Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 96
Al-Hijr Ayat ke-96 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
الَّذِيْنَ يَجْعَلُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۚ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ ( الحجر : ٩٦)
- alladhīna
- ٱلَّذِينَ
- Those who
- orang-orang yang
- yajʿalūna
- يَجْعَلُونَ
- set up
- (mereka) menjadikan
- maʿa
- مَعَ
- with
- beserta/disamping
- l-lahi
- ٱللَّهِ
- Allah
- Allah
- ilāhan
- إِلَٰهًا
- god
- Tuhan
- ākhara
- ءَاخَرَۚ
- another
- lain
- fasawfa
- فَسَوْفَ
- But soon
- maka kelak
- yaʿlamūna
- يَعْلَمُونَ
- they will come to know
- mereka mengetahui
Transliterasi Latin:
Allażīna yaj'alụna ma'allāhi ilāhan ākhar, fa saufa ya'lamụn(QS. 15:96)
English Sahih:
Who make [equal] with Allah another deity. But they are going to know. (QS. [15]Al-Hijr verse 96)
Arti / Terjemahan:
(Yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya). (QS. Al-Hijr ayat 96)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Mereka yang memperolok-olokkanmu tidak lain hanyalah orang yang menganggap adanya tuhan selain Allah. Anggapan mereka ini merupakan kesalahan besar. Karena itu, mereka kelak akan mengetahui akibat yang sangat pedih dari kedurhakaan dan kesyirikan mereka."
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini memberi jaminan kepada Nabi Muhammad bahwa Allah swt memeliharanya dari tindakan orang-orang musyrik Mekah yang memperolok-olok dan menyakitinya serta memelihara Al-Qur'an dari usaha-usaha orang-orang yang ingin mengotorinya.
Ath-thabari menyampaikan riwayat dari Sa'id bin Jubair bahwa orang-orang musyrik Mekah yang memperolok-olok Al-Qur'an dan Nabi Muhammad ialah al-Walid bin Mugirah, al-'As bin Wa'il, Al-'Adi bin Qais, Aswad bin Abdu Yaguts, dan Aswad bin Muththalib. Mereka semua terkenal dalam sejarah, dan sebab-sebab kematian mereka adalah akibat tindakan mereka sendiri.
Menurut suatu riwayat diterangkan bahwa suatu ketika Nabi saw berada di hadapan orang-orang kafir Mekah, mereka saling mengedipkan mata tanpa setahu Nabi Muhammad saw, dan berkata sesamanya dengan maksud mengejek Nabi, "Inikah orang yang mendakwakan dirinya nabi?" Pada waktu itu, Jibril a.s. menyertai Nabi, lalu Jibril menusuk punggung orang-orang yang memperolok-olokkan itu dengan jarinya, sehingga menimbulkan bekas, luka, dan borok yang busuk baunya. Tiada seorang pun yang mendekati mereka karena baunya itu. Maka turunlah ayat ini yang menegaskan bahwa Nabi saw dilindungi Allah swt dari gangguan orang-orang kafir.
Allah mengetahui bahwa Nabi saw merasa sedih karena olok-olokan dan tindakan orang-orang kafir. Untuk mengobati kesedihannya itu, Allah memerintahkan Nabi saw untuk bertasbih, mensucikan Allah dari segala sesuatu yang menyekutukan-Nya, salat, rukuk, sujud, banyak melakukan ibadah, berbuat baik, dan mengekang hawa nafsu. Hal ini berlaku pula bagi kaum Muslimin sampai akhir hayat mereka.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Yaitu orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah) kalimat ayat ini berkedudukan menjadi sifat. Akan tetapi menurut suatu pendapat dianggap sebagai mubtada, oleh karena mengandung makna syarat, maka khabarnya dimasuki huruf fa, yaitu (maka mereka kelak akan mengetahui) akibat-akibat perbuatannya itu.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
(Yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah, maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya).
Ayat ini mengandung ancaman yang keras dan janji yang pasti kepada orang yang menjadikan sembahan lain di samping Allah.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Penglihatan mereka telah melemah, hingga membuat mereka menjadikan berhala-berhala sebagai sekutu Allah. Tapi mereka akan mengetahui sendiri akibat-akibat kesyirikan mereka itu, pada saat ditimpakan azab yang menyakitkan.