Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 2

An-Nahl Ayat ke-2 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

يُنَزِّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةَ بِالرُّوْحِ مِنْ اَمْرِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اَنْ اَنْذِرُوْٓا اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاتَّقُوْنِ ( النحل : ٢)

yunazzilu
يُنَزِّلُ
He sends down
Dia menurunkan
l-malāikata
ٱلْمَلَٰٓئِكَةَ
the Angels
Malaikat
bil-rūḥi
بِٱلرُّوحِ
with the inspiration
dengan ruh/wahyu
min
مِنْ
of
dari
amrihi
أَمْرِهِۦ
His Command
perintahnya
ʿalā
عَلَىٰ
upon
atas/kepada
man
مَن
whom
siapa
yashāu
يَشَآءُ
He wills
Dia kehendaki
min
مِنْ
of
dari
ʿibādihi
عِبَادِهِۦٓ
His slaves
hamba-hambaNya
an
أَنْ
that
hendaklah
andhirū
أَنذِرُوٓا۟
"Warn
kamu beri peringatan
annahu
أَنَّهُۥ
that [He]
bahwasanya Dia
لَآ
(there is) no
tidak ada
ilāha
إِلَٰهَ
god
Tuhan
illā
إِلَّآ
except
melainkan
anā
أَنَا۠
Me
Aku
fa-ittaqūni
فَٱتَّقُونِ
so fear Me"
maka bertakwalah kepadaKu

Transliterasi Latin:

Yunazzilul-malā`ikata bir-rụḥi min amrihī 'alā may yasyā`u min 'ibādihī an anżirū annahụ lā ilāha illā ana fattaqụn (QS. 16:2)

English Sahih:

He sends down the angels, with the inspiration [i.e., revelation] of His command, upon whom He wills of His servants, [telling them], "Warn that there is no deity except Me; so fear Me." (QS. [16]An-Nahl verse 2)

Arti / Terjemahan:

Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: "Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku". (QS. An-Nahl ayat 2)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Menjelaskan kesempurnaan ketetapan dan penciptaan-Nya, Allah berfirman, "Dia menurunkan para malaikat, yakni Malaikat Jibril, membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki untuk diberi wahyu di antara hamba-hamba-Nya yang taat dan suci jiwanya. Inti wahyu itu ialah pesan yang berisi, "Peringatkanlah oleh kalian, wahai hamba-hamba yang Aku beri wahyu, bahwa tidak ada tuhan, penguasa alam raya, pencipta langit dan bumi yang berhak disembah selain Aku Yang Mahaesa dan Mahakuasa, tidak ada sekutu bagi-Ku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku. Berimanlah kepada-Ku, laksanakanlah semua perintah-Ku, dan tinggalkanlah segala laranganKu." (Lihat: Surah Ga fir/40: 15 dan asy-Syura /42: 52)

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah ayat tersebut turun, orang-orang Quraisy menanyakan, "Seandainya Allah memang berkuasa untuk mengazab para hamba-Nya yang lain, maka siapakah yang mengetahui hal yang sangat gaib ini yang tidak diketahui oleh siapa punjuga kecuali hanya Dia? Pertanyaan ini hanya menunjukkan pengingkaran mereka terhadap kejadian hari kiamat. Oleh sebab itu, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk mengatakan bahwa berita itu diketahui dari wahyu yang diturunkan Allah melalui malaikat. Dari wahyu itulah berita-berita gaib dapat diketahui. Wahyu itu dibawa oleh malaikat dengan perintah Allah kepada hamba-Nya yang dikehendaki. Penjelasan itu dikemukakan agar mereka dapat mengetahui bahwa seseorang yang menerima wahyu berarti telah menerima tugas kenabian. Yang dimaksud dengan roh dalam ayat ini ialah wahyu sebagai-mana tampak jelas artinya di ayat yang lain:

¦Yang menurunkan wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya,¦ (al-Mu'min/40: 15)

Dan firman-Nya lagi:

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami¦ (asy-Syura/42: 52)

Wahyu itu dibawa oleh para malaikat kepada para nabi semata-mata karena perintah Allah dan bukan kemauan malaikat itu sendiri. Seperti ditegaskan dalam ayat-ayat yang lain sebagai berikut:

Dan tidaklah kami (Jibril) turun kecuali atas perintah Tuhanmu. (Maryam/19: 64)
Dan firman Allah swt:

Mereka tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. (al-Anbiya'/21: 27)

Wahyu itu diberikan oleh Allah kepada para hamba-Nya yang terpilih dan mempunyai kesiapan mental untuk menerimanya. Gunanya sebagai sarana untuk memberikan peringatan kepada para hamba Allah. Antara lain, untuk menyampai-kan ajaran tauhid dan meyakinkan mereka tentang keesaan Allah, bahwa tidak ada tuhan yang wajib disembah kecuali Allah dan Dialah Tuhan bagi segala makhluk, sedang tuhan-tuhan yang lain adalah tuhan ciptaan mereka yang jauh dari kebenaran. Dengan demikian, wajib bagi manusia untuk menghambakan diri semata-mata kepada-Nya karena dengan jalan demikian manusia akan selamat dari kehancuran dan terlepas dari kesesatan. Dalam ayat itu terdapat petunjuk bahwa wahyu itu turun dari Allah kepada nabi-Nya dengan perantaraan para malaikat. Dalam ayat yang lain disebutkan:

Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (al-Baqarah/2: 285)

Malaikat disebut lebih dahulu daripada rasul-rasul untuk menyatakan bahwa malaikat itu menerima wahyu dari Allah tanpa perantara. Sedangkan yang dimaksud dengan kitab-kitab ialah wahyu yang disampaikan oleh para malaikat kepada para nabi-Nya.
Di akhir ayat ini, Allah swt menegaskan bahwa hendaklah manusia bertakwa hanya kepada-Nya. Ini adalah seruan yang ditujukan kepada orang-orang yang beriman agar tetap bertakwa kepada-Nya. Juga ditujukan kepada orang-orang kafir Quraisy yang menentang akan terjadinya hari kiamat agar mereka menghentikan kemusyrikannya dan meninggalkan sifat-sifat yang menentang terhadap ketentuan yang datang dari Allah dikarenakan sifat tergesa-gesa menolak sesuatu yang belum diyakini kebenarannya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dia menurunkan malaikat) yakni malaikat Jibril (dengan wahyu) dengan membawa wahyu (atas perintah-Nya) berdasarkan kehendak-Nya (kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya) mereka adalah para nabi (yaitu) huruf an di sini bermakna mufassirah atau kata penafsir (peringatkanlah olehmu sekalian) peringatkanlah orang-orang kafir dengan azab, dan beritahukanlah kepada mereka (bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka hendaklah kalian bertakwa kepada-Ku) artinya takutlah kalian kepada-Ku.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dia menurunkan malaikat-malaikat dengan (membawa) wahyu.

Yang dimaksud dengan ar-ruh dalam ayat ini ialah wahyu. Perihalnya sama dengan yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. (Asy Syuura:52)

Firman Allah Swt.:

...kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.:

Yang dimaksud adalah para nabi, seperti pengertian dalam firman-Nya:

“Allah lebih mengetahui dimana Dia menempatkan tugas kerasulan.” (Al-An’am: 124)

“Allah memilih utusan-utusan-Nya, dari malaikat dan dari manusia.” (Al Hajj: 75)

dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat). (Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur), tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Allah berfirman), "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” Hanya kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Al-Mu’min: 15-16)

Firman Allah Swt.:

Peringatkanlah oleh kamu sekalian.

Yakni agar mereka mendapat peringatan,

...bahwa tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka hendaklah kalian bertakwa kepada-Ku.

Artinya, takutlah kalian kepada siksaan-Ku kepada setiap orang yang menentang perintah-Ku dan menyembah selain-Ku.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dia menurunkan malaikat dengan membawa wahyu yang menghidupkan kalbu kepada para hamba-Nya yang dipilih untuk menjadi rasul. Para rasul itu diutus untuk memberi peringatan kepada manusia bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Aku. Maka jauhilah segala apa yang menyebabkan murka-Ku dan yang menjerumuskan kalian kepada siksaan. Hendaknya kalian selalu taat agar terlindung dari siksaan.