Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 33

Al-Hijr Ayat ke-33 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

قَالَ لَمْ اَكُنْ لِّاَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهٗ مِنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍ ( الحجر : ٣٣)

qāla
قَالَ
He said
(iblis) berkata
lam
لَمْ
"I am not
tidak ada
akun
أَكُن
"I am not
aku adalah
li-asjuda
لِّأَسْجُدَ
(one) to prostrate
untuk bersujud
libasharin
لِبَشَرٍ
to a human
kepada manusia
khalaqtahu
خَلَقْتَهُۥ
whom You created
Engkau telah menciptakannya
min
مِن
(out) of
dari
ṣalṣālin
صَلْصَٰلٍ
clay
tanah liat yang kering
min
مِّنْ
from
dari
ḥama-in
حَمَإٍ
black mud
lumpur hitam
masnūnin
مَّسْنُونٍ
altered"
yang berbentuk

Transliterasi Latin:

Qāla lam akul li`asjuda libasyarin khalaqtahụ min ṣalṣālim min ḥama`im masnụn (QS. 15:33)

English Sahih:

He said, "Never would I prostrate to a human whom You created out of clay from an altered black mud." (QS. [15]Al-Hijr verse 33)

Arti / Terjemahan:

Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk" (QS. Al-Hijr ayat 33)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mendapat pertanyaan demikian dari Allah, ia (Iblis) berkata dengan pongah, "Aku sekali-kali tidak akan pernah sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk." Aku lebih mulia daripadanya karena Engkau telah menciptakan aku dari api. (Lihat: Surah al-A'ra f/7: 12)

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah swt memerintahkan agar Nabi Muhammad saw mengingatkan umatnya, tatkala Allah mengatakan kepada para malaikat tentang maksud-Nya untuk menciptakan Adam. Dia akan menciptakan manusia dari tanah kering yang berasal dari lumpur hitam, dan jika Dia telah menyempurnakan bentuknya dengan sebaik-baiknya, akan ditiupkan ke dalamnya roh ciptaan-Nya serta akan memerintahkan malaikat dan Iblis sujud kepadanya sebagai penghormatan kepadanya.
Perintah Allah ini dilaksanakan oleh para malaikat dengan patuh dan khidmat, kecuali Iblis. Ia enggan bersujud kepada Adam, karena ia merasa dirinya lebih tinggi derajatnya daripada Adam. Ia diciptakan dari api, sedang Adam diciptakan dari tanah.
Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa peristiwa penciptaan Adam dan peristiwa pengingkaran Iblis terhadap perintah Allah serta ketaatan dan keikhlasan malaikat melaksanakan perintah itu menggambarkan watak dari ketiga macam makhluk Allah tersebut. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang selalu tunduk dan patuh kepada perintah Allah, tidak pernah mengingkarinya sedikit pun. Oleh karena itu, malaikat dijadikan Allah sebagai pengawal dan pengatur bumi dengan izin-Nya, dan diperintahkan tunduk kepada Adam beserta keturunannya.
Adapun manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Penggabungan kedua macam unsur ini menyebabkan manusia mempunyai potensi untuk mengambil manfaat dari bumi seluruhnya dengan pengetahuan yang dianugerahkan Allah kepadanya. Terbuka berbagai kemungkinan baginya untuk berbuat dan bekerja guna memenuhi dan melengkapi kebutuhan yang diperlukannya dengan menggali dan mengambilnya dari perbendaharaan Allah swt.
Dengan potensi diri dan ilmu pengetahuan, manusia dapat memanfaatkan air, udara, barang tambang, tumbuh-tumbuhan, binatang ternak, garis edar planet-planet, kekuatan listrik, kekuatan atom, dan sebagainya. Dengan demikian, tampaklah kelebihan manusia dari malaikat dan setan sebagai-mana yang dapat dipahami dari jawaban Allah kepada para malaikat waktu Adam a.s. akan diciptakan Allah. Allah swt berfirman:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (al-Baqarah/2: 30)

Di atas telah diterangkan keingkaran Iblis yang tidak mau mengikuti perintah Allah agar sujud kepada Adam. Diterangkan pula berbagai alasan yang dikemukakan Iblis sehubungan dengan keingkarannya itu. Sikap Iblis yang demikian menunjukkan kebodohan dan kefasikannya, karena:
1. Ia menentang perintah Tuhannya, sebagaimana yang dipahami dari jawabannya.
2. Ia mengemukakan alasan-alasan yang sangat lemah. Alasan-alasan itu menunjukkan kebodohannya sendiri.
3. Ia tidak mau mengikuti perintah Allah dengan mengatakan bahwa ia lebih baik dari Adam.
4. Alasan yang dikemukakan bahwa ia lebih baik dari Adam merupakan pendapatnya sendiri tanpa alasan yang dapat diterima oleh akal pikiran.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Berkata iblis, "Aku sekali-kali tidak akan sujud) tidak layak bagiku untuk sujud (kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.")

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Lihat tafsir ayat 28

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Iblîs menjawab, "Tak pantas aku bersujud kepada manusia yang Engkau ciptakan dari tanah kering yang dapat bersuara ketika diketuk dan dapat berubah-ubah warnanya."