Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 72

Al-Hijr Ayat ke-72 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

لَعَمْرُكَ اِنَّهُمْ لَفِيْ سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُوْنَ ( الحجر : ٧٢)

laʿamruka
لَعَمْرُكَ
By your life
demi umurmu
innahum
إِنَّهُمْ
indeed they
sesungguhnya mereka
lafī
لَفِى
were in
sungguh dalam
sakratihim
سَكْرَتِهِمْ
their intoxication
kemabukan mereka
yaʿmahūna
يَعْمَهُونَ
wandering blindly
mereka bingung

Transliterasi Latin:

La'amruka innahum lafī sakratihim ya'mahụn (QS. 15:72)

English Sahih:

By your life, [O Muhammad], indeed they were, in their intoxication, wandering blindly. (QS. [15]Al-Hijr verse 72)

Arti / Terjemahan:

(Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)". (QS. Al-Hijr ayat 72)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Sebelum melanjutkan kisah kaum Nabi Lut, Allah berfirman, "Demi umurmu, wahai Nabi Muhammad atau Nabi Nuh, sungguh mereka, yakni kaum Nabi Lut terus saja terombang-ambing dalam kemabukan sehingga tidak akan menyadari kesesatan mereka."

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan penegasan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw bahwa perbuatan homoseksual dan lesbian yang dilakukan kaum Lut benar-benar perbuatan keji dan sesat, karena itu wajib dijauhi dan ditinggalkan.
Orang Arab biasa bersumpah dengan menyebut umur seseorang. Dalam ayat ini Allah swt bersumpah dengan umur dan kehidupan Nabi Muhammad saw yang tujuannya ialah untuk menunjukkan keutamaan Nabi Muhammad saw.
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang bersumpah dalam ayat ini ialah para malaikat. Mereka menyatakan perbuatan kaum Lut yang demikian itu keterlaluan. Akan tetapi, pendapat ini dibantah oleh riwayat yang mengatakan bahwa Allah swt tidak pernah bersumpah dengan menyebut umur nabi-nabi dan rasul-rasul yang lain, kecuali menyebut umur Nabi Muhammad saw. Hal ini semata-mata untuk menunjukkan keutamaan Nabi Muhammad.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

("Demi umurmu) khithab atau pembicaraan ini ditujukan kepada Nabi saw.; artinya demi hidupmu (sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan atau kesesatan") yakni mereka bergelimang di dalam kesesatannya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan). (Al Hijr:72)

Allah Swt. bersumpah dengan menyebut usia Nabi Saw. Hal ini jelas menunjukkan suatu penghormatan yang besar dan kedudukan yang tinggi bagi Nabi Saw.

Amr ibnu Malik An-Nakri telah meriwayatkan dari Abul Jauza, dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Tiadalah Allah menciptakan dan menjadikan makhluk yang lebih dimuliakan-Nya daripada Nabi Muhammad Saw. Saya belum pernah mendengar Allah bersumpah dengan menyebut usia seseorang selain Nabi Muhammad Saw. sendiri." Allah Swt. berfirman: Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan). (Al Hijr:72) Yakni demi hidupmu, demi usiamu, demi keberadaanmu di dunia. Sesungguhnya mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan). (Al Hijr:72) Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir.

Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Sakratihim" (kemabukan mereka). Makna yang dimaksud ialah kesesatan mereka. Dan ya'mahun artinya bermain-main.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas "sehubungan dengan makna firman-Nya, "La'amruka," artinya demi hidupmu Muhammad. Sesungguhnya mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan). Ya'mahun artinya sama dengan yataraddadun, yaitu terombang-ambing.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Demi hidupmu, wahai Nabi yang terpercaya, sesungguhnya mereka lengah, seperti orang mabuk, terhadap azab yang akan menimpa mereka. Mereka adalah orang-orang tersesat dan bimbang, tidak mengerti jalan yang akan dilalui.