Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 80

Al-Hijr Ayat ke-80 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَلَقَدْ كَذَّبَ اَصْحٰبُ الْحِجْرِ الْمُرْسَلِيْنَۙ ( الحجر : ٨٠)

walaqad
وَلَقَدْ
And certainly
dan sesungguhnya
kadhaba
كَذَّبَ
denied
telah mendustakan
aṣḥābu
أَصْحَٰبُ
(the) companions
penduduk
l-ḥij'ri
ٱلْحِجْرِ
(of) the Rocky Tract
Hijir
l-mur'salīna
ٱلْمُرْسَلِينَ
the Messengers
para Rasul

Transliterasi Latin:

Wa laqad każżaba aṣ-ḥābul-ḥijril-mursalīn (QS. 15:80)

English Sahih:

And certainly did the companions of al-Hijr [i.e., the Thamud] deny the messengers. (QS. [15]Al-Hijr verse 80)

Arti / Terjemahan:

Dan sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al Hijr telah mendustakan rasul-rasul, (QS. Al-Hijr ayat 80)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Usai menuturkan kisah kaum Nabi Lut dan Nabi Syu'aib, Allah lalu menceritakan kisah Kaum Samud, kaum Nabi Saleh. Allah berfirman, "Dan sesungguhnya penduduk negeri aˆijr, yakni kaum Samud yang mendiami suatu wilayah di Wadi al-Qura antara Madinah dengan Suriah, benar-benar telah mendustakan Nabi Saleh sebagai salah seorang dari para rasul yang Allah utus kepada mereka.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa penduduk kota al-Hijr telah men-dustakan para rasul. Dalam ayat ini disebutkan rasul-rasul padahal mereka hanya mendustakan seorang rasul, yaitu Nabi Saleh a.s., karena mendustakan seorang rasul hukumnya sama dengan mendustakan seluruh rasul Allah. Seluruh rasul yang diutus Allah membawa agama tauhid dan asas-asas agama yang sama. Walaupun mendustakan seorang rasul, tetapi mereka telah mendustakan ketauhidan dan asas-asas agama yang dibawa rasul itu, yang berarti mereka telah mendustakan seluruh rasul.
Kota al-Hijr adalah tempat tinggal kaum Samud yang terletak antara Mekah dan Syam, di dekat Wadil-Qura. Kepada mereka diutus Nabi Saleh yang diberi mukjizat sebagai bukti kerasulannya. Saleh menyatakan mukjizatnya berupa unta betina yang mereka kenal sebagai bukti kerasulan-nya. Unta itu tidak boleh diganggu dan disakiti. Jatah air minumnya ditentukan banyaknya secara bergantian, yaitu sehari untuk minum unta dan sehari untuk minum mereka semuanya. Tetapi mereka tidak mau mengikuti ketentuan Saleh itu, bahkan mereka menyembelih unta itu.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan sesungguhnya penduduk kota Al-Hijr telah mendustakan) Al-Hijr, nama sebuah lembah yang terletak di antara kota Madinah dan negeri Syam; tempatnya kaum Tsamud (rasul-rasulnya) mereka mendustakan nabi mereka yaitu Nabi Saleh, hal ini berarti sama saja dengan mendustakan rasul-rasul lainnya, karena sesungguhnya ajaran yang disampaikan oleh para rasul itu pada hakikatnya sama, yaitu ajaran tauhid.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Penduduk kota Al-Hijr adalah kaum Samud yang mendustakan Nabi Saleh a.s. Barang siapa yang mendustakan seorang rasul, berarti dia men­dustakan semua rasul. Karena itulah dalam ayat ini disebutkan bahwa mereka mendustakan rasul-rasul Allah. Allah menyebutkan pula bahwa Dia telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan-Nya yang menunjukkan kebenaran dari apa yang disampaikan oleh Nabi Saleh kepada mereka, yaitu seperti unta betina yang dikeluarkan oleh Allah dari batu besar kepada mereka berkat doa Nabi Saleh a.s. Unta itu hidup bebas di kota mereka dan mempunyai jadwal hari minumnya tersendiri, sedangkan mereka pun mempunyai jadwal hari minumnya pula yang telah ditentukan. Akan tetapi, setelah mereka bersikap kelewat batas dan berani menyembelih unta itu, maka Saleh a.s. berkata kepada mereka:

Bersuka rialah kalian di rumah kalian selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan. (Huud:65)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sebagaimana bangsa-bangsa terdahulu, penduduk Hijr(1) juga mendustakan rasul yang diutus kepada mereka. Dengan perkataan mereka itu, berarti mereka telah mendustakan semua rasul, karena misi mereka adalah satu. (1) Penduduk Hijr adalah bangsa Tsamûd. Hijr itu sendiri adalah sebuah lembah yang terletak di antara Madinah dan Syam. Lihat catatan kaki tafsir surat al-A'râf, ayat 73).