Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 26

Al-Hijr Ayat ke-26 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ ( الحجر : ٢٦)

walaqad
وَلَقَدْ
And verily
dan sesungguhnya
khalaqnā
خَلَقْنَا
We created
Kami telah menciptakan
l-insāna
ٱلْإِنسَٰنَ
humankind
manusia
min
مِن
(out) of
dari
ṣalṣālin
صَلْصَٰلٍ
sounding clay
tanah liat yang kering
min
مِّنْ
from
dari
ḥama-in
حَمَإٍ
black mud
lumpur hitam
masnūnin
مَّسْنُونٍ
altered
berbentuk

Transliterasi Latin:

Wa laqad khalaqnal-insāna min ṣalṣālim min ḥama`im masnụn (QS. 15:26)

English Sahih:

And We did certainly create man out of clay from an altered black mud. (QS. [15]Al-Hijr verse 26)

Arti / Terjemahan:

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS. Al-Hijr ayat 26)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah menggambarkan nikmat-nikmat Allah di alam sekitar manusia, melalui ayat-ayat berikut Allah menjelaskan penciptaan manusia. Allah menyatakan, "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia, yakni Adam, dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa setelah menyempurnakan bentuk ciptaan-Nya, Allah lalu meniupkan roh kepadanya. Menurut para saintis, kata hama' (lumpur hitam) pada ayat ini mengisyaratkan akan terlibatnya molekul air (H2O) dalam proses terbentuknya molekul-molekul pendukung proses kehidupan. Seperti diketahui 'air adalah media bagi terjadinya suatu proses reaksi kimiawi/biokimiawi untuk membentuk suatu molekul baru. Kata "yang diberi bentuk", mengisyaratkan bahwa reaksi biokimiawi yang terjadi dalam media berair itu, telah menjadikan unsur-unsur, yang semula 'hanya atom-atom menjadi suatu molekul organik, yang susunan dan bentuknya tertentu, seperti asam amino atau nukleotida.
Pada ayat yang lain, Allah swt menerangkan kejadian manusia itu:

Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api tanpa asap. (ar-Rahman/55: 14-15)

Secara ilmiah, tembikar adalah semacam porcelain, yang dalam proses reaksi kimiawi dapat digunakan sebagai katalis untuk terjadinya proses polimerisasi. Kata "tanah kering seperti tembikar" mungkin mengisyaratkan terjadinya proses polimerasasi atau reaksi perpanjangan rantai molekul dari asam-asam amino menjadi protein atau dari nukleotida menjadi polinukleotida, termasuk molekul Desoxyribonucleic Acid (DNA), suatu materi penyusun struktur gena makhluk hidup.
Dan firman Allah swt:

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya." (shad/38: 71-72)

Yang dimaksud dengan insan (manusia) dalam ayat ini, ialah Adam a.s. yang merupakan bapak seluruh manusia. Sebagian ahli tafsir berpendapat Adam yang disebut dalam ayat ini bukanlah manusia pertama, karena sebelum itu Allah swt telah menciptakan beribu-ribu Adam. Tetapi Nabi Adam adalah nabi pertama yang diberi tugas untuk berdakwah kepada manusia agar mengikuti jalan yang benar.
Dalam hadis Nabi diterangkan proses penciptaan Adam itu. Nabi Muhammad saw bersabda:
Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla telah menciptakan Adam dari kepalan tanah yang diambil dari segala macam tanah, maka lahirlah anak Adam menurut kadar tanah itu. Di antara mereka ada yang merah, ada yang hitam, dan ada di antara kedua warna itu. Ada yang mudah, ada yang sukar, ada yang baik, dan ada yang buruk. (Riwayat Ahmad dan Muslim dari 'Aisyah)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) yaitu Nabi Adam (dari tanah liat kering) tanah liat kering yang apabila diketuk akan terdengar daripadanya suara melenting (yang berasal dari lumpur hitam) tanah liat yang hitam (yang diberi bentuk) diubah bentuknya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah mengatakan bahwa makna yang dimaksud dengan salsal dalam ayat ini ialah tanah liat kering.

Makna lahiriah ayat sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api. (Ar-Rahmah: 14-15)

Dari Mujahid, disebutkan pula bahwa salsal artinya tanah yang berbau busuk. Tetapi tafsir ayat dengan ayat yang lain adalah lebih utama.

Firman Allah Swt.:

...dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Ad-Dahhak, bahwa al-hama-il masnun ialah tanah yang berbau busuk.

Menurut pendapat lain, yang dimaksud dengan masnun dalam ayat ini ialah yang dituangkan.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dalam sistem penciptaan, Kami menciptakan dua jenis makhluk di bumi. Manusia Kami ciptakan dari tanah kering yang dapat bersuara ketika diketuk(1). (1) Shalshâl (tanah liat) dan hama' (tanah lumpur) adalah jenis tanah yang memiliki komponen yang sama dengan manusia. Secara kimiawi, jenis tanah itu terdiri atas unsur-unsur debu dan air, dua unsur yang membentuk manusia. Banyak ayat lain dalam al-Qur'ân yang berbicara mengenai hal ini.