Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 70

Al-Hijr Ayat ke-70 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

قَالُوْٓا اَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ ( الحجر : ٧٠)

qālū
قَالُوٓا۟
They said
mereka berkata
awalam
أَوَلَمْ
"Did not
ataukah tidak
nanhaka
نَنْهَكَ
we forbid you
kami melarangmu
ʿani
عَنِ
from
dari
l-ʿālamīna
ٱلْعَٰلَمِينَ
the world?"
alam semesta

Transliterasi Latin:

Qālū a wa lam nan-haka 'anil-'ālamīn (QS. 15:70)

English Sahih:

They said, "Have we not forbidden you from [protecting] people?" (QS. [15]Al-Hijr verse 70)

Arti / Terjemahan:

Mereka berkata: "Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?" (QS. Al-Hijr ayat 70)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Nasihat Nabi Lut tidak membuat para pendurhaka itu mengurungkan niat. Dengan angkuh dan sombong mereka berkata, "Dan bukankah kami sejak awal telah melarangmu, wahai Lut, dari melindungi manusia; yakni para tamumu yang ingin kami ajak melakukan hubungan seksual?"

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ketika kaum Lut, penduduk kota Sodom, mendengar bahwa Lut kedatangan tamu-tamu yang gagah, mereka pun bergembira. Timbullah hawa nafsu jahat mereka untuk berbuat homoseksual dengan tamu-tamu itu, yang merupakan kebiasaan buruk yang selalu mereka lakukan.
Melihat tingkah laku kaumnya, Lut a.s. berkata kepada mereka, "Sesungguhnya pemuda-pemuda yang kamu datangi dan kamu ajak melakukan perbuatan mesum adalah tamu-tamuku. Aku harus menghormati dan memuliakan tamu-tamuku itu, janganlah kamu melakukan perbuatan mesum dengan mereka, karena tindakan kamu itu akan memberi malu kepadaku. Bertakwalah kamu kepada Allah, peliharalah dirimu dari siksaan-Nya, dan janganlah kamu memperkosa mereka."
Kaum Lut menentang dan mengancam Nabi Lut karena perkataannya itu dengan mengatakan, "Bukankah kami pernah melarangmu untuk melindungi tamu-tamu yang datang ke sini dari keinginan dan perbuatan yang akan kami lakukan terhadap mereka."
Perkataan kaum Lut ini memberikan isyarat bahwa kaum Lut itu selalu memaksa tamu-tamu yang datang ketika itu agar bersedia melakukan perbuatan homoseksual dengan mereka. Perbuatan keji itu dilarang oleh Lut. Akan tetapi, mereka tidak menghiraukan larangan itu, bahkan mereka mengancam Lut dengan suatu hukuman, seandainya Lut masih mencampuri urusan mereka itu.
Tetapi Lut masih memperingatkan mereka dan menawarkan kepada mereka putri-putrinya untuk mereka nikahi, karena itulah yang sesuai dengan sunatullah. Beliau berkata, "Hai kaumku, menikahlah dengan putri-putriku. Janganlah kamu melakukan perkawinan dengan orang yang sejenis denganmu, karena kawin dengan orang yang sejenis itu diharamkan Allah. Lakukanlah perbuatan yang halal dan sesuai dengan sunatullah. Allah sengaja menciptakan laki-laki dan perempuan agar mereka menikah dan memiliki keturunan. Jika kamu terus berbuat demikian, niscaya kamu tidak akan memiliki keturunan dan jenis manusia akan punah dari muka bumi."
Dalam ayat ini, Lut a.s. menyebut "putri-putriku". Maksudnya ialah "para pengikutnya yang wanita" karena seorang nabi biasa menyebut kaumnya dengan anak-anaknya dan istri nabi adalah ibu dari umatnya sebagaimana firman Allah:

Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka. (al-Ahzab/33: 6)

Jika istri-istri nabi adalah ibu orang-orang yang beriman, tentulah nabi sendiri adalah bapak mereka dan seluruh umatnya adalah putra-putrinya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Mereka berkata, "Bukankah kami telah melarangmu dari menerima manusia?") yakni menerima mereka sebagai tamumu.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Maka mereka berkata kepada Nabi Lut sebagai jawaban mereka:

Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?

Artinya, bukankah kami telah melarangmu menerima tamu. Kemudian Nabi Lut memberikan petunjuk kepada mereka agar mengawini wanita-wanita mereka, karena Tuhan mereka telah menjadikan kaum wanita sebagai pasangan yang dihalalkan bagi mereka. Dalam pembahasan yang lalu telah disebutkan keterangan mengenai hal ini dengan penjelasan yang sudah cukup, sehingga tidak perlu diulangi lagi di sini.

Semuanya itu terjadi, sedangkan mereka dalam keadaan lalai dan tidak menyadari akan ujian yang sedang ditimpakan atas mereka dan azab apakah yang akan ditimpakan kepada mereka di pagi harinya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Para pelaku kejahatan itu berkata, "Bukankah kami telah melarangmu untuk menjamu seseorang kemudian sekarang kamu mencegah kami melampiaskan keinginan kami kepada mereka?"