamā
إِنَّمَا
Only
sesungguhnya hanyalah
qawlunā
قَوْلُنَا
Our Word
perkataan Kami
lishayin
لِشَىْءٍ
to a thing
terhadap sesuatu
idhā
إِذَآ
when
apabila
aradnāhu
أَرَدْنَٰهُ
We intend it
Kami menghendakinya
an
أَن
(is) that
bahwa
naqūla
نَّقُولَ
We say
Kami katakan
lahu
لَهُۥ
to it
kepadanya
kun
كُن
"Be"
adalah/jadilah
fayakūnu
فَيَكُونُ
and it is
maka adalah/jadilah

Transliterasi Latin:

Innamā qaulunā lisyai`in iżā aradnāhu an naqụla lahụ kun fa yakụn (QS. 16:40)

English Sahih:

Indeed, Our word to a thing when We intend it is but that We say to it, "Be," and it is. (QS. [16]An-Nahl verse 40)

Arti / Terjemahan:

Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia. (QS. An-Nahl ayat 40)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Tidak sulit bagi Allah untuk melakukan apa saja yang dikehendakiNya, tidak terkecuali membangkitkan manusia pada hari Kiamat. Allah menyatakan, "Sesungguhnya firman Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya terjadi, Kami hanya mengatakan kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu sesuai kehendak dan sunah Kami. Semudah itulah Kami mewujudkan apa yang Kami kehendaki.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah swt menerangkan bahwa kekuasaan-Nya tidak terbatas dan tidak dapat dibatasi sedikit pun oleh semua makhluk, baik yang di langit maupun yang di bumi. Allah swt menyatakan bahwa apabila ia berkehendak untuk menghidupkan orang yang mati, Ia cukup mengatakan kepadanya, "Jadilah." Jadilah ia sesuai dengan kehendak Allah itu.
Pada ayat lain, Allah swt menerangkan bahwa terwujudnya sesuatu yang dikehendaki itu tidaklah memerlukan waktu yang lama, akan tetapi cukup dalam waktu yang singkat.
Allah swt berfirman:

Dan perintah Kami hanyalah (dengan) satu perkataan seperti kejapan mata. (al-Qamar/54: 50)

Allah juga menjelaskan bahwa membangkitkan orang-orang yang telah mati bagi-Nya sama halnya dengan menciptakan satu jiwa.
Allah swt berfirman:

Menciptakan dan membangkitkan kamu (bagi Allah) hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja (mudah). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (Luqman/31: 28)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya) artinya Kami berkehendak untuk mengadakannya. Lafal qaulunaa adalah mubtada sedangkan khabarnya ialah (Kami hanya mengatakan kepadanya, "Jadilah," maka jadilah ia) artinya, maka sesuatu yang dikehendaki-Nya itu ada seketika. Menurut qiraat lafal fayakuunu dibaca nashab sehingga menjadi fayakuuna karena diathafkan kepada lafal naquula. Ayat ini menunjukkan makna menetapkan kekuasaan Allah di dalam membangkitkan makhluk.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Dan dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:

Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya, "Jadilah.” Maka jadilah ia.

Artinya, Kami tinggal memerintahkan kepadanya sekali perintah, maka dengan serta merta hal itu telah ada. Sehubungan dengan hal ini, salah seorang penyair mengatakan dalam salah satu baitnya:

Apabila Allah menghendaki suatu urusan, maka sesungguhnya

Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah kamu, " dengan sekali perkataan, maka jadilah ia.

Dengan kata lain, Allah tidak memerlukan penegasan apa pun dalam perintah-Nya untuk mengadakan sesuatu. Karena sesungguhnya tiada sesuatu pun yang dapat mencegah kehendak-Nya dan tiada sesuatu pun yang dapat menentang-Nya, sebab hanya Dia sematalah Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahabesar, segala sesuatu tunduk di bawah kekuasaan dan keagungan-Nya. Maka tidak ada Tuhan selain Dia dan tidak ada Rabb kecuali hanya Dia semata.

Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa Al-Hasan ibnu Muhammad ibnus Sabbah pernah mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Hajjaj, dari Ibnu Juraij, telah menceritakan kepadaku Ata yang pernah mendengar Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Allah Swt. berfirman (dalam hadis Qudsi-Nya): Anak Adam mencaci-Ku, padahal tidaklah layak baginya mencaci­Ku. Anak Adam mendustakan Aku, padahal tidak layak baginya mendustakan Aku. Adapun pendustaannya kepada-Ku ialah: Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh, "Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati" (An Nahl:38). Maka Aku berfirman, "(Tidak demikian) bahkan (pasti Allah akan membangkitkannya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak menge­tahui" (An Nahl:38). Adapun caciannya terhadap-Ku ialah ucapannya yang mengatakan, "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga " (Al Maidah:73). Maka Aku berfirman, "Katakan­lah. 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak pula seorangpun yang setara dengan Dia' (Al-Ikhlas: 1 - 4).'"

Demikianlah menurut apa yang diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim secara mauquf. tetapi hadis ini dalam kitab Sahihain berpredikat marfu dengan lafaz yang lain.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tidak sulit bagi Kami untuk membangkitkan manusia pada hari kiamat sehingga orang-orang kafir memungkirinya. Karena jika Kami menghendaki sesuatu, cukuplah Kami mengatakan, "Jadilah!" maka jadilah sesuai yang Kami kehendaki itu.