Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 98

Al-Hijr Ayat ke-98 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِّنَ السَّاجِدِيْنَۙ ( الحجر : ٩٨)

fasabbiḥ
فَسَبِّحْ
So glorify
maka bertasbihlah kamu
biḥamdi
بِحَمْدِ
with the praise
dengan memuji
rabbika
رَبِّكَ
(of) your Lord
Tuhanmu
wakun
وَكُن
and be
dan jadilah kamu
mina
مِّنَ
of
dari/termasuk
l-sājidīna
ٱلسَّٰجِدِينَ
those who prostrate
orang-orang yang bersujud

Transliterasi Latin:

Fa sabbiḥ biḥamdi rabbika wa kum minas-sājidīn (QS. 15:98)

English Sahih:

So exalt [Allah] with praise of your Lord and be of those who prostrate [to Him]. (QS. [15]Al-Hijr verse 98)

Arti / Terjemahan:

Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat), (QS. Al-Hijr ayat 98)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Karena itu, maka janganlah kaupedulikan ucapan mereka betapapun menyakitkan hatimu, tetapi bertasbihlah kepada Allah dengan menyucikan-Nya dari segala kesyirikan dan kekurangan disertai dengan memuji Tuhanmu yang selalu mengawasi dan melindungimu dari gangguan kaum kafir serta membimbingmu ke jalan kebenaran, dan jadilah engkau di antara orang yang bersujud, yakni taat, tekun, dan patuh kepada Allah, seperti yang telah kaulakukan selama ini.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini memberi jaminan kepada Nabi Muhammad bahwa Allah swt memeliharanya dari tindakan orang-orang musyrik Mekah yang memperolok-olok dan menyakitinya serta memelihara Al-Qur'an dari usaha-usaha orang-orang yang ingin mengotorinya.
Ath-thabari menyampaikan riwayat dari Sa'id bin Jubair bahwa orang-orang musyrik Mekah yang memperolok-olok Al-Qur'an dan Nabi Muhammad ialah al-Walid bin Mugirah, al-'As bin Wa'il, Al-'Adi bin Qais, Aswad bin Abdu Yaguts, dan Aswad bin Muththalib. Mereka semua terkenal dalam sejarah, dan sebab-sebab kematian mereka adalah akibat tindakan mereka sendiri.
Menurut suatu riwayat diterangkan bahwa suatu ketika Nabi saw berada di hadapan orang-orang kafir Mekah, mereka saling mengedipkan mata tanpa setahu Nabi Muhammad saw, dan berkata sesamanya dengan maksud mengejek Nabi, "Inikah orang yang mendakwakan dirinya nabi?" Pada waktu itu, Jibril a.s. menyertai Nabi, lalu Jibril menusuk punggung orang-orang yang memperolok-olokkan itu dengan jarinya, sehingga menimbulkan bekas, luka, dan borok yang busuk baunya. Tiada seorang pun yang mendekati mereka karena baunya itu. Maka turunlah ayat ini yang menegaskan bahwa Nabi saw dilindungi Allah swt dari gangguan orang-orang kafir.
Allah mengetahui bahwa Nabi saw merasa sedih karena olok-olokan dan tindakan orang-orang kafir. Untuk mengobati kesedihannya itu, Allah memerintahkan Nabi saw untuk bertasbih, mensucikan Allah dari segala sesuatu yang menyekutukan-Nya, salat, rukuk, sujud, banyak melakukan ibadah, berbuat baik, dan mengekang hawa nafsu. Hal ini berlaku pula bagi kaum Muslimin sampai akhir hayat mereka.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka bertasbihlah) seraya (memuji Rabbmu) artinya katakanlah subhaanallaah wa bihamdihi (dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud) yakni orang-orang yang mendirikan salat.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui bahwa dadamu men­jadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbih­lah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (salat). (Al Hijr:97-98)

Yakni sesungguhnya Kami, hai Muhammad, benar-benar mengetahui bahwa dadamu merasa sempit disebabkan gangguan yang mereka lancarkan terhadap dirimu, maka janganlah hal itu mengendurkan semangatmu, jangan pula memalingkanmu dari menyampaikan risalah Allah, dan bertawakallah kamu kepada-Nya, sesungguhnya Dialah yang memberimu kecukupan dan menolongmu dalam menghadapi mereka. Maka sibukkanlah dirimu dengan berzikir mengingat Allah, memuji-Nya, dan bertasbih kepada-Nya serta menyembah-Nya, yaitu dengan menger­jakan salat. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud.

Seperti yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:

telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah ibnu Saleh, dari Abuz Zahiriyyah, dari Kasir ibnu Murrah, dari Na'im ibnu Ammar yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Allah Swt. berfirman, "Hai anak Adam, janganlah kamu segan mengerjakan (salat sunat) empat rakaat di permulaan siang hari, tentulah Aku akan memberikan kecukupan kepadamu di akhir siang harinya.”

Imam Abu Daud dan Imam Nasai meriwayatkannya melalui hadis Mak-hul, dari Kasir ibnu Murrah dengan lafaz yang semisal. Karena itulah bilamana Rasulullah Saw. mengalami suatu musibah, maka beliau salat (sebagai penawarnya).

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Maka apabila kamu merasakan penderitaan itu, bersegeralah menghadap Allah. Masuklah ke dalam golongan orang-orang yang tunduk dan selalu memohon kepada-Nya. Dan jadikanlah salat sebagai penolongmu, karena salat mengandung kesembuhan.