Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 78

Al-Hijr Ayat ke-78 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَاِنْ كَانَ اَصْحٰبُ الْاَيْكَةِ لَظٰلِمِيْنَۙ ( الحجر : ٧٨)

wa-in
وَإِن
And were
dan sesungguhnya
kāna
كَانَ
And were
adalah
aṣḥābu
أَصْحَٰبُ
(the) companions
penduduk
l-aykati
ٱلْأَيْكَةِ
(of) the wood
Aikah
laẓālimīna
لَظَٰلِمِينَ
surely wrongdoers
sungguh orang-orang yang zalim

Transliterasi Latin:

Wa ing kāna aṣ-ḥābul-aikati laẓālimīn (QS. 15:78)

English Sahih:

And the companions of the thicket [i.e., the people of Madyan] were [also] wrongdoers, (QS. [15]Al-Hijr verse 78)

Arti / Terjemahan:

Dan sesungguhnya adalah penduduk Aikah itu benar-benar kaum yang zalim, (QS. Al-Hijr ayat 78)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah mengisahkan pembinasaan kaum Nabi Lut karena kedurhakaan mereka pada ayat-ayat sebelumnya, pada ayat berikut Allah menuturkan kisah kaum Nabi Syu'aib dan kebinasaan mereka. Allah berfirman, "Dan sesungguhnya penduduk Aikah itu, yakni sebuah lokasi di wilayah Madyan yang ditinggali oleh kaum Nabi Syu'aib, benar-benar kaum yang zalim. Mereka suka menyamun dan merampok orang-orang yang melewati negeri mereka serta curang dalam menakar dan menimbang.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa penduduk kota Aikah adalah penduduk yang zalim dan ingkar. Kepada mereka diutus Nabi Syuaib a.s., tetapi mereka mengingkari dan mendustakan dakwahnya.
Dalam hadis diterangkan hubungan penduduk Aikah dengan penduduk kota Madyan.
Rasulullah saw berkata, "Sesungguhnya penduduk kota Madyan dan penduduk Aikah itu adalah dua umat yang kepada keduanya Allah mengutus Nabi Syuaib". (Riwayat Ibnu Mardawaih dan Ibnu 'Asakir)

Arti dasar dari Aikah ialah hutan, kemudian menjadi nama suatu negeri karena negeri itu memiliki banyak hutan. Negeri itu terletak di daerah Madyan.
Penduduk Aikah menganut kepercayaan politeisme, suka menyamun dan merampok orang yang lewat negeri mereka, serta berlaku curang dalam menimbang dan menakar. Kepada mereka diutus Nabi Syuaib a.s., tetapi mereka mengingkarinya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan sesungguhnya) lafal in adalah bentuk takhfif daripada inna (adalah penduduk Aikah itu) yang terkenal dengan pohon-pohonnya yang subur dan rindang, terletak di dekat kota Madyan, dan mereka adalah kaum Nabi Syuaib (benar-benar kaum yang zalim) disebabkan mereka mendustakan Nabi Syuaib.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Penduduk kota Aikah adalah kaum Nabi Syu'aib.

Ad-Dahhak, Qatadah, dan yang lainnya mengatakan bahwa Aikah adalah nama sebuah pohon rindang (yang ada di kota itu).

Perbuatan zalim mereka ialah karena mereka mempersekutukan Allah, gemar merampok (orang-orang yang lewat), serta gemar mengurangi takaran dan timbangan. Maka Allah menghukum mereka dengan teriakan yang mengguntur, gempa dan azab di hari mereka dinaungi awan.

Mereka berada di dekat kaum Lut sesudah kaum Lut binasa, dan hal itu pertanda tempat tinggal mereka berdampingan.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Seperti pendustaan kaum Lûth, penduduk kota yang ditumbuhi pepohonan lebat dan berbuah juga mendustakan rasul mereka. Mereka adalah orang-orang yang benar-benar zalim dalam akidah dan hidup bermasyarakat.