Skip to content

Al-Qur'an Surat Ar-Ra'd Ayat 7

Ar-Ra'd Ayat ke-7 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ اٰيَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖۗ اِنَّمَآ اَنْتَ مُنْذِرٌ وَّلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ ࣖ ( الرّعد : ٧)

wayaqūlu
وَيَقُولُ
And say
dan berkata
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
kafarū
كَفَرُوا۟
disbelieved
kafir/ingkar
lawlā
لَوْلَآ
"Why not
mengapa tidak
unzila
أُنزِلَ
has been sent down
diturunkan
ʿalayhi
عَلَيْهِ
to him
kepadanya
āyatun
ءَايَةٌ
a sign
suatu tanda
min
مِّن
from
dari
rabbihi
رَّبِّهِۦٓۗ
his Lord?"
Tuhannya
innamā
إِنَّمَآ
Only
sesungguhnya hanyalah
anta
أَنتَ
you
kamu
mundhirun
مُنذِرٌۖ
(are) a warner
pemberi peringatan
walikulli
وَلِكُلِّ
and for every
dan bagi tiap-tiap
qawmin
قَوْمٍ
people
kaum
hādin
هَادٍ
(is) a guide
orang yang memberi petunjuk

Transliterasi Latin:

Wa yaqụlullażīna kafarụ lau lā unzila 'alaihi āyatum mir rabbih, innamā anta munżiruw wa likulli qaumin hād (QS. 13:7)

English Sahih:

And those who disbelieved say, "Why has a sign not been sent down to him from his Lord?" You are only a warner, and for every people is a guide. (QS. [13]Ar-Ra'd verse 7)

Arti / Terjemahan:

Orang-orang yang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Tuhannya?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk. (QS. Ar-Ra'd ayat 7)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Tidak cukup sampai di situ, kaum kafir Mekah juga meminta Nabi Muhammad mendatangkan mukjizat yang kasat mata seperti mukjizat Nabi Musa. Dan orang-orang kafir berkata dengan maksud mengejek Nabi Muhammad dan kaum muslim, "Mengapa tidak diturunkan kepadanya suatu tanda mukjizat inderawi dari Tuhannya?" Sesungguhnya engkau, wahai Muhammad, hanyalah seorang pemberi peringatan, petunjuk, dan bimbingan menuju jalan kebenaran; dan bagi setiap kaum di mana pun berada, selalu ada orang yang memberi petunjuk, baik itu nabi maupun pewarisnya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini dijelaskan bagaimana orang-orang kafir berkata kepada Nabi Muhammad dengan nada menantang mengapa tidak diturunkan kepadanya tanda kebesaran dari Tuhannya seperti tongkat sebagai mukjizat yang diberikan kepada Nabi Musa dan unta kepada Nabi Saleh, serta mengapa Muhammad tidak bisa menjadikan bukit Safa menjadi emas atau mengubah bukit-bukit ini menjadi lembah dengan sungai yang mengalir. Mereka menuntut yang demikian itu karena menyangka bahwa Al-Quran bukan merupakan mukjizat. Allah swt telah menolak tuntutan mereka itu dengan firman-Nya:
Dan tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena (tanda-tanda) itu telah didustakan oleh orang terdahulu. (al-Isra/17: 59)

Sunatullah yang berlaku adalah jika tanda-tanda kekuasaan Allah telah diminta, dan setelah tanda-tanda itu diturunkan, namun mereka yang menuntutnya tetap membangkang dan tidak percaya, pasti mereka akan dimusnahkan dengan azab Allah. Allah tidak menghendaki yang demikian itu sehingga tidak menurunkan tanda-tanda mukjizat seperti yang mereka tuntut. Nabi Muhammad saw telah diberi mukjizat yang lain untuk menunjukkan kebenaran risalahnya. Tugas pokok Nabi Muhammad saw hanya sekedar menyampaikan risalahnya seperti tugas nabi-nabi sebelum-nya, bukan memenuhi usul dan permintaan kaumnya agar mereka dapat petunjuk. Urusan memberi petunjuk ke dalam hati seseorang hanya di tangan Allah dan tidak menjadi wewenang Nabi Muhammad, seperti diterangkan dalam firman Allah:
Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allahlah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. (al-Baqarah/2: 272)

Sesungguhnya Nabi Muhammad hanyalah seorang pemberi peringatan. Bagi tiap-tiap umat ada pemimpin yang memberi petunjuk kepada kebaikan. Mereka itu adalah para nabi dan jika mereka telah tiada, maka ahli hikmah, ulama, dan mujtahidin yang melanjutkan tugas nabi untuk menggali dan menjelaskan syariat secara lebih terperinci yang mengandung unsur-unsur akhlak yang baik dan pedoman hidup bagi umat manusia. Firman Allah:
Dan tidak ada satu pun umat melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan. (Fathir/35: 24)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Orang-orang yang kafir berkata, "Mengapa tidak) (diturunkan kepadanya) yakni kepada Muhammad (suatu tanda dari Rabbnya?") yakni mukjizat, seperti tongkat dan tangannya Nabi Musa, dan seperti untanya Nabi Saleh. Maka Allah berfirman, ("Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan) juru peringat bagi orang-orang yang kafir; dan tugasmu bukanlah untuk mendatangkan mukjizat-mukjizat (dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk") seorang nabi yang mengajak mereka untuk menyembah Rabb mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat yang telah diberikan oleh-Nya, bukannya mukjizat-mukjiat seperti apa yang orang-orang kafir minta.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menyebutkan perihal orang-orang musyrik. Mereka mengatakan dengan nada kafir dan ingkar, bahwa mengapa tidak diturunkan kepadanya suatu tanda (Mukj izat) dari Tuhannya, sebagaimana yang pernah didatangkan oleh rasul-rasul terdahulu? Mereka pernah pula mengatakan dengan nada ingkar yang isinya meminta agar Nabi Saw. mengubah Bukit Safa menjadi emas buat mereka, dan semua bukit di Mekah dilenyapkan, lalu digantikan dengan ladang-ladang dan sungai-sungai. Allah berfirman menjawab mereka dalam ayat lainnya:

Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. (Al Israa':59), hingga akhir ayat.

Firman Allah Swt.:

Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi per ingatan

Yakni sesungguhnya tugasmu hanyalah menyampaikan risalah Allah yang diperintahkan kepadamu untuk menyampaikannya, dan:

bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. (Al Baqarah:272)

Firman Allah Swt.:

...tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa bagi masing-masing kaum ada penyerunya (yang menyerukan untuk menyembah Allah). Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna ayat, bahwa Allah berfirman, "Hai Muhammad, engkau adalah pemberi peringatan, sedangkan Akulah yang memberi petunjuk (taufik) kepada setiap kaum." Hal yang sama telah dikatakan oleh Muhammad, Sa'id ibnu Jubair, Ad-Dahhak, dan lain-lainnya.

Dari Mujahid, disebutkan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk. (Ar Ra'du:7) Artinya, seorang nabi. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (Faathir':24)

Hal yang sama telah dikatakan oleh Qatadah dan Abdur Rahman ibnu Zaid.

Abu Saleh dan Yahya ibnu Rafi' mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:

...dan bagi tiap-tiap kaum ada yang memberi petunjuk.
Yakni ada pemimpinnya.

Abul Aliyah mengatakan bahwa al-hadi artinya pemimpin, pemimpin itu adalah imam, dan imam artinya beramal.

Dari Ikrimah dan Abud Duha, disebutkan sehubungan dengan makna firman Allah Swt.:

...dan bagi tiap-tiap kaum ada yang memberi petunjuk.
Keduanya mengatakan bahwa yang dimaksud adalah Nabi Muhammad Saw.

Malik mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:

...dan bagi tiap-tiap kaum ada yang memberi petunjuk.
yang menyeru mereka untuk (menyembah) Allah Swt.

Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ahmad ibnu Yahya As-Sufi, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnul Husain Al-Ansari, telah menceritakan kepada kami Mu'az ibnu Muslim, telah menceritakan kepada kami Al-Harawi, dari Ata ibnus Saib, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa ketika diturunkannya firman Allah Swt.:

Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan, dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.
Rasulullah Saw. meletakkan tangan di dadanya, lalu bersabda, "Akulah pemberi peringatan, dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk." Kemudian Rasul Saw. mengisyaratkan tangannya tertuju ke pundak sahabat Ali, lalu bersabda, "Engkaulah orang yang memberi petunjuk, hai Ali, melalui engkau orang-orang yang mencari petunjuk mendapat petunjuk sesudahku." Di dalam hadis ini terdapat kemungkaran yang sangat parah.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Al-Muttalib ibnu Ziyad, dari As-Saddi, dari Abdu Khair, dari Ali sehubungan dengan makna firman-Nya:

...dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.
Ali mengatakan bahwa pemberi petunjuk ini adalah seorang lelaki dari kalangan Bani Hasyim. Al-Junaid mengatakan bahwa dia adalah Ali ibnu Abu Talib r.a.

Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa hal yang sama telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas dalam suatu riwayat dari Abu Ja'far Muhammad ibnu Ali.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang yang mengingkari kebenaran mukjizat besar, yaitu al-Qur'ân, berkata "Mengapa Allah tidak menurunkan kepadanya bukti yang tampak jelas, seperti menggerakkan gunung, tentang kebenaran kenabian, hingga Allah menunjukkan kebenaran itu kepada nabi-Nya?" Kepada mereka, Allah mengatakan, "Engkau, Muhammad, hanyalah seorang pemberi peringatan tentang akibat buruk yang akan mereka rasakan kalau mereka terus menerus berada dalam kesesatannya. Masing-masing umat memiliki rasul yang menunjukkan mereka ke jalan yang benar. Masing-masing rasul itu memiliki mukjizat yang membuktikan kebenaran misi kenabian-Nya. Dalam hal ini mereka tidak memiliki kebebasan memilih. Mereka harus melawan tantangan mukjizat itu dan mendatangkan sesuatu yang serupa.